pkssiak.org, Jakarta -
Keputusan PKS yang menyerahkan kepada Presiden SBY sepenuhnya soal
nasib tiga kadernya di kabinet termasuk keberlanjutannya di Sekretariat
Gabungan partai pendukung pemerintah setelah menolak kenaikan harga BBM
sudah tepat.
Sekarang, bola memang ada di tangan SBY, yang juga Ketua Umum DPP Partai Demokrat itu.
“Bola
memang ada di tangan Presiden. Karena dia yang punya hak prerogatif.
Jadi tergantung presiden, apakah mau memberi sanksi kepada PKS,” ujar
pengamat politik Hanta Yudha kepada Rakyat Merdeka Online (Selasa,
18/6).
Hanta
sendiri berpendapat, setidaknya ada tiga kemungkinan sikap yang akan
diambil SBY. Pertama, tidak memberikan sanksi apapun. SBY paling hanya
tidak mellibatkan PKS dalam rapat strategis Setgab. Kedua, mengurangi
satu jatah kursi PKS, seperti tahun lalu. Atau yang ketiga, sanksi
paling ekstrem mengganti seluruh menteri-menteri PKS. Artinya PKS
keluar.
“Tapi
ini hampir mustahil. Kecil kemungkinannya dengan alasan sering saya
katakan, untuk mengimbangi Golkar dan sebagainya. Itu prediksi saya.
Jadi bola ada di tangan SBY. bukan di PKS,” papar Hanta.
Meski
memang, diakui Hanta, meski tidak ada kewajiban untuk mundur, akan
lebih baik bagi PKS untuk melakukan itu. Dengan alasan misalnya,
sekarang pemerintah tidak berpihak lagi pada rakyat karena tetap
menaikkan harga BBM. “Jadi tiga menterinya mundur. maka akan bagus bagi
PKS. Akan mendapatkan citra positif. Akan lebiih klimaks bagi mereka
dalam membela kepentingan rakyat,” tandasnya.
Soal
tiga menteri asal PKS yang di kabinet yang tetap mendukung kenaikan
harga BBM, menurut Hanta hal itu memang sudah seharusnya. Para menteri
itu tidak ada urusan dengan sikap partai mereka. “Karena dia wajib
membantu Presiden. Ini sistem presidendil. Kalau SBY nggak cocok, ya
ganti,” demikian Hanta.[beningpost]
Pengamat: Soal 3 Menteri, Sikap Politik PKS Sudah Tepat
By: Abul Ezz
Rabu, 19 Juni 2013
0