Tentu jahe bikin hangatnya
Siapa suka lalaikan shalat
Tentu neraka wail tempatnya."
“Dan bersegeralah kalian menuju ampunan Allah dan syurga-Nya yang seluas langit dan bumi, yang hanya diberikan kepada orang-orang bertaqwa” ~ QS Ali Imran: 133.
Dalam
kitab sirah Nabawiyah, dikisahkan bahwa disuatu malam Ju'mat, seorang
pemuda Madinah, yang ahli memanah bernama Hanzhalah menikah dengan
seorang gadis Jamilah.
Merekapun mengadakan walimahtu ‘ursy, perhelatan, yang juga dihadiri oleh Rasulullah saw. beserta sahabat-sahabat yang lain.
Selanjutnya
sebagaimana kebiasaan pengantin baru, setelah para tamu pulang, maka
kedua mempelaipun masuk ke dalam rumah dan tentunya menikmati malam
pertama mereka berdua.
Pada
Jum’at paginya menjelang waktu Subuh, tiba-tiba rumah Hanzhalah diketuk
oleh seorang sahabat yang membawa pesan bahwa Hanzhalah diminta segera
menghadap Rasulullah saw.
Entah
apa yang dilihat oleh Rasulullah saw, saat bertemu dengan Hanzhalah,
sampai Nabi saw bertanya, “Apakah aku membuat engkau terburu-buru ya
Hanzhalah". "Tidak ya Rasulullah", Jawab Hanzhalah.
"Kalau
begitu, engkau kuperintahkan sekarang untuk membawa perlengkapan
perangmu, berangkatlah, karena musuh sudah mendekati batas kota
Madinah," kata Nabi saw.
"Labbaik,
siap Ya Rasulullah", jawab Hanzhalah tanpa banyak tanya, karena
sebagaimana ahli memanah, dia sudah memahami tugas-tugasnya.
Kemudian berlakulah takdir, ketentuan Allah swt atas Hanzhalah, dia syahid dalam peperangan itu.
Rasulullah
saw sangat sedih mendengar kematian salah seorang ahli memanahnya.
Namun kepada Nabi saw, Allah swt memperlihatkan suatu pemandangan luar
biasa tentang Hanzholah yang kemudian diceritakan kepada isterinya
Jamilah.
"Wahai
Jamilah, aku diperlihatkan Allah swt, bahwa Hanzhalah tengah dimandikan
oleh para malaikat di sebuah bejana yang terbuat dari emas. Ada apa
dengan suamimu ya Jamilah?", ucap Rasulullah saw.
Sambil
tersipu malu, Jamilah mengungkapkan, "Tadi waktu engkau suruh berangkat
berjihad, Hanzhalah belum sempat mandi (junub) Ya Rasulullah".
Subhaanallah,
kisah Hanzhalah yang kerap terngiang dalam ingatan. Karena sebenarnya,
tidaklah makan waktu lama bagi seorang suami untuk menuntaskan keinginan
biologisnya kepada sang isteri. Namun hal itu ditinggalkannya demi
bersegera meraih ridho Allah swt dan Surga-Nya.
Bulan
Ramadhan melatih kita untuk bersegera menuju syurga Allah swt.
Bersegera berbuka saat adzan Maghrib tiba. Bersegera ke masjid saat
menjelang waktu shalat.
Bersegera
mengkhatamkan Al-Qur’an. Bersegera membayarkan zakat fithrah dsb. Dan
semua kesegeraan ini, insya Allah, akan mengantarkan kita ke surga,
"jannatu naiim".