pkssiak.org, Jakarta -
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyatakan bahwa tidak ada perpecahan
di internal yang disebabkan sikap tegas penolakan kenaikan BBM.
Wakil Sekretaris
Jenderal PKS Mahfudz Siddiq membantah keretakan dalam tubuh partai. Apa
lagi muncul wacana untuk melakukan evaluasi internal.
"Sampai hari ini gak ada rencana evaluasi internal, karena yang disampaikan PKS sudah on the track, sesuai yang disepakati (di Lembang)," kata Mahfudz di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (19/6).
Dalam waktu dekat,
kata Mahfudz, memang diadakan pertemuan antara seluruh DPP dan DPW PKS.
Tetapi pertemuan itu tidak untuk membahas persoalan BBM. Melainkan
persiapan pemenangan Pemilu 2014.
Jika pernyataan
Tiffatul Sembiring, anggota majelis syuro PKS yang menjabat menteri
diartikan sebagai sinyal perpecahan, menurut Mahfudz itu anggapan yang
salah. Karena sudah sewajarnya Tiffatul mengatakan mendukung kebijakan
pemerintah. Sebab ia merupakan pembantuy presiden SBY.
Wasekjen PKS
lainnya, fahri Hamzah menambahkan, tidak ada pembelotan yang dilakukan
DPP dan Fraksi PKS DPR dalam menjalankan kesepakatan dewan pimpinan
tingkat pusat bersama majelis syuro di Lembang pekan lalu. "Tidak ada
perbedaan pendapat di dalam. Sudah selesai, kami solid, utuh, bulat,"
kata Fahri.
Ketua DPP PKS
Sohibul Iman juga menegaskan tidak ada perpecahan antara majelis syuro
dengan DPP. Atau faksi tua dan faksi muda. Wakil ketua DPR itu
mengatakan, dalam rapat di Lembang, amanatnya sangat jelas. Semua
kekuatan partai diinstruksikan untuk bersama-sama memperjuangkan logika
rakyat.
"Ditafsirkan oleh
DPP dengan menolak kenaikan BBM. PKS dari awal tidak menolak APBN-P
2013, kalau menolak kami tidak akan ikut pembahasan," ungkapnya.
Hingga pembahasan
terakhir dan dibawa ke paripurna, lanjut Sohibul. perwakilan PKS juga
tetap memperjuangkan rakyat. Dengan menyampaikan 13 catatan terkait
beberapa pasal dalam RUU APBN-P 2013.
Seperti
diketahui, PKS tetap konsisten dengan sikapnya menolak kenaikan BBM
meskipun harus mendapat resiko kehilangan ke-3 menterinya dan didepak
dari koalisi. Pernyataan sikap PKS dipertegas saat pembacaan pandangan
akhir Fraksi PKS di sidang paripurna DPR Senin lalu. [rol]