Waspadal! Ada PsyWar di Balik Kasus LHI.
By: Abul Ezz
Senin, 20 Mei 2013
0
By: Nandang Burhanudin
***
pkssiak.org - Pernahkah kita mendengar ungkapan para pemimpin negeri ini kepada kaum
muda, "Kalian adalah generasi masa depan!! Kalian harapan generasi yang
akan datang?" Ungkapan di atas diselewengkan menjadi, "Kalian tidak
berhak memimpin saat ini! Karena hari ini dan sekarang kamilah hanya
kami yang berhak memimpin!"
Pernahkah memperhatikan istilah psywar maupun psytrap?
Keduanya merujuk pada serangkaian teknik untuk menghancurkan mental
teman sesama menjelang kompetesi. Hal ini dimaksudkan agar pencapaian
pihak lain tersebut hancur. Ketika orang lain hancur, otomatis nilai
pelaku psywar akan relatif lebih tinggi. Melihat hal ini, mungkin yang
dijadikan dasar tindakan pelaku psywar adalah slogan yang berbunyi, “Ada
2 cara untuk menjadi pemenang. Cara pertama dengan menaikkan nilaimu.
Cara kedua, hancurkan nilai orang lain”
Kriminalisasi LHI menjadi tuntutan pembubaran PKS, patut dicurigai
sebagai psywar (perang psikologi) yang dilancarkan kaum
liberal-sekuler-muslim ambigu di negeri ini agar kader-kader yang
berafiliasi dengan gerakan Islam terutama yang nyata-nyata mewakili
anggota parlemen di atas 4 digit, gubernur, walikota-bupati, hingga
pejabat di departemen hanyalah PKS. Targetnya adalah pembiasan umat dan
menjatuhkan kepercayaan diri kader-kader muda Islam bahwa mereka "tidak
siap", "tidak layak", "tidak berhak" menjadi JAIL At-TAMKIIN (generasi
pencipta stabilitas) di negeri ini.
Alasan di atas sangat relevan, karena realitas membuktikan generasi
sekuler-liberal-muslim ambigu sudah berguguran di tengah jalan bahkan di
puncak karir perjuangan. Tengok Anas Urbaningrum, IBAS, Andi
Mallarangeng, Nazaruddin, Ulil Absar Abdalla. Sedang di kalangan
partai-partai Islam selain PKS, belum ada kaum muda yang menonjol secara
prestasi maupun kapasitasnya belum menasional.
Kasus yang menimpa LHI, terlepas apakah terbukti di pengadilan sesuai
yang dituduhkan KPK, gaungnya lebih "nyaring" daripada kasus utamanya.
Bagi gerakan Islam, isu perempuan-korupsi-selingkuh jauh lebih sensitif
dan mencederai. Karena tuduhan-tuduhan tersebut bersifat moral, dan jauh
lebih memalukan bahkan memilukan daripada "tuduhan suap 1 milyar" yang
tidak seberapa dibanding korupsinya Partai Demokrat yang hampir ribuan
milyar.
Di titik ini sepatutnya umat Islam dari kalangan berbeda harakah, atau
mereka yang pernah bersinggungan dengan PKS sepatutnya memahami, bahwa
target dari hidden agenda kriminalisasi LHI menjadi pembubaran PKS
adalah: memudarkan semangat kaum muda Islam untuk bangkit mengurusi
negeri ini, yang sejak lama gagal diurus oleh kaum sekuler-liberal-dan
muslim ambigu. Sejauh ini target-target pembonsaian spirit juang kaum
muda pergerakan Islam berhasil.
Indikasinya:
1. Suara-suara golput, hopeless, makin nyaring dan santer terdengar. Sementara di kalangan non muslim hampir tidak muncul riak-riak golput.
2. Suara-suara sumir tentang PKS semakin mengarah kepada penghinaan. Sebut saja LHI terbukti bersalah, namun mengapa semua kader di bawah dianggap BERLUMURAN DOSA. Bahkan suara-suara sumir dari mantan kader, dirasa lebih sporadis dibanding dari bahasa kaum awam, yang malah meyakini kasus LHI hanya upaya penggembosan PKS di pemilu 2014.
3. Sentimen terhadap Islam haraki vis a vis Islam Liberal-Sekuler semakin memuncak. Kecemburuan Muslim LIberal-Sekuler atas penerimaan umat terhadap muslim haraki, membuat mereka "dijewer" oleh para pendonor. Karena kucuran dana milyaran dollar, tidak sebanding dengan prestas pembonsaian aktivis gerakan Islam. Malah di kampus-kampus yang notabene sekuler, aktivis dakwah dan Islamisasi makin marak.
Lalu bagaimana sikap kader-kader PKS? Saya hanya ingin menyampaikan
pesan dari Imam Asy-Syahid Hasan Al-Banna, "Propaganda-tuduhan dusta
sama sekali tidak akan pudar hanya dengan mengklarifikasi atau melawan
balik dengan menebar propaganda yang sama. Namun semua propaganda dan
tuduhan dusta, akan sirna dengan kerja-kerja positif yang bermanfaat dan
menarik perhatian khalayak, membuat decak kagum. Pada akhirnya,
propaganda itu akan menjadi bumerang. Publik menyimpulkan, propaganda
lama adalah kebatilan dan propaganda baru adalah kebenaran."
Tulisan ini menasihati diri dan pihak-pihak aktivis gerakan Islam, bahwa
memang sekarang PKS yang dibully dan dicemarkan nama baiknya. Memang,
PKS pun tidak makshum dan terbuka untuk salah. Namun jika yang
menjadi target adalah pembubaran PKS hanya karena kesalahan pemimpinnya
-jika terbukti-, maka bisa dipastikan target utamanya adalah:
mengembalikan umat Islam sebagai tukang dorong mobil mogok. Setelah
mobil jalan, umat kembali ditinggalkan.
Jadi, mari terus menyibukkan diri dengan agenda-agenda besar yang nyata,
terasa, dan terbukti. Karena kita adalah pejuang CINTA-KERJA-HARMONI,
bukan pejuang ilusi dan bukan penakwil mimpi!
Bandung, 6:15, 20/05/13
DPD PKS Siak - Download Android App