 |
| Ilustrasi (Foto: dok Okezone) |
pkssiak.org, YOGYAKARTA- Pemerintah berencana memberikan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang sebelumnya dikenal sebagai Bantuan Langsung Tunai.
Rencana pemberian BLT itu pun menuai kritik dari Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin.
Kata Din menegaskan, pemberian bantuan itu tidak mendidik masyarakat karena ibaratnya hanya memberikan kail bukan ikan. Dia melihat, anggaran yang sangat besar untuk BLSM sebaiknya digunakan untuk program pemberdayaan masyarakat. "Berilah kailnya bukan langsung diberi ikan karena tak mendidik masyarakat," sindir Din di Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Senin (3/6/2013).
Din melihat, pemberian BLSM atau sejenisnya sebagai kompensasi kenaikan BBM patut dicurigai berlatar belakang politis. Pasalnya, program pengucuran dana itu dilakukan menjelang pemilu seperti pengucuran BLT beberapa tahun yang lalu. "Bisa saja ada nuansa politis dalam program BLSM itu," paparnya.
Kebijakan Pemerintah dengan memberikan BLSM kepada masyarakat miskin di Indonesia perlu dipertanyakan. "Pemerintah mending jujur saja bahwa angka kemiskinan masih tinggi. Jangan dipoles seakan-akan angka kemiskinan sedikit," centilnya.
Din menegaskan, Muhammadiyah sudah menyerukan untuk menolak BLSM. Namun, seruan yang disampaikan ke pemerintah tidak mendapat respon. "Itulah tanda-tanda pemerintahan sekarang ini arogan, tidak mau menerima masukan," paparnya. (ugo)
http://news.okezone.com/read/2013/06/03/339/816713/din-syamsuddin-pemerintah-arogan
