PKS Memang Tidak Ada Matinya
By: admin
Senin, 03 Juni 2013
0
pkssiak.org - Saya buka kompasiana beberapa menit yang lalu,
yaitu pk 6 kurang sedikit. Sabtu 1 Juni 2013. Ternyata dari 5
artikel/tulisan yang teraktual 1-4 diduduki oleh yang mengandung kata
PKS. Terlepas apakah artikel2 tersebut memuji, mengkritisi atau mencela.
PKS memang harus ditakdirkan berbahagia menjadi
inspirasi kompasianer untuk membuat tulisan, baik positif atau negatif.
Keadaan ini seharusnya menjadikan inspirasi bagi pengambil keputusan di
PKS.
Positif atau negatif tetap saja ada nilai
positifnya jika digali. Paling tidak kata PKS jadi sering nongol di
kompasiana. Karena suatu parpol harus menaikkan popularitas sebelum
elektabilitas. Popularitas menjadi salah satu isu penting dalam
menaikkan elektabilitas karena tidak mungkin elektabilitas melebihi
popularitas, atau dengan istilah lain dikenal maka dipilih.
Fenomena di Kompasiana tersebut hanya salah satu indikator kalau PKS
memang popular. Makin besar lingkaran merah maka makin populer (atau
popular) suatu partai. Popularitas yang sempurna, atau lingkaran merah
mendekati (menutupi) lingkaran hijau dalam sejarah politik di Indonesia
hanya dimiliki Golkar. Dominasi selama puluhan tahun merupakan suatu
alasan yang paling logis untuk menjelaskan hal itu.
Karena itu alangkah baiknya PKS mengambil sisi
positif dari keadaan ini, yaitu memanfaatkan naiknya popularitas.
Artinya tugas mengenalkan partai ke Pemilih sudah selesai. Bahwa ada
kontestan yang memiliki nama PKS. Bahkan menjadi Top of Mind dari para Kompasianer (paling tidak diharapkan demikian juga pada pemilih).
Keunggulan menjadi Top of Mind adalah PKS akan
dikenang, tidak hanya dikenal. Seorang anak disuruh ibunya membeli obat
tetes mata Inst* (suatu merek dagang). Karena si anak sering melihat
iklan iklan obat tetes mata Ait* (bedanya diawal kata INS dan AI) maka
ketika anak tadi pergi ke Apotik dia bilang beli Ait*. Salah coblos atau
salah coblos ini memang sangat sering terjadi karena Merek dagang Ait*
menjadi pop up mind. Yang pertama kali diingat oleh pembeli adalah merek
itu. Istilah pragmatis dari seorang marketing adalah “Tidak penting
anda menganggap produk kami kelas 2, yang penting anda membeli produk
kami”. Makanya selain ada strategi kualitas, dalam marketing kita kenal
strategi harga. Harganya murah.
Jadi tugas selanjutnya masih cukup berat yaitu
bagaimana pemilih itu mencoblos PKS di TPS pada 9 April 2014. Masih ada
tiga (3) tugas yang harus diselesaikan oleh pengurus dan segenap kader
PKS untuk menuju terpilih.
1. Memecah gelembung.
Menjaga agar pemilih senantiasa ingat PKS, yaitu…
-Yang berani mengingatkan dan menjaga KPK agar tetap lurus sebagai lembaga pemberantas korupsi adalah PKS.
-Yang 100% anggota DPR ditingkat pusat tidak pernah kena kasus korupsi sampai saat ini adalah PKS
-Yang selalu melaporkan gratifikasi kepada KPK adalah PKS
-Yang selalu melayani dan membela kepentingan rakyat adalah PKS
… bisa ditambahkan. Penjelasan-penjelasan perlu dibuat secara sistematis dan massif (kepada
seluruh pemilih) tentu saja dalam implementasi bisa berbeda2.
Penjelasan ini diperlukan untuk memberi warna lain, sudut pandang lain,.
Bahwa ada penjelasan dari sisi lain. Bahwa informasi yang ada itu tidak
tunggal. Ada counter issue. PKS begini2 menurut si anu. Eh,
menurut si inu kok begitu. Jadi tahap ini adalah tahap membuka wawasan.
Setiap orang akan menerima lebih dari satu versi. Orang2 yang semula
bersikap miringpun harus menerima juga ada versi lain selain yang
diyakini.
Dalam teori Bubble, pemikiran
seseorang itu dipengaruhi oleh informasi yang diterima. Jika informasi
yang diterima adalah cenderung seragam maka informasi itu dianggap
meyakinkan atau mendekati kepastian. Jadi fungsi dari memecah gelembung
ini adalah memberi alternatif informasi tentang PKS. Tidak terlalu
penting apakah pembaca percaya atau tidak yang penting sampaikan. Kalau
ada 2 informasi miring tentang satu isu, maka berilah minimal 1
informasi, menjadi informasi ke 3. Sehingga orang tersebut berfikir, oh
ternyata ada versi lain. Itu sudah cukup. Jangan biarkan masyarakat
terbodohi dengan satu versi miring tentang suatu isu.
2. Meyakinkan pemilih dengan kelebihan PKS
Penjelasan saja mungkin tidak
cukup. Karena informasi masuk dari semua lini. Melalui radio, TV, koran,
gosip, dan banyak lagi media. Dalam tahap ini, kader PKS harus menjadi
orang yang lebih dipercaya informasinya dibandingkan yang lain. Kalau
ada informasi tentang suatu yang miring dari PKS. Kader berperan sebagai
tempat klarifikasi, atau lebih bagus tempat rujukan. Untuk menjadi
sumber rujukan memang harus ada sesuatu yang layak dipercaya, minimal :
-Kader PKS lebih dekat kepada
pemilih. Jadi 1000 informasi yang lain akan menjadi tidak berguna jika
kader PKS secara pribadi lebih dekat dan lebih dipercayai oleh
masyarakat.
-Informasi yang dibawa masuk akal
dan menenteramkan. Informasi hasutan memang mudah membakar, tapi
informasi yang masuk akal dan menenteramkan akan lebih bertahan lama.
Jelaskan secara meyakinkan tentang suatu isu sehingga memang penjelasan
itu lebih bisa diterima. Sebagai contoh penggunaan TPPU oleh KPK, hampir
semua pengamat mengatakan KPK bertindak melampaui hukum. Kumpulkan
kliping, video, dan artikel2 dari pengamat yang kredibel.
-Cara lain untuk meyakinkan adalah
dengan tindakan. Kader yang biasa memberi pengajian tetap melakukan
aktivitasnya. Kader yang biasa baksos dan membantu masyarakat tetap
melakukan aktivitasnya. Tidak ada atau sedikit sekali orang yang akan
menolak kebaikan. Dan ini seperti menjadi rahasia, mengapa orang kaya
yang suka memberi bantuan lebih dihormati daripada orang miskin yang
tidak meminta-minta.
3. Menjaga keyakinan dan semangat bahwa PKS adalah pilihan yang paling, dan harus dibantu dengan cara vote.
Paling disini bisa dimaknai paling masuk akal,
paling realistis dan sebagainya. Sehingga tidak ada alasan untuk
berpindah ke lain hati.
Hal pertama dari menjaga keyakinan disini adalah
menjaga komunikasi dan kedekatan. Jangan sampai mereka yang sudah yakin
untuk memilih PKS dipengaruhi oleh hal yang tidak2, berita tidak jelas
dsb. Hal kedua adalah memastikan mereka memilih di TPS.
Meskipun meyakini bahwa PKS memang paling layak
namun jika tidak datang di TPS atau tidak punya hak pilih atau tidak
mengurus haknya, tidak akan bermakna bagi bertambahnya suara PKS.
Dukungan berupa yang lain memang penting namun dukungan sesuai dengan
waktunya adalah sangat penting. Artinya para pemilih yang sudah yakin
untuk memilih PKS harus dijaga dan diperjuangkan agar :
- Suaranya tidak hilang karena ternyata tidak terdaftar di DPS
-Perlu motivasi untuk datang ke TPS, dukungan nyata adalah mencoblos
Sebagai kata akhir…….
Yang perlu disadari dengan baik disini adalah poin2
itu lebih terkait dengan pemilih bukan orang yang menjelaskan.
Maksudnya bagi sekelompok orang (misalkan A) bisa jadi masih pada tahap
1. Namun dalam saat yang bersamaan sekelompok orang lain (misalkan B)
sudah pada tahap 2. Jadi kalau ada yang mencaci maki PKS, tugas kita
hanya menjelaskan versi PKS. Diterima atau tidak bukanlah masalah besar,
toh mereka sudah masuk dalam lingkaran PKS. PKS sudah menjadi Top of
Mind mereka. Kita hanya berusaha memecah gelembung, memberi versi lain.
Bukan membalas dengan kata2 yang sama kotornya. Karena kata2 kotor itu
bisa jadi justru pancingan agar mereka yang sudah di tahap 2 mundur ke
tahap 1. Yang rugi adalah PKS. Toh para pencaci itu tidak akan rugi
apapun terhadap tindakan kader/simpatisan PKS. Tindakan apa yang akan
kita lakukan kontrol penuh ada pada diri kita. Respon pemilih adalah
sepenuhnya juga dibawah kontrol pemilih. Salah tindakan dari kita,
resiko ada pada kita. Dan khawatirnya menjadi bahan penilaian dari para
pemilih.
Membawa orang dari tahap 1 ke tahap 2 bukanlah
mudah, tindakan ini adalah tindakan memperluas lingkaran biru. Seberapa
besar lingkaran biru, itulah suara yang diperoleh PKS. Bertindaklah
rasional karena sesungguhnya tindakan kita itu sangat berpengaruh
terhadap lingkaran biru kita.
Selamat bekerja untuk memenangkan pertarungan.
————
edit pk 20:46, Semua yang teraktual ada kata PKS
By: Fajar Muhammad Hasan - Kompasianer
DPD PKS Siak - Download Android App