Amerika Nyatakan Penggulingan Mursi bukan Kudeta, Makin Ketahuan Belangnya
By: Abul Ezz
Jumat, 26 Juli 2013
0
WASHINGTON (SALAM-ONLINE): pkssiak.org - Ini satu
lagi bukti yang menunjukkan bahwa sebenarnya AS mendukung kudeta
militer di Mesir. Sulit bagi AS untuk menutup-nutupi dukungannya
terhadap militer Mesir yang melecehkan demokrasi yang selalu
dikampanyekan negeri Paman Sam itu. Kini makin ketahuan belangnya, bahwa
sebenarnya AS mendukung penggulingan Mursi, bahkan menyebutnya bukan
kudeta.
Bagi AS, demokrasi itu didukung jika menguntungkannya, tetapi jika
merugikan seperti pemilu di Aljazair dengan kemenangan partai Islam
(FIS) beberapa tahun lalu dan kini di Mesir dengan keberhasilan kelompok
Islam memenangkan pemilu dan menaikkan Muhammad Mursi sebagai presiden,
jangan harap hasil demokrasi pujaannya itu diakui.
Kemenangan Ikhwanul Muslimin lewat Partai Keadilan dan Kebebasan
dalam pemilu dan keberhasilan Mursi duduk di tampuk presiden, jelas
merugikan AS yang berpura-pura demokratis.
Kecemasan AS dan sang majikan (Zionis “Israel”) yang hingga kini
dengan tak tahu malunya merampok tanah Palestina yang bukan miliknya,
menyebabkan sang jongos Yahudi itu (AS) harus mendanai barisan oposisi
sekuler-liberal yang dibantu militer untuk merontokkan kekuasaan Mursi
yang didukung Ikhwanul Muslimin dan puluhan juta rakyat Mesir.
Karenanya, pemerintahan Obama menurut sumber sejumlah pejabat akan
menyatakan sikap di depan parlemen, bahwa penggulingan Mursi di Mesir
bukanlah kudeta. Sikap itu memungkinkan Amerika untuk terus memberikan
1,5 milyar dolar AS dalam bentuk bantuan ekonomi dan militer ke negara
tersebut. Nah, makin ketahuan belangnya.
Orang nomor dua di Kementerian Luar Negeri AS–setara wakil
menteri–Wiliam Burns, akan menggelar pertemuan tertutup dengan anggota
Kongres dan Senat sehari setelah Washington menunda pengiriman empat jet
tempurnya, F-16 ke Mesir. Bila itu terlaksana, maka menjadi langkah
pertama AS sejak militer menjatuhkan Muhammad Mursi sebagai presiden dan
memenjarakannya, termasuk menangkapi para anggota Ikhwanul Muslimin
serta membatalkan konstitusi awal bulan ini.
Pemerintah Obama dipandang memaksa diri untuk tidak menyatakan
situasi politik di Mesir sebagai kudeta karena di bawah hukum AS,
kondisi politik semacam itu memicu penghentian dana bantuan luar negeri.
Washington cemas penghentian dana justru akan membahayakan program yang
mengamankan perbatasan “Israel” dan melawan penyelundupan senjata ke
wilayah Jalur Gaza yang dikuasai Hamas, serta perkara lain yang
dipandang kritis dalam keamanan nasional AS.
Masih belum jelas argumen apa yang akan diungkapkan pada Kamis, namun
pejabat di Washington menyatakan Burns sepertinya akan menjelaskan
alasan pemerintah tidak menyebut situasi di Mesir sebagai kudeta dan tak
berencana menggunakan istilah itu di kemudian hari serta meyakini Mesir
tengah menuju pemulihan pemerintahan sipil dan menggelar pemilu
demokratis terbaru. Pejabat tersebut menolak diungkap namanya, karena
mereka bukan orang yang berwenang berbicara di depan publik sebelum
pertemuan tertutup pemerintah dan parlemen.
Banyak anggota Kongres dari kedua kubu bersimpati dengan pemerintah
dan melihat penting upaya AS mendukung militer Mesir demi menjaga
“perdamaian” dengan “Israel” yang telah berlangsung tiga dekade. Hanya
saja, ada pula suara-suara keras menentang terutama Senator Rand Paul
yang dikenal liberal hingga Senator John McCain yang paling kanan dari
Partai Republik, dan juga dari kubu Demokrat seperti Senator Carl Levin.
Mereka menuntut penggunaan undang-undang kudeta.
Masalahnya, hukum itu bisa diterapkan bila Presiden Barack Obama dan
pemerintahannya memutuskan penggulingan Mursi pada 3 Juli 2013 lalu
sebagai kudeta. Bila memilih tidak, lain persoalan. (ROL/salam-online)
DPD PKS Siak - Download Android App