Bertemu Kiai se-Madura, Presiden PKS Serukan Umat Lebih Bersatu
By: Abul Ezz
Selasa, 04 Juni 2013
0
pkssiak.org, Sampang,
(4/6/2013) - Presiden Partai Keadilan sejahtera (PKS) Anis Matta
berdialog dengan tak kurang 300an kiai, habaib, dan tokoh masyarakat
se-Madura, Senin (3/6/2013) malam. Dialog yang digelar di Balai
Pertemuan Umum (BPU) Kabupaten Sampang ini juga dihadiri Wakil Bupati
Sampang Fadilah Budiono.
Sebelum dialog, Anis Matta memaparkan pandangan tentang perlunya seluruh komponen umat Islam melupakan perbedaan kecil antara satu dengan yang lain. Menurut mantan Wakil Ketua DPR ini, seluruh kekuatan umat Islam sebaiknya fokus pada persamaan pemikiran atas banyak hal.
"Mari kita melupakan perbedaan kecil dan fokus pada kerja kerja besar kita bersama. Kita semua di sini memiliki persamaan pandangan terhadap banyak hal. Ini perlu agar umat Islam lebih menyatu dalam barisan yang besar dan kuat," papar Anis.
Ditegaskan pula, dunia Barat --khususnya di Amerika Serikat dan Eropa-- dalam beberapa tahun belakangan memiliki minat kuat untuk mengenal Islam yang sesungguhnya. Pada saat yang sama, tandas Anis, masyarakat Barat melihat Indonesia sebagai wajah Islam yang damai.
"Indonesia sekarang menjadi model sebab di tengah banyaknya mazhab dan keragaman etnis maupun kelompok, kita tetap damai. Berbeda dengan saudara kita di belahan dunia lain yang justru terus bertikai," ulas Presiden PKS lagi.
Dalam dialog, beberapa ulama dan tokoh masyarakat Madura mengamini pandangan Anis Matta. Persatuan kekuatan umat Islam, kata mereka, juga menjadi impian pemuka warga Madura.
Selain berdialog tentang kondisi umat Islam Indonesia dan dunia, beberapa kiai dan tokoh masyarakat Madura yang memenuhi ruang BPU Kabupaten Sampang mendaulat Anis Matta untuk menjelaskan kasus dugaan korupsi kuota impor daging sapi yang membelit mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq (LHI).
Menjawab pertanyaan peserta dialog, Presiden PKS mengatakan, kasus dimaksud murni persoalan pribadi LHI. Partai tidak ikut campur dalam kasus yang ramai diberitakan media massa beberapa pekan terakhir.
Anis menandaskan, PKS kini menunggu proses hukum berlangsung hingga tuntas. Bila LHI ternyata oleh pengadilan dinyatakan terbukti bersalah, maka dirinya sebagai Presiden PKS segera meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia.
"Kami di PKS adalah manusia biasa yang tidak luput dari khilaf. PKS tentu berharap (LHI) dinyatakan tidak bersalah, tetapi bila sebaliknya, saya wajib meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia," terang Anis.
Sebelumnya, KH Halim Toha, salah seorang sesepuh Sampang, atas berita kasus dugaan korupsi kuota impor daging sapi yang diikutinya meminta Anis Matta sebagai Presiden PKS segera meminta maaf kepada rakyat Indonesia.
Dialog ditutup dengan doa yang dipimpin empat kiai Madura secara bergantian, masing-masing KH Abdul Kholik, KH Ahmad Baihaqi, KH Halim Toha, dan KH Toha Kholil (Pengasuh Pondok Pesantren Al-Muntaha al-Kholiliyah, Bangkalan).
Presiden PKS Anis Matta dan rombongan DPP PKS berada di Madura dalam rangkaian safari silaturahim se-Jawa dan Indonesia bagian Timur. Sebelumnya, pertemuan serupa digelar di Jawa Barat, Yogyakarta, kemudian Jawa Timur. Selanjutkan di Maluku, Sulawesi Tenggara, dan di rencanakan di tutup di Sulawesi Selatan pada tanggal 9 Juni mendatang.[kbrpks]
Sebelum dialog, Anis Matta memaparkan pandangan tentang perlunya seluruh komponen umat Islam melupakan perbedaan kecil antara satu dengan yang lain. Menurut mantan Wakil Ketua DPR ini, seluruh kekuatan umat Islam sebaiknya fokus pada persamaan pemikiran atas banyak hal.
"Mari kita melupakan perbedaan kecil dan fokus pada kerja kerja besar kita bersama. Kita semua di sini memiliki persamaan pandangan terhadap banyak hal. Ini perlu agar umat Islam lebih menyatu dalam barisan yang besar dan kuat," papar Anis.
Ditegaskan pula, dunia Barat --khususnya di Amerika Serikat dan Eropa-- dalam beberapa tahun belakangan memiliki minat kuat untuk mengenal Islam yang sesungguhnya. Pada saat yang sama, tandas Anis, masyarakat Barat melihat Indonesia sebagai wajah Islam yang damai.
"Indonesia sekarang menjadi model sebab di tengah banyaknya mazhab dan keragaman etnis maupun kelompok, kita tetap damai. Berbeda dengan saudara kita di belahan dunia lain yang justru terus bertikai," ulas Presiden PKS lagi.
Dalam dialog, beberapa ulama dan tokoh masyarakat Madura mengamini pandangan Anis Matta. Persatuan kekuatan umat Islam, kata mereka, juga menjadi impian pemuka warga Madura.
Selain berdialog tentang kondisi umat Islam Indonesia dan dunia, beberapa kiai dan tokoh masyarakat Madura yang memenuhi ruang BPU Kabupaten Sampang mendaulat Anis Matta untuk menjelaskan kasus dugaan korupsi kuota impor daging sapi yang membelit mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq (LHI).
Menjawab pertanyaan peserta dialog, Presiden PKS mengatakan, kasus dimaksud murni persoalan pribadi LHI. Partai tidak ikut campur dalam kasus yang ramai diberitakan media massa beberapa pekan terakhir.
Anis menandaskan, PKS kini menunggu proses hukum berlangsung hingga tuntas. Bila LHI ternyata oleh pengadilan dinyatakan terbukti bersalah, maka dirinya sebagai Presiden PKS segera meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia.
"Kami di PKS adalah manusia biasa yang tidak luput dari khilaf. PKS tentu berharap (LHI) dinyatakan tidak bersalah, tetapi bila sebaliknya, saya wajib meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia," terang Anis.
Sebelumnya, KH Halim Toha, salah seorang sesepuh Sampang, atas berita kasus dugaan korupsi kuota impor daging sapi yang diikutinya meminta Anis Matta sebagai Presiden PKS segera meminta maaf kepada rakyat Indonesia.
Dialog ditutup dengan doa yang dipimpin empat kiai Madura secara bergantian, masing-masing KH Abdul Kholik, KH Ahmad Baihaqi, KH Halim Toha, dan KH Toha Kholil (Pengasuh Pondok Pesantren Al-Muntaha al-Kholiliyah, Bangkalan).
Presiden PKS Anis Matta dan rombongan DPP PKS berada di Madura dalam rangkaian safari silaturahim se-Jawa dan Indonesia bagian Timur. Sebelumnya, pertemuan serupa digelar di Jawa Barat, Yogyakarta, kemudian Jawa Timur. Selanjutkan di Maluku, Sulawesi Tenggara, dan di rencanakan di tutup di Sulawesi Selatan pada tanggal 9 Juni mendatang.[kbrpks]
DPD PKS Siak - Download Android App