Oleh : Abdurrahman Ahmad Alrazi
Mahasiswa S1 Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UNRAM
pkssiak.org - Dakwah
memang menyeru kepada kebaikan. Sering kita tidak menyadari bahwa
dalam hidup kita sehari-hari sudah banyak aktivitas dakwah yang kita
lakukan. Tapi, Tanpa kita menyadari juga kadang kita sering sekali
mengeluh karena kebaikan yang kita sampaikan tidak ditoleh oleh orang.
Kita berkata” kenapa mereka tidak mau mengikuti saya padahal
saya mengajaknya dalam hal kebaikan lho”.
Padahal
dalam hadis jelas tertulis yaitu “sampaikalah walaupun satu ayat”.
Perlu kita ketahui bahwa dakwah itu tulus, pelan, lembut,dsb.
Proses menjadi hal yang mengharuskan dalam kehidupan. Tidak akan hidup
suatu kehidupan jika didalam kehidupan itu tidak ada proses. Begitupula
dengan berdakwah. Dakwah tidak akan berada langsung pada puncak
kejayaannya jika tidak melewati hambatan. Karena hambatan itu merupakan
proses penguatan.
Hambatan
tidak akan membuat kita berhenti berusaha, akan tetapi hambatan membuat
kita mampu menunjukkan potensi dalam diri kita yang terpendam. Mengeluh
dan berhenti di persimpangan jalan justru akan membuat kita semakin
bingung akan berjalan kemana selanjutnya. Bergerak lah dan berlari untuk
tetap berdakwah. Perkara ada yang menoleh atau tidak, itu hanyalah
proses dari dakwah itu sendiri. Namun dakwah itu ibarat kereta yang
terus melaju. Maka kita perlu berhenti sejenak untuk mengecek kondisi
dakwah ini.
Teringat
dengan buku karya M Anis Matta yang berjudul “Menikmati Demokrasi” yang
berisi “Mari kita berhenti sejenak disini! Kita sudah relatif jauh
berjalan bersama dalam kereta dakwah. Banyak yang sudah kita lihat dan
kita raih. Tapi, banyak juga yang masih kita keluhkan : rintangan yang
menghambat laju kereta, goncangan yang melelahkan fisik dan jiwa, suara-suara gaduh yang memekakan telinga dari mereka yang mengobrol tanpa ilmu di gerbong kereta ini, dan tikungan-tikungan tajam yang menegangkan.
Sementara,
banyak pemandangan indah yang terlewatkan dan tak sempat kita potret,
juga banyak kursi kosong dalam kereta dakwah ini yang semestinya bisa
ditempati oleh penumpang-penumpang baru tapi tidak sempat muat.
Dan
masih banyak lagi! Jadi mari kita berhenti sejenak disini!
Kita memerlukan saat-saat itu; saat dimana kita melepaskan kepenatan
yang mengurangi ketajaman hati, saat kita membebaskan diri dari
rutinitas yang mengurangi kepekaan spiritual, saat dimana kita
melepaskan sejenak beban dakwah selama ini kita pikul yang mungkin
menguras stamina kita.
Kita
memerlukan saat seperti itu karena kita perlu membuka kembali peta
perjalanan dakwah kita; melihat-lihat jauhnya jarak yang telah kita dan
sisa perjalanan yang masih harus kita lalui; menengok kembali
hasil-hasil yang telah kita raih; meneliti rintangan yang
mungkin menghambat laju pertumbuhan dakwah kita; memandang ke alam
sekitar karena banyak aspek dari lingkungan strategis kita telah
berubah”.
Nah, mungkin
kita perlu berhenti sejenak untuk melihat apa yang telah kita
lakukan untuk dakwah ini. Banyak orang yang berpotensi menjadi pemimpin
tapi mereka tidak terlalu berambisi untuk meraih kepemimpinan itu.
Sebaliknya banyak orang yang sangat berambisi menjadi pemimpin, akan
tetapi mereka tidak berkualitas untuk menjadi seorang pemimpin. Inikah
yang terjadi di negara kita? Ooooh tentu tidak kita inginkan.
Banyaknya
gerakan yang ada dalam dakwah membuat dakwah mempunyai bumbu yang
beragam. Karena bumbu yang beragam pula, menjadikan dakwah itu hidup dan
bergerak maju di seluruh belahan bumi. Apapun gerakan yang menaungi
kita, yang terpenting tujuan kita adalah satu yaitu untuk mencapai ridha
illahi. Adapun jalan yang kita tempuh belum tentu benar, maka kita
harus berusaha dan bertawakkal lebih banyak lagi agar mendapatkan
petunjuk dari-Nya.
Lantas apa
yang terbaik yang harus kita lakukan untuk dakwah ini? Yang
terpenting adalah komitmen kita dalam berdakwah harus tetap terpatri
dalam jiwa kita agar kita tidak mudah tergoyah dengan hambatan-hambatan
yang ada yang akan tentu kita hadapi. Mencetak generasi yang berkualias
dan siap pakai dimanapun dibutuhkan adalah mimpiku untuk dakwah ini.
Walaupun
tidak banyak yang kita pernah lakukan untuk dakwah ini, akan tetapi jika
kita dalam membina generasi dakwah haruslah serius karena menjadikan
generasi yang berkualitas dan siap pakai dimanapun akan sangat membantu
mengepakkan sayap dakwah selebar-lebarnya. Mencetak generasi berkualitas
jauh lebih berharga dari apapun.
:: http://www.dakwatuna.com