Select Menu

Iklan 1080x90

SaintekSIROH

PKS BERKHIDMAT UNTUK RAKYAT

BERITA SIAK

FIQIH

SIROH

Kesehatan

Saintek

Video Pilihan

» » Pelajaran Berharga Bagi Anak Bangsa dari ‘Sang Kyai’

Pelajaran Berharga Bagi Anak Bangsa dari ‘Sang Kyai’


By: Abul Ezz Jumat, 07 Juni 2013 0


pkssiak.org - Film ‘SangKyai’  bukan sekedar tontonan biasa seperti film-film perjuangan lainnya. Banyak fakta sejarah, makna perjuangan dan sederet hikmah yang berhasil diungkap dalam film ini.

‘SangKyai’ menceritakan kehidupan dan perjuangan tokoh yang mampu menginspirasi kita semua, KH. Hasyim Asy’ari serta epik heroik para santri dalam memperjuangkan kemerdekaan. Film ini benar-benar sarat akan makna, dikisahkan bagaimana hukum Islam digali oleh para kyai melalui fatwanya,  salah satunya fatwa nya adalah resolusi jihad.

Generasi muda harus menonton film ini. Dengan menyimak film ‘SangKyai’  generasi muda akan sadar, bahwa kemerdekaan NKRI bukanlah barang gratisan. Kemerdekaan lahir dari cucuran darah, peluh keringat, adu strategi dan ijtihad para kyai.

Selain itu, dengan menyimak film ini kita akan kembali tersadar bahwa peran besar pesantren terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia tidak dapat dipungkiri lagi. Jadi bukti refleksi kecintaan kalangan pesantren terhadap tanah air ini. Simak saja cuplikan dialog dari Kyai Hasyim Asy’ari

“Kita harus segera mempersiapkan kemerdekaan karena Izzul Islam Wal Muslimin dan rasa Nasionalisme”

Dialog yang sarat akan makna, bukti bahwa tidak ada pemisahan antara perjuangan dengan agama. Bukti lainnya adalah ketika utusan Bung Karno yang datang meminta fatwa hukum berperang demi tanah air.

Besarnya peran ulama serta penghormatan para pejuang terhadap peran mereka juga terlihat dari kedatangan Bung Tomo serta utusan Panglima Sudirman ke KH Hasyim Asy’ari. Para pejuang tidak hanya bertempur, namun selalu minta masukan, saran dan arahan dari para ulama.

‘SangKyai’ mengajarkan kita agar senantiasa berbakti pada bangsa dengan landasan ibadah, memberikan pencerahan tentang hubungan nasionalisme dan agama serta tidak ada pertentangan antara nasionalisme dan relijiusitas.

Laskar Hisbulloh misalnya, lahir dari relijiusitas KH Hasyim Asy’ari dalam membela nasionalisme karena  beliau menolak gabung dengan Heiho.

Kita jadi teringat dengan pesan ‘kebatilan yang terorganisir akan mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir’. ‘SangKyai’ juga mengajarkan kita bagaimana melawan kemungkaran haruslah menggunakan strategi dan koordinasi yang baik.

Contohnya Ketika ‘SangKyai’ ditangkapi oleh jepang, disadari perlu mengambil ijtihad perjuangan dengan strategi baru. Berjuang tak harus selalu jadi oposisi, dibubarkannya MIA dan dibentuknya Masyumi adalah bagian dari perubahan strategi perlawanan.

Salah satu strategi yang diajarkan KH Hasyim Asy’ari adalah, ketika beliau juga menerima tawaran untuk merangkap jabatan menjadi ketua Masyumi sekaligus Shumubu (Depag ala Jepang).  Sepertinya ini adalah strategi koalisi ala ‘SangKyai’
Pesan terakhir dari ‘SangKyai’ ini pasti mampu menggetarkan sanubari siapapun yang mampu mencerna dan meresapinya dengan hati nurani.

“Pahlawan tidak perlu dikenal, karena syahid mereka dicatat di sisi Allah”

Subhanallah, benar –benar sebuah film yang sangat layak ditonton dan mengambil ribuan hikmah yang ada didalamnya.  (sbb/dakwatuna)


DPD PKS Siak - Download Android App


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama
0 Comments
Tweets
Komentar