pkssiak.org, JAKARTA
— Anggota Komisi III asal Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri
Hamzah menggunakan rapat kerja Komisi III dengan pimpinan Komisi
Pemberantas Korupsi (KPK), Kamis (27/6/2013), untuk “menceramahi” dan
melayangkan kritik keras terhadap lembaga antikorupsi itu. Agenda rapat
sendiri adalah penyampaian laporan kinerja KPK.
“Kesannya semua politisi itu jahat. Politisi itu pada dasarnya jahat.
Ini masalahnya sistem, bukan kejahatan moral. Sebenarnya, ini KPK
keliru (pemikiran) atau bagaimana?” kata Fahri.
Ia mengkritik langkah KPK yang terus-menerus menciduk para politisi.
KPK, kata Fahri, telah menciptakan gambaran partai politik yang buruk.
Padahal, partai politik adalah tumpuan bangsa Indonesia.
“Carilah musuh yang gagahan dikit,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal PKS ini.
Fahri juga menyindir upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan KPK
salah satunya dengan penyadapan. “Jangan ambil jalan pintas. Jangan
bilang apa-apa itu penyadapan dipakai, apa dasarnya,” ujar Fahri.
Dalam pernyataannya, Fahri sesumbar bisa mengajari KPK melakukan
upaya pemberantasan korupsi tanpa melakukan penyadapan. Ia menuding KPK
telah melakukan dosa besar dengan melakukan penyadapan.
“Di dalam Al Quran ini dosa besar. Saya punya dalilnya, yaitu Al
Hujurat ayat 12. Jangan pikir saya enggak bisa baca Al Quran, saya
bacakan,” kata dia.
Sesaat kemudian, Fahri membacakan surat Al Hujurat ayat 12. Berikut inti dari ayat tersebut.
“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah kebanyakan dari sangkaan
(supaya kamu tidak menyangka sangkaan yang dilarang) kerana sesungguhnya
sebahagian dari sangkaan itu adalah dosa dan janganlah kamu mengintip
atau mencari-cari kesalahan dan keaiban orang dan janganlah setengah
kamu mengumpat setengahnya yang lain. Adakah seseorang dari kamu suka
memakan daging saudaranya yang telah mati? (Jika demikian keadaan
mengumpat) maka sudah tentu kamu jijik kepadanya. (Oleh itu, patuhilah
larangan-larangan yang tersebut) dan bertakwalah kamu kepada Allah;
sesungguhnya Allah Penerima taubat, lagi Maha mengasihani”
Saat membaca ayat itu, Fahri pun membuka tablet-nya dan melantunkan
ayat tersebut. Sontak aksi Fahri ini mengundang tepuk tangan dari
anggota Komisi III lainnya.
Di ujung pernyataannya, Fahri meminta KPK agar tidak terjebak pada
industri media yang saling bunuh. Ia mencurigai ada praktik media yang
sengaja untuk menjelekkan PKS.
“Ada lagi bilang, jenggot boleh panjang, lihat perempuan suka banget.
Saya enggak terima ini. Sebentar lagi pemilu, demokrasi harus kita jaga
jangan menghancurkan parpol,” teriak Fahri, sambil mengacungkan
tangannya.
Kolega satu partainya, Aboebakar Al-Habsy, pun memuji “kuliah lebih tujuh menit” yang disampaikan Fahri.
“Terima kasih Ustaz Fahri. Teman saya ini keras, tapi ceramahnya
membuka pikiran kita,” kata politisi yang kerap disapa “Habib” ini.
Kritik keras memang kerap dilayangkan politisi PKS setelah KPK
mengusut kasus dugaan suap terkait impor daging sapi. Kasus ini menyeret
mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq sebagai tersangka.[kompas]