Select Menu

Iklan 1080x90

SaintekSIROH

PKS BERKHIDMAT UNTUK RAKYAT

BERITA SIAK

FIQIH

SIROH

Kesehatan

Saintek

Video Pilihan

» » Kenapa Saya Mau Jadi Kader PKS?

Kenapa Saya Mau Jadi Kader PKS?


By: Abul Ezz Kamis, 06 Juni 2013 0


Oleh : ZEHANACHDA
pkssiak.org - Setiap kasus menghantam PKS heboh di media massa, setiap saat pula saya membaca pertanyaan/pernyataan seperti ini, “Kasian grass root-nya berjuang, pemimpinnya mengkhianati”, atau “Orang2 bawah berjuang, yang di atas bersenang2, atau “Masih mau aja dimanfaatin sama partai”, “Apa bedanya dengan partai lain?”, atau kalimat2 lain sejenisnya.
Sebagai ‘orang bawah’, saya lalu bertanya pada diri sendiri, “Eh iya, ngapain juga ya, gue masih ngikut PKS?”
Sejak saya berkenalan dengan PKS, menurut saya ada 2 hal yang sampai sekarang masih menjadi jati diri PKS, yaitu tarbiyah dan dakwah.
Untuk definisi dan makna tarbiyah selengkapnya bisa dibaca di sini http://id.m.wikipedia.org/wiki/Tarbiyah . Jika saya boleh ringkas, maka ringkasan dari definisi dan makna tarbiyah adalah proses mendidik, memperbaiki, meluruskan yang salah menjadi benar, yang tidak tahu menjadi tahu, membimbing dan mengembangkan baik secara jasad, akal dan jiwa, dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan, disertai kasih sayang, kelembutan hati, perhatian, bijak dan menyenangkan, dalam rangka mencapai kesempurnaan fitrah manusia, memberi kesenangan dan kemuliaan tanpa batas sesuai syariat Allah SWT.
Masya Allah…makna tarbiyah yang luar biasa. Tapi inilah jantung perjuangan dakwah bagi para kader PKS. PKS ‘mewajibkan’ kader2nya baik itu yang ada di grass root sampai kepada para pimpinan untuk mengikuti proses tarbiyah. Sebagai gambaran, tarbiyah yang dilakukan adalah melalui pembentukan kelompok2 ‘ngaji’, idealnya terdiri dari 5-10 orang, namun tidak menutup kemungkinan kurang/lebihnya. Kenapa dibuat kelompok2 kecil? Untuk mempermudah proses transfer ilmu, lebih efektif, dan tentunya lebih mudah mengevaluasi. Selain itu, kelompok kecil tentunya juga mempermudah dalam memperkokoh uhkuwah, melibatkan kasih sayang dan perhatian. Kalau boleh dibandingkan dengan kelas2 sekolah, tentunya guru akan lebih mudah mentransfer ilmunya, mengenal, memperhatikan dan memberi kasih sayang kepada muridnya, jika jumlah muridnya lebih sedikit, bukan begitu?
Dalam tarbiyah, juga ada semacam kurikulum materi2 tarbiyah. Kurikulum ini dibuat berdasarkan 10 karakter Islam yang ingin dicapai dengan tarbiyah, yaitu:
1. Akidah yang lurus (Salimul Aqidah)
2. Ibadah yang benar (Shahihul Ibadah)
3. Akhlaq yang kokoh (Matinul Khuluq)
4. Jasmani yang kuat (Qowiyyul Jismi)
5. Intelek dalam berpikir (Mutsaqqoful Fikri)
6. Berjuang melawan hawa nafsu (Mujahadatun Linafsihi)
7. Pandai menjaga waktu (Harishun ala waqtihi)
8. Teratur dalam suatu urusan (Munazhzhamun fi syuunihi)
9. Mempunyai kemampuan usaha sendiri/mandiri (Qodirun ala kasbi)
10. Bermanfaat bagi orang lain (Nafi’un Lighoirihi)
Sempurna sekali tujuan tarbiyah bukan? Karenanya tarbiyah tidak mengenal kata libur ataupun cuti. Tarbiyah baru selesai ketika seseorang sudah kembali ke sisi Allah.
Tarbiyah yang dilakukan oleh kader PKS bersifat terbuka. Siapapun yang haus akan nilai2 agama, yang ingin menambah pengetahuan Islamnya dan yang ingin memperbaiki dirinya meskipun mereka tidak suka dengan partai/politik boleh banget kalau mau ikutan tarbiyah sama kader PKS. Gak akan ada pemaksaan untuk memilih (kader) PKS atau ngikutin pilihan PKS di pemilu/pilkada.
Lalu bagaimana dengan dakwah? Sebelum berkenalan dengan tarbiyah, saya berpikir bhw dakwah itu adalah urusannya ustadz/ah, urusannya para ulama dan mereka yang bergelar sarjana Agama dan sejenisnya. Namun, tarbiyah membuat mata saya terbuka bhw dakwah itu adalah tugas semua muslim. Dakwah bukanlah sekedar ceramah dengan menggunakan ayat2 Al Qur’an. Tapi dakwah juga berarti berbuat kebaikan, menebar manfaat, berhubungan baik dengan orang lain, bersilaturahmi, meluruskan/memperbaiki yang salah, mengajak orang lain dalam kebaikan, mencegah kemungkaran dan aktivitas lainnya yang bermuatan positif.
Sama seperti tarbiyah, dakwah juga tidak mengenal kata libur. Aktivitas2 sosial dan bersilaturahmi dengan masyarakat sekitar dilakukan tanpa melihat momen Pemilu/pemilukada. Kader diminta kapanpun dan dimanapun berdakwah.
Dalam pandangan saya, tarbiyah adalah jantung partai ini sementara dakwah aliran darahnya. Keduanya lah yang membedakan dengan partai lain. KeduanySa adalah yang menghidupkan partai ini. Tanpa keduanya partai ini mati. Bukan ‘gugur’nya para pimpinan, bukan larinya para kader yang mematikan PKS. Karena, selama di dalam partai ini menggeliat tarbiyah dan dakwah karena Allah, selama itu pula Allah akan mengganti generasi yang hilang/gugur/pergi dengan generasi yang lebih baik.
Dan karena tarbiyah dan dakwah inilah saya mencintai partai ini, saya masih disini. Bukan karena tokoh2nya, pimpinan2nya dan para ustadz/ustadzahnya. Kalaupun saya mencintai mereka, itu adalah karena mereka masih menggaungkan semangat tarbiyah dan dakwah karena Allah. Dan karena cinta yang begitulah, saya memahami dan merasakan kesedihan dan kesakitan jika mereka disakiti dan dizholimi. Karena cinta yang hanya karena Allah pulalah, kami akan bersedih dan menangis jika mereka berbelok arah, berbuat kesalahan/maksiat hingga gugur di jalan dakwah, bukannya mentertawakan atau malah berbahagia.
Mungkin akan banyak yang berpendapat, “Sebegitu indahnya tarbiyah dan dakwah, kenapa harus berpolitik yang identik dengan ‘kotor’? Kenapa ‘kelompok’ ini tidak menjadi ormas saja atau organisasi lain? ” Mmmm, sepertinya ngomongin politik akan lebih panjang lagi. InsyaAllah saya akan tulis sependek pengetahuan saya di tulisan yang lain.


DPD PKS Siak - Download Android App


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama
0 Comments
Tweets
Komentar