"Tidak mungkin ada penolakan dari pesantren. Ponpes Kramat sejak dulu dikenal sebagai basis PKS. Salah satu pengasuh pesantren merupakan anggota legislatif DPRD Kabupaten Pasuruan dari PKS. Mustahil tidak diterima," kata Nadhir Umar kepada detikcom, Kamis (6/6/2013).
Menurut Nadhir, acara silaturahim dihadiri 500 orang terdiri dari kyai, lurah, sekdes dan kader. Sementara aksi protes tersebut hanya dilakukan beberapa anak kecil yang dilakukan usai acara.
"Bisa dimaknai sendiri. Saya melihat ini adalah upaya dari partai lain untuk merusak acara," tandasnya.
Kunjungan Presiden PKS Anis Matta ke ponpes Kramat (Bani Thoyyib), Kraton, Pasuruan diwarnai aksi protes dari sejumlah santri, Rabu (5/6/2013). Sejumlah santri membentangkan dua buah papan bertuliskan penolakan pada PKS. Sebuah papan bertuliskan 'Pondok Kramat Anti PKS' sementara di papan yang lain terterah 'Pondok Kramat Tidak Ikut PKS!!!'
Aksi tersebut dilakukan di pintu gerbang ponpes saat ratusan peserta silaturahim dan rombongan Anis Matta meninggalkan lokasi usai acara.[detik]