Select Menu

SaintekSIROH

PKS BERKHIDMAT UNTUK RAKYAT

BERITA SIAK

FIQIH

SIROH

Kesehatan

Saintek

Video Pilihan

Rabu, 05 Juni 2013

Anis Matta: Mari Lupakan Perbedaan Kecil, Satukan Barisan dan Fokus Pada Kerja-Kerja Besar untuk Indonesia




pkssiak.org, Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta menegaskan perlunya umat Islam melupakan perbedaan kecil antara satu dengan lainnya. Ia menyarankan, sebaiknya fokus pada persamaan pemikiran atas banyak hal.

"Mari kita melupakan perbedaan kecil dan fokus pada kerja-kerja besar kita bersama. Kita semua di sini memiliki persamaan pandangan terhadap banyak hal. Ini perlu agar umat Islam lebih menyatu dalam barisan yang besar dan kuat," katanya, dalam keterangan tertulis yang diterima Antara, di Jakarta, Selasa (4/6).

Anis mengungkapkan hal tersebut, sebelum melakukan dialog dengan 300 kiai, habaib, dan tokoh masyarakat se-Madura, pada Senin malam (3/6). Dialog itu digelar di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kabupaten Sampang dan juga dihadiri Wakil Bupati Sampang Fadilah Budiono.

Anis dalam kesempatan itu menegaskan, dunia Barat, khususnya di Amerika Serikat dan Eropa, dalam beberapa tahun belakangan memiliki minat kuat untuk mengenal Islam yang sesungguhnya. Pada saat yang sama, menurut dia, masyarakat Barat melihat Indonesia sebagai wajah Islam yang damai.

"Indonesia sekarang menjadi model sebab di tengah banyaknya mazhab dan keragaman etnis maupun kelompok, kita tetap damai. Berbeda dengan saudara kita di belahan dunia lain yang justru terus bertikai," ujarnya.

Selain berdialog tentang kondisi umat Islam Indonesia dan dunia, beberapa kiai dan tokoh masyarakat Madura meminta Anis menjelaskan kasus dugaan korupsi kuota impor daging sapi yang melibatkan mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq (LHI).

Anis mengatakan, kasus itu murni persoalan pribadi LHI. PKS, menurut dia, tidak ikut campur dalam kasus yang ramai diberitakan media massa beberapa pekan terakhir.

Dia menegaskan, PKS kini menunggu proses hukum berlangsung hingga tuntas. Menurut Anis apabila LHI ternyata dinyatakan terbukti bersalah oleh pengadilan, maka dirinya sebagai Presiden PKS segera meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia.

"Kami di PKS adalah manusia biasa yang tidak luput dari khilaf. PKS tentu berharap (LHI) dinyatakan tidak bersalah, tetapi bila sebaliknya, saya wajib meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia," terang Anis.

Dialog itu ditutup dengan doa yang dipimpin empat kiai Madura secara bergantian, masing-masing KH Abdul Kholik, KH Ahmad Baihaqi, KH Halim Toha, dan KH Toha Kholil (Pengasuh Pondok Pesantren Al-Muntaha al-Kholiliyah, Bangkalan).

Presiden PKS Anis Matta dan rombongan DPP PKS berada di Madura dalam rangkaian safari silaturahim se-Jawa dan Indonesia bagian Timur. Sebelumnya, pertemuan serupa digelar di Jawa Barat, Yogyakarta, kemudian Jawa Timur.

Selanjutkan di Maluku, Sulawesi Tenggara, dan di rencanakan di tutup di Sulawesi Selatan pada tanggal 9 Juni mendatang. (TMA/Gatra/kabarpks)
0 Comments
Tweets
Komentar