Select Menu

Iklan 1080x90

SaintekSIROH

PKS BERKHIDMAT UNTUK RAKYAT

BERITA SIAK

FIQIH

SIROH

Kesehatan

Saintek

Video Pilihan

» » Bersyukur Allah Masih Menutup Aib Kita

Bersyukur Allah Masih Menutup Aib Kita


By: Abul Ezz Rabu, 26 Juni 2013 0

pkssiak.org - Sudah menjadi fitrah jika manusia memiliki sifat lemah dan selalu dekat dengan kesalahan. Tidak ada manusia yang bebas dari kesalahan, kecuali para Rasul-Nya yang maksum dari perbuatan-perbuatan salah.

Kesalahan yang dilakukan manusia terkadang selalu berulang-ulang pada kesalahan yang sama. Inilah manusia, yang lemah untuk menahan diri dalam melakukan sebuah kesalahan. Bahkan menahan dari dalam dirinya, menahan diri untuk tidak mengikuti hawa nafsu yang mengajaknya pada perbuatan salah juga ia kadang tak mampu.



Lantas, bukan berarti menjadikan kita untuk selalu memaklumi kelemahan kita tersebut. Memaklumi setiap kesalahan-kesalahan yang telah kita lakukan tanpa ada perasaan menyesal setelah melakukannya. Selalu memaklumi sebagai makhluk yang lemah sehingga mewajarkannya ketika melakukan kesalahan tanpa ada upaya yang kuat untuk melawan kelemahan itu. Memaklumi setiap kesalahan yang telah dilakukan tanpa berusaha untuk memperbaikinya untuk di kemudian hari.




Di kondisi lain terkadang kita mungkin masih terlihat sebagai manusia yang terbaik di hadapan manusia lainnya. Padahal kita masih merasa bahwa diri ini masih banyak sekali kesalahan yg dilakukan. Merasakan kesalahan-kesalahan yang merupakan aib masih banyak dalam diri ini. Akan tetapi, manusia menganggap kita adalah seorang yang telah baik dari segala sisinya. Kita tidak bisa lepas dari sikap lemah tadi, yang dengannya membuat kita berbuat salah. Kita masih terlihat baik di hadapan manusia lainnya karena mungkin Allah masih menutup aib-aib yang telah kita lakukan.



Sepatutnya bagi kita untuk bersyukur dan beristighfar kepada Allah secara bersamaan atas kelemahan-kelemahan kita.



Bersyukur Allah masih menutup aib-aib yang telah kita lakukan, sehingga kita masih bisa tampil baik di hadapan manusia, yang masih PD bercengkerama dengan teman-teman kita. Atas kebaikan-Nya Dia masih menyembunyikan aib-aib kita di hadapan manusia. Apa jadinya ketika aib tersebut dibukakan oleh-Nya, mungkin kita akan merasa hina karena aib-aib kita tersebut diketahui oleh orang lain. Sesuatu yang kita anggap aib pasti ia akan membuat kita malu jika diketahui oleh orang lain. Meskipun kita dengan sadar melakukan sebuah kesalahan di tempat yang tidak diketahui orang lain tetap saja kita akan malu jika itu diketahui oleh orang lain.


Bersyukur dan berterima kasih kepada Allah, karena Dia telah menutupi aib-aib kita, kesalahan-kesalahan kita di sebabkan oleh kelemahan kita sebagai manusia. Berterima kasih karena Dia menutup aib dan kesalahan kita. Aib yang berupa sifat-sifat jelek yang coba kita tahan untuk tidak diperlihatkan kepada orang lain. Prilaku ataupun perbuatan jelek yang kita lakukan di saat kita sendiri. Sehingga dengan ditutupnya aib tersebut kita masih terlihat baik di hadapan manusia lainnya.


Beristighfarlah, mohon ampun kepada Allah atas kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan. Allah mungkin masih memberikan kesempatan kepada kita untuk memperbaiki diri sehingga Dia belum membukakan aib kita di hadapan manusia. Bukan lantas pula kita berlaku sombong ketika aibnya tidak diperlihatkan oleh Allah sehingga kita masih terlihat baik di hadapan manusia.

Yudhi Prasetyo 
Jambi, 25 Juni 2013
 
[islamedia]


DPD PKS Siak - Download Android App


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama
0 Comments
Tweets
Komentar