Pengamat: Turunkan Lifting di APBNP 2013, Pemerintah Didikte Asing
By: Abul Ezz
Sabtu, 22 Juni 2013
0
pkssiak.org, Jakarta - Penurunan produksi minyak (lifting) dalam APBNP 2013 dinilai sebagai bentuk dikte asing terhadap pemerintah. Liftingminyak dalam APBNP 2013 sebesar 840 ribu barel per hari (bph), lebih rendah dari APBN yang sebesar 900 ribu bph.
Ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM), Ichsanuddin Noorsy mengatakan, turunnya lifting minyak
merupakan bagian dari rekayasa asing mendikte pasar energi Indonesia.
"Sejumlah investor KKKS mengembalikan semua dengan alasan sumur kering.
Kita didikte asing. AS belum lama ini memproduksi shale oil," ujar Noorsy, Kamis (20/6).
Ia mengatakan, Indonesia tidak berdaulat atas kekayaannya sendiri. Apalagi selama ini target lifting minyak belum pernah tercapai. Alasannya karena terjadi pergeseran sumur.
Walau pun produksi minyak nasional berkurang, ia melihat cost recoverymeningkat dari waktu ke waktu. Ia menganggap cost recovery sebagai
pengeluaran negara dalam rangka untuk mensubsidi perusahaan swasta yang
melakukan eksploitasi minyak mentah di Indonesia. Cost recovery digunakan untuk mengganti semua biaya yang ditanggung kontraktor migas dalam menghasilkan minyak mentah.
Ia juga
mempertanyakan sikap pemerintah yang mengeluhkan besarnya subsidi BBM
akan membuat neraca pembayan jebol. "Neraca pembayaran jebol karena
nilai tukar jatuh, bukan karena BBM. Kita bayar utang pakai dolar AS,"
ujar dia. (rol)
DPD PKS Siak - Download Android App