pkssiak.org - Anggota
Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok mengisyaratkan
ketidakberanian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendepak
keberadaan PKS dari Setgab Koalisi.
Mubarok menyatakan, SBY bakal menempuh sikap membiarkan PKS terus menerus melakukan aksi menarik simpati rakyat, termasuk menolak kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
“SBY akan membiarkan PKS berjoget dengan gaya norak, tidak akan dipecat.
Mubarok menyatakan, SBY bakal menempuh sikap membiarkan PKS terus menerus melakukan aksi menarik simpati rakyat, termasuk menolak kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
“SBY akan membiarkan PKS berjoget dengan gaya norak, tidak akan dipecat.
Dibiarkan supaya rakyat menilai,” kata Mubarok saat dihubungi wartawan, Jumat (07/06). Menurut
Mubarok, PKS memang sengaja ‘bertingkah’ agar dikeluarkan dari koalisi.
Jika PKS dikeluarkan dari koalisi, maka PKS akan meraih citra dizalimi.
SBY selaku Ketua Setgab, sambungnya, memahami strategi tersebut.
“PKS kan sudah berkali-kali seperti ini. PKS ini memang kepinginnya dipecat, supaya dapat efek dizalimi,” ujar Mubarok.
Langkah SBY ini kata Mubarok akan membuat PKS semakin menunjukkan ke publik sebagai partai yang inkonsisten, ingin terlihat pro-rakyat dengan cara menentang kebijakan pemerintah yang tidak populis, tapi tetap membiarkan kader-kadernya duduk di kursi menteri.[baratamedia/suaranews]
“PKS kan sudah berkali-kali seperti ini. PKS ini memang kepinginnya dipecat, supaya dapat efek dizalimi,” ujar Mubarok.
Langkah SBY ini kata Mubarok akan membuat PKS semakin menunjukkan ke publik sebagai partai yang inkonsisten, ingin terlihat pro-rakyat dengan cara menentang kebijakan pemerintah yang tidak populis, tapi tetap membiarkan kader-kadernya duduk di kursi menteri.[baratamedia/suaranews]