pkssiak.org, Padang - Forum
Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopinda) Provinsi Sumatera Barat
sepakati turun ke lapangan untuk peninjauan SPBU guna memastikan
ketersedian stok Bahan Bakar Minyak (BBM) sebagai bentuk menyikapi
rencana pemerintah menaikan harga.
Peninjauan
tahap awal langsung dipimpin Gubernur Irwan Prayitno bersama Waka Polda
Sumbar, Kombes Pol Syamsul Hidayat, serta manajemen Pertamina di
wilayah Padang, Kamis (20/6). Ikut hadir dalam kesempatan itu Kadis
Koperasi dan UKM Ir. Afriandi Laudin, Kabiro Perekonomian Wardarusmen,
SE, MM.
Gubernur
Sumatera Barat Irwan Prayitno menyampaikan, hasil rapat Forkopinda Rabu
malam, juga menyepakati untuk turun ke pasar-pasar meninjau pergerakan
harga, sebagai langkah antisipasi dampak kalau terjadi kenaikan harga
BBM.
Peninjauan
stok BBM di tingkat SPBU, dimulai pada Kamis (20/6) sore bersama
Forkopimda serta instansi terkait, guna memastikan ketersedian. Selain
itu, langkah-langkah yang perlu dilakukan mencegah penimbunan BBM
bersubsidi (aksi ambil untung).
Irwan
mengingatkan, seluruh pemerintah daerah agar melakukan sosialisasi
kenaikan harga BBM kepada semua elemen masyarakat. Selain itu, jajaran
instansi terkait agar meningkatkan koordinasi untuk mengantisipasi
dampak kenaikan harga BBM.
Kita
sudah menerima surat edaran Mendagri pada Rabu, supaya melakukan
sosialisasi rencana kenaikan BBM. Tapi petunjuk teknis dan petunjuk
pelaksana penyaluran BLSM belum ada, katanya.
Rakor
Forkopimda memandang perlu meningkatkan pengamanan pada instansi vital
Pertamina terutama pada depo/kilang penimbunan BBM Teluk Kabung. Selain
itu, Pertamina pemasaran wilayah Sumbar agar mempersiapkan langkah
antisipasi stok dan pendistribusian BBM menjelang dan sesudah pengumuman
kenaikan harga BBM oleh pemerintah.
Kemudian,
perlu mengantisipasi upaya penimbunan BBM oleh oknum yang tidak
bertanggung jawab. Pemerintah Sumbar akan menyampaikan pernyataan kepada
masyarakat melalui media surat kabar, radio dan televisi bahwa stok BBM
cukup dan agar jangan ada penimbunan serta melakukan belanja
berlebihan,” ujarnya. [humasprovsumbar]