PKS Lahir dengan Sejuta Harapan Merajut Masa Depan Bangsa
By: Abul Ezz
Senin, 24 Juni 2013
0
pkssiak.org, Jakarta -
Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Abdul Hakim meminta
semua pihak menghormati pilihan partainya terkait koalisi.
"Negeri ini harus
dipimpin oleh jiwa-jiwa yang merdeka, bukan jiwa dan mental pembebek ABS
(Asal Bapak Senang). Karenanya biarkan kami menetukan sikap politik
kami. Tanpa harus dipaksa dan ditekan oleh siapapun," kata Abdul Hakim
di Jakarta, Minggu (23/6/2013).
Hakim mengatakan
pihaknya dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab berkoalisi dengan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Kami pilih sendiri, dengan
harapan SBY mampu melanjutkan amanah dan cita-cita reformasi," ujarnya.
Untuk itu, Hakim
meminta agar partai lain tidak menekan partainya untuk menarik
menteri-menterinya. "Karenanya sikap memaksa-maksa kami, mengompori dan
menekan kami dan para menteri kami, untuk keluar atau mundur dari
koalisi, adalah pengingkaran terhadap hak asasi dan hak berpolitik
seseorang yang dijamin kontitusi, sikap memaksakan kehendak adalah
pengingkaran dari amanah konstitusi," ungkapnya.
Ia pun mengingatkan PKS lahir di era reformasi dimana tujuan akhirnya adalah kesejahteraan rakyat.
"PKS lahir dari
rahim reformasi dengan setumpuk harapan merajut masa depan bangsa,
melanjutkan cita-cita proklamasi yang karenanya Indonesia
diproklamasikan kemerdekaannya, yaitu kemerdekaan yang sesungguhnya
bebas dari segala bentuk penjajahan, karena penjajahan diatas dunia
tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan perikeadilan," kata anggota
Komisi V itu.
Hakim meminta seluruh pihak agar PKS menentukan sikap sendiri yang terbaik untuk kepentingan rakyat.
"Biarkan PKS menentukan
sikap politiknya, mana yang terbaik untuk kepenting rakyat, bangsa dan
negara. Merdeka bangsaku, merdeka jiwaku , untuk Indonesia raya, meraih
ridho-Nya," tuturnya. (Trbn)
DPD PKS Siak - Download Android App