Select Menu

Iklan 1080x90

SaintekSIROH

PKS BERKHIDMAT UNTUK RAKYAT

BERITA SIAK

FIQIH

SIROH

Kesehatan

Saintek

Video Pilihan

» » » PKS Is Not The Real Public Enemy But Maybe Only Media Crews Enemy

PKS Is Not The Real Public Enemy But Maybe Only Media Crews Enemy


By: Abul Ezz Sabtu, 29 Juni 2013 0

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgD1NUw9JsXtlkLIiBNsJ_CqZyt_9O_PQtOS1ZTdmhQwwz9cDmj7n0LnFbWP6SSmi9RnMWbTlsJxhDHVSZsm__PYLOFtrKAAB3FsyafrdzI2YubXmufeqoQPGgdiGwaQfOlJBHmnEDq05oS/s569/pks+menang+2014.jpg

pkssiak.org - Mungkin ada benarnya untaian kata-kata mutiara orang-orang tua kita dulu, “Akibat nila setitik rusak susu sebelanggah”. Tapi haruskah susu tersebut dibuang seluruhnya, tidak bisakah nila tersebut sekedar disingkirkan dan kemudian silahkan dinikmati susu yang tak ternoda. Ketimbang kita mencari susu lain yang bukan hanya tercemar nila setetes tapi telah digenangi tumpahan nila. Menurut hemat saya kiranya inilah yang seharusnya diberlakukan untuk PKS. Ya lagi-lagi PKS…..

Memang perlu diakui kasus yang menimpa mantan presiden partai ini, LHI, seakan telah memberi noda hitam dari kemurnian idealisme perjuangan PKS sebagai partai dakwa. Meski hingga kini saya sendiri belum dapat memastikan apakah benar-benar noda hitam datang dari tubuh PKS sendiri atau noda yang sengaja dilontarkan oleh rival politiknya.

Okelah… misalkan katakan LHI bersalah, lalu apakah lantas PKS juga bersalah?? dan kader-kader PKS lainnya juga bersalah serta buruk rupa??….tentu tidak…Jangan lupa partai ini tidak hanya menghasilkan tokoh seperti LHI tapi juga banyak tokoh lain yang memiliki reputasi, performa, kepribadian dan kinerja yang dinilai masih cukup baik. Bahkan mendapat kepercayaan publik di beberapa tempat.

Setidaknya saat ini Mesin kaderisasi dari Partai ini telah berhasil memproduksi tokoh-tokoh Pemimpin seperti Anis Matta (Mantan Wakil Ketua DPR/Presiden PKS), Hidayat Nur Wahid (Mantan Ketua MPR), Tifatul Sembiring (Menkominfo), Salim Segaf Al-Jufri (Mensos), Suswono (Mentan), Ahmad Heryawan (Gubernur Jabar 2 Periode), Nur Mahmudi (Walikota Depok 2 Periode), Irwan Prayitno (Gubernur Sumbar), Zulkieflimansyah (Anggota DPR yang oleh Dahlan Iskan dipuji sebagai aktor pendukung anti korupsi dan pemerasan di BUMN), Gatot Pujo Nugroho (Gubernur Sumut) dan banyak lagi. Terakhir pasangan Ridwan-Oded (Walikota/Wakil Walikota Bandung) yang digadang-gadang oleh partai ini sukses meraih kepercayaan publik.

Entahlah paham atau aliran apa yang dianut oleh para kader PKS yang jelas ketika berbagai bencana terjadi di sejumlah belahan negeri ini saya melihat posko-posko kemanusian berbendera PKS dengan cepat tegak berdiri di tengah lokasi bencana tersebut. Entah paham Islam seperti apa yang mereka anut yang jelas banyak dari mereka menjadi penggiat aktifitas dakwa, ibadah dan kemasyarakatan di Masjid-masjid tanpa kenal lelah (dan tentu tanpa upah).

Belum lagi aktifitas sosial dan pendidikan, baik pendidikan formal maupun tak formal. Tak luput anak saya yang menjadi siswa TPA di masjid dimana saya tinggal, ternyata dididik oleh kawanan wanita berkrudung (berjilbab) yang diketahui kader dari Partai ini…Ah lo lagi..lo lagi…(meminjam istilah Bang Yos “4L”). Seakan langka ada masjid di Jakarta dan sekitarnya yang bebas dari sentuhan para kader PKS.

Belakangan seiring dengan kasus yang menjerat LHI, banyak pihak menyebut-nyebut PKS sebagai partai korupsi…padahal sebelumnya kita tahu bahwa partai ini adalah satu-satunya partai besar yang memiliki reputasi baik dalam hal keterlibatan kasdernya dalam kasus korupsi.

Data Sekretariat Negara tahun 2012 lalu mengungkapkan latar belakang pejabat negara yang terkait kasus pidana korupsi dan pidana umum, berturut-turut Partai Golkar 64 orang (36,36 persen), PDIP 32 orang (18,18 persen), Partai Demokrat 20 orang (11,36 persen), PPP 17 orang (3,97 persen); PKB 9 orang (5,11 persen), PAN 7 orang (3,97 persen), PKS 4 orang (2,27 persen), PBB 2 orang (1,14 persen), PNI Marhaen, PPD, PKPI, Partai Aceh masing-masing 1 orang (0,56 persen), Birokrat/TNI 6 orang (3,40 persen), Independen/non partai 8 orang (4,54 persen) dan Gabungan partai 3 orang (1,70 persen).

Data ini kemudian sempat disanggah oleh petinggi PKS karena diantara 4 orang yang terdata oleh setneg, diklaim telah dinyatakan tak bersalah oleh pengadilan.

Okelah……sepertinya untuk sementara ini persepsi saya tentang PKS dan kadernya, They are not the real Public Enemy but… maybe only Media Crews Enemy, That’s it!!!!


# I’am the Enemy of Corruption, but no the enemy of Justice #
(abi mechan-kompasiana)



DPD PKS Siak - Download Android App


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama
0 Comments
Tweets
Komentar