Kakao Sumbar Mendapat Penghargaan Internasional
By: Abul Ezz
Selasa, 25 Juni 2013
0
pkssiak.org, PADANG — Komitmen
Pemprov Sumbar me ngembangkan sub sektor kakao mendapat apresiasi dari
dunia internasional. Lembaga Internasional Swisscontact Belanda
memberikan peng hargaan ‘Certificate of Appreciation’ kepada Gubernur
Sumbar Irwan Prayitno atas komitmennya dan kontribusi Pemprov
mengembangkan kakao.
Komitmen
Pemprov terlihat dalam program perbaikan mutu tanaman kakao, penyediaan
bibit bersertifikat, Sekolah Lapangan (SL) petani kakao, peningkatan
produksi, mutu hasil serta dibangunnya Unit Pengolahan Hasil Kakao di
daerah.
“Kita
berterima kasih penghargaan ini dan kerja sama yang sudah terjalin
selama ini. Diharapkan Swisscontact dan mitra-mitranya yang merupakan
industri kakao besar dunia, dapat membantu secara kontiniu dalam
pemberdayaan petani kakao di Sumbar. Kerja sama ini akan berlangsung
selama empat tahun,” kata Irwan didampingi Kepala Dinas Perkebunan,
Fajaruddin.
Saat
ini areal kakao di Sumbar mencapai 137.355 hektare dengan produksi
69.281 ton pertahun. Sentra kakao di Sumbar berada di Padang Pariaman,
Pasaman, Limapuluh Kota, Tanah Datar, Pasaman Barat dan Agam.
Pada
2 Oktober 2012 lalu, Pemprov menandatangani MoU dengan Swisscontact dan
ADM Cocoa Singapura. MoU ini dilakukan untuk pemberdayaan petani kakao
dalam bentuk sekolah lapangan. MoU ini langsung direalisasikan dengan
pelatihan dan sekolah lapangan kepada 300 petani di Padang Pariaman,
Tanah Datar dan Padang.
“Kegiatan
ini terus berlanjut di 2013 untuk 1.000 petani kakao. Dari sekolah
lapangan yang dilakukan Swisscontact, kebun-kebun petani kakao
terpelihara baik. Seperti pemangkasan tanaman kakao dan pengendalian
hama penyakit serta produksi kakao di kebun petani meningkat,” jelas
Irwan.
Swisscontact
melihat Sumbar sentra kakao di wilayah barat Indonesia dan berpotensi
sebagai produsen kakao terbesar wilayah barat. Terbukti dengan aktivitas
industri besar dunia seperti ADM Cocoa dan ULKER dari Turki untuk
membeli biji kakao Sumbar, karena memiliki kualitas biji terbaik.
Selain
dukungan pemberdayaan petani, 2013 ini Swiscontact akan membangun Unit
Pusat Pelatihan Sekolah Lapangan di Padang Pariaman dan Tanah Datar
dengan dana hibah Rp400 juta.
“Pemprov
mendukung program Swisscontact ini, karena dapat dijadikan mitra dalam
mendorong perbaikan pemeliharaan kebun kakao, peningkatan produksi dan
tentunya peningkatan kesejahteraan petani Sumbar dengan prinsip mitra
sejajar,” jelas gubernur.
Selain
keberhasilan dalam pemberdayaan petani kakao, Pemprov telah sukses
mewujudkan sebagai sentra kakao wilayah barat yang dicanangkan Wapres
Jusuf Kalla pada 3 Agustus 2006 lalu. Sumbar di luar Sulawesi, merupakan
provinsi terluas kepemilikan kebun kakao di Indonesia.
“Kita
bangga dengan berkembang-pesatnya komoditi kakao di Sumbar dan telah
berdampak terhadap tumbuhnya model-model kawasan kakao di kabupaten
dalam bentuk Nagari Model Kakao,” ungkap Irwan.
Nagari
Model Kakao mempunyai kegiatan dari hulu dan hilir. Ini terbukti dengan
keberhasilan Kelompok Inovasi dari Limapuluh Kota sebagai kelompok tani
kakao terbaik tingkat nasional. Kemudian, Unit Pengolahan Hasil Kakao
Payakumbuh yang diresmikan Menteri Pertanian RI pada 31 Mei lalu,
sebagai percontohan kelompok tani terintegrasi pengolahan kakao.
Unit
Pengolahan Hasil Kakao di Payakumbuh dijadikan sebagai tempat pelatihan
dan magang siswa dan mahasiswa di Sumbar. Bahkan pernah dikunjungi
Dinas Perkebunan Kalbar, Kaltim, dan Jabar. Keberhasilan lain terlihat
ditetapkannya klon kakao lokal Limapuluh Kota sebagai klon unggul
nasional.
“Secara
berkelanjutan, Sumbar tetap memerluas dan melakukan pemeliharaan kebun
kakao petani dalam bentuk perbaikan kualitas tanaman, penyediaan benih
bersertifikat dan SL petani kakao,” kata Irwan sembari berharap
produktifitas kebun kakao menjadi 1.400 Kg hingga Rp1.500 Kg pertahun.
Sementara
itu, sejak 2012 hingga kini Pemprov bekerja sama dengan Fakultas
Pertanian dan Fakultas Teknologi Pertanian Unand dalam pendampingan
petani kakao. Kerja sama itu melibatkan mahasiswa KKN Thematik. Ada
sekitar 325 mahasiswa diterjunkan ke lokasi kebun kakao petani. (TGS)
DPD PKS Siak - Download Android App