Cerita Tentang "SD Madani”
By: Abul Ezz
Kamis, 27 Juni 2013
0
pkssiak.org - Seperti
biasanya, tadi pagi buka laptop mau sarapan berita dari beberapa situs
berita yang ada. Setelah beberapa saat saya membaca, lama-lama geli juga
saya liat tingkah para PKS haters yang eksis ini, liat status-status
maupun komen mereka. Saya jadi kepikiran mau ngasih bocoran, sekaligus
tips dan trik buat mereka.
Pada
dasarnya kita sama sekali tidak membenci kritikan, kita sangat
menghargai dan berterima kasih atas kritikan dan masukan yang diberikan.
Bagi kita, itu adalah satu bentuk kepedulian saudara kita sendiri. Tapi
sayang sekali kalau kepedulian itu semakin lama justru berubah menjadi
kebencian, kritikan itu harus berubah menjadi caci maki dan hinaan,
bahkan sudah sampai tahap hasutan. Kalau sudah begini, jadinya ya
membabi buta, apapun berita dan tema yang disajikan yang ada ya cuma
kata-kata kotor dan umpatan murahan. Lebih menyedihkannya lagi, yang
mereka angkat ini topiknya itu-itu saja, orang yang diserang “para
qiyadah” juga itu-itu terus. Alhasil, jadilah komen-komen mereka out of
the topic. Saya mau ngasih analogi sederhana saja, buat gambaran bagi
mereka. Tapi sebelumnya, saya ingin sampaikan salam cinta saya kepada
mereka semua, semoga Allah menjaga kita & mengampuni dosa-dosa kita
semua.
Begini
analoginya, katakan Partai ini adalah sebuah Sekolah Dasar, sebut saja
SD Madani. Meskipun banyak muridnya yang berprestasi, tapi menurut
mereka SD ini sangat tidak bermutu, sangat busuk dan bahkan sudah
selayaknya dibubarkan. Disisi lain, murid-murid SD ini sangat nyaman
sekolah di sini, mereka merasakan betul kualitas yang mereka dapat
selama sekolah di SD ini, bahkan mereka bangga dan tidak malu memakai
seragam sekolah mereka.
Lalu
muncullah orang-orang ini yang entah datangnya dari mana mengabarkan
kepada masyarakat tentang apa yang dia lihat dari SD ini, yang belum
tentu kebenarannya, antara lain;
Guru
matematika di SD ini disinyalir adalah seorang tukang judi, karena dia
pandai dalam hitung-hitungan dan spekulasi. Tapi faktanya murid-murid SD
ini senang dengan dia, karena cara mengajarnya mengasyikkan sehingga
bisa menerima pelajaran matematika dengan mudah.
Guru
biologi di SD ini katanya tukang adu ayam, karena eksperimennya ia
berhasil mengawinkan ayam dan angsa, jadilah ayam jago miliknya tak
terkalahkan.
Guru
bahasa arab SD ini adalah bekas sopir taksi di saudi, tak punya ijazah
kuliah sama sekali. Tapi guru ini fasih berbahasa arab, dan dia mumpuni
dalam mengajarkan bahasa arab ke murid-muridnya.
Guru
komputer SD ini berpenampilan seperti hacker kelas kakap, karena ia
sering berhasil menciptakan berbagai macam aplikasi dan game bersama
murid-muridnya.
Guru
bahasa Indonesia dan sastra SD ini lebih menggelikan, ia mantan playboy
dulunya. Dilihat dari puisi-puisi karyanya yang sangat romantis dan
menghanyutkan.
Yang
terakhir, kepala sekolah SD ini ternyata orang yang kaya raya, tak
seperti guru-guru dan karyawannya yang miskin. Seolah-olah kepala
sekolah SD ini bukanlah tipe pemimpin yang peduli akan bawahannya.
Intinya,
semua hal-hal yang bisa memperburuk citra SD ini terus menerus
disebarkan oleh mereka “para haters” dengan tujuan supaya SD ini tidak
laku tentunya, tidak punya murid lagi. Di sisi lain, masyarakat yang
mendengar berita ini setiap hari bertemu dengan murid-murid SD Madani,
dan yang masyarakat jumpai adalah hal yang sangat jauh berbeda.
Murid-murid SD Madani yang juga tetangga mereka ini ternyata adalah
anak-anak yang santun, peduli dengan tetangganya, tidak ada yang menjadi
sampah masyarakat seperti yang mereka dengar selama ini. Walhasil,
masyarakatpun tidak pernah melarang anak-anaknya sekolah di SD ini.
Jadi,
saran saya buat para haters, yang mungkin akan bisa mereka pengaruhi
adalah orang-orang yang belum mengenal atau belum pernah bertemu
langsung dengan murid-murid SD Madani. Meskipun ini agak sulit,
mengingat murid SD Madani ini jumlahnya ribuan atau mungkin jutaan yang
tersebar di seluruh Indonesia dan luar negeri, yang profesinya sangat
bervariasi dari petani hingga menteri.
So, selamat berusaha lagi, kalau tidak di sini mungkin planet lain bisa dicari.
Penulis:
Amin Asharudin
Fb: Amin Asharudin
Twitter : @Asharudin
Twitter : @Asharudin
DPD PKS Siak - Download Android App