By: Abul Ezz
Jumat, 28 Juni 2013
0
Belajar dari Keluhuran Adab Imam Syafii dan Imam Ahmad | by @SalimAFillah
Jumat, 28 Juni 2013
Salim A Fillah
1) Satu hari di Baghdad; Imam Ahmad mengungkapkan pada Asy Syafi'i keinginannya bersafar lagi ke Yaman tuk mendengar hadits 'Abdurrazaq.
2) Adalah beliau dulu pernah melakukannya pada suatu musim haji bersama Yahya ibn Ma'in. Kala itu, di Makkah mereka bertemu 'Abdurrazaq.
3) Yahya berkata, "Kita tak perlu ke Yaman, penulis kitab Mushannaf ada di sini. Kita minta saja dia mengimlakkan haditsnya pada kita."
4) Maka Imam Ahmad menyahut, "Demi Allah, ilmu yang berkah tidak diperoleh dengan cara itu. Akan kususul beliau ke Shan'a seusai haji."
4) Dengan bekal menipis, Ahmad sendirian berangkat ke Yaman. Bagi beliau, kurang Adab jika mendahului atau membersamai Imam 'Abdurrazaq.
5) Di Shan'a, untuk menyambung hidup, Ahmad bekerja serabutan pada siang hari. Barulah malamnya dia dapat bermajelis menyimak hadits.
6) Imam 'Abdurrazaq yang tahu keutamaan & ketekunan Ahmad belajar hadits, segera berupaya membantu. Tapi aneka pemberian beliau ditolak.
7) "Bukankah Malik membiayai murid-muridnya?", tegur beliau. "Sungguh menyimak ilmumu lebih aku sukai dari dunia seisinya", sahut Ahmad.
8) Nah, kali kedua ini, dapat dirasakan Imam Asy Syafi'i; tampaknya Ahmad menghadapi masalah yang sama; biaya. Belum juga dia berangkat.
9) Maka dengan kedudukannya yang mulia di sisi Harun Ar Rasyid; Imam Asy Syafi'i menulis surat agar Ahmad diangkat sebagai Qadhi Yaman.
10) Di masa muda, Asy Syafi'i juga pernah jadi Qadhi Yaman; yang keadilan & kecerdasannya masyhur hingga membuat banyak orang dengki.
11) Bahkan ianya berujung fitnah yang membuat Asy Syafi'i ditangkap & digelandang paksa jalan dalam belenggu dari Shan'a hingga Baghdad!
12) Maka dalam suratnya Imam Asy Syafi'i minta agar Ahmad dijamin aman dalam jabatannya & dibebaskan mengundurkan diri kapanpun dia mau.
13) Ini dilakukan Asy Syafi'i demi membantu supaya Ahmad bisa terbiayai ke Shan'a, berjumpa 'Abdurrazzaq, sekaligus mengamalkan ilmunya.
14) Inilah yang dapat dilakukan; sebab membantu dengan uang pribadi sedang tak mungkin; beliau juga 'miskin' karena wara' & dermawannya.
15) Begitu Ahmad tahu tentang surat ini, dengan wajah masam didatanginya Imam Asy Syafi'i, "Abu 'Abdullah, demi Allah andai bukan Anda..
16) ..yang melakukannya, pasti aku bersumpah untuk tak lagi menemui dia selamanya. Demi Allah, aku tidak mau ke Yaman dengan cara ini."
17) Maka Asy Syafi'i pun memohon maaf & memeluk murid yang dibanggakannya. Kelak saat meninggalkan Baghdad menuju Mesir beliau bersyair.
18) "Aku pergi dari Baghdad & tiada kutinggalkan di sana seorang yang lebih 'alim, faqih, zuhud, & wara'; daripada Ahmad ibn Hanbal."
19) Dari mereka kita merunduk malu menyimak jalan ilmu; ada tekun, ada Adab, ada perhatian, ada hormat, ada hati-hati, ada pengertian.
20) Rahimahuma wa rahimanaLlah, semoga Allah sayangi mereka & kita; rasukkan keteladanan keduanya dalam jiwa; kumpulkan kelak di surga:)
*https://twitter.com/salimafillah
DPD PKS Siak - Download Android App