pkssiak.org - Pertama-tama, saya ucapkan selamat buat Fatin Sidqia Lubis yang telah
memenangkan kontes bakat X Factor. Semoga istiqomah dengan jilbabnya.
Diakui, jilbabnya Fatin ini sudah menjadi icon bagi dirinya. Ia unik karena jilbabnya itu. Tapi pandangan saya, jilbabnya Fatin ini bisa menjadi sebuah pertaruhan bagi fenomena menutup aurat di negara ini.
Kita doakan Fatin tetap istiqomah memegang teguh penutup auratnya. Dengan popularitas dan jilbabnya, kira-kira apa yang akan terjadi?
Setelah ini, saya membayangkan dan mengkhawatirkan akan banyak rumah mode mendatangi Fatin .Dan jilbab Fatin menjadi bahan percobaan model-model baru. Mungkin akan ada yang menskenariokan Fatin seperti artis Syahrini yang selalu mendobrak dengan gaya-gaya barunya. Maka akan kita dapati Fatin tampil di muka publik dengan bentuk jilbab yang aneh-aneh bahkan sudah tidak syar’i lagi. Mudah-mudahan tidak terjadi. Karena esensi berjilbab akan tenggelam oleh gaya-gayaan yang orientasinya cari pujian. Na'udzubillahi min dzalik. Jaga Fatin tetap istiqomah dengan jilbabnya ya Allah.
Saya takut membayangkan anak-anak putri ikut-ikutan berjilbab dengan berbagai model trendi nyeleneh hasil kreasi rumah mode.
Oke, itu skenario buruk yang kita doakan tidak terjadi. Tapi ada hal yang bisa kita harapkan muncul setelah kemenangan Fatin. Yaitu mulai dihargainya prestasi anak-anak muslim yang tampil dengan ciri keislamannya. Soalnya, selama ini pada ajang pemilihan putri Indonesia, mana ada sih yang kontestannya berjilbab? Sayangnya pemilihan putri Indonesia sudah dicitrakan sebagai ajang anak-anak cantik,cerdas,berprestasi. Padahal kenyataannya tidak begitu. Saat SMA saya punya teman yang ikut kontes putri Indonesia. Prestasinya tidak menonjol di sekolah, selain hanya dia dikenal sebagai model.
Nah, dengan munculnya fenomena Fatin , semoga yang namanya pembawa acara berita itu wanita berjilbab itu jadi fenomena yang biasa. Karena masih jarang presenter-presenter acara televisi berjilbab. Kecuali presenter acara gossip, jangan sampai presenternya berjilbab. Mending ditiadakan saja acara gossip itu.
Harapannya, wanita berjilbab tak lagi dapatkan diskriminasi saat cari kerja. Selama ini beberapa kali terdengar pegawai toko yang mengenakan ilbab mendapat diskriminasi oleh atasannya. Semoga para pemilik toko atau supermarket tidak malu memperkerjakan pegawai wanita berjilbab.
Pesan buat Fatin, jaga diri dan akhlak. Jadilah teladan baik buat remaja Indonesia.
Allahua’lam bish-showab.
Zalviandri
*islamedia
Diakui, jilbabnya Fatin ini sudah menjadi icon bagi dirinya. Ia unik karena jilbabnya itu. Tapi pandangan saya, jilbabnya Fatin ini bisa menjadi sebuah pertaruhan bagi fenomena menutup aurat di negara ini.
Kita doakan Fatin tetap istiqomah memegang teguh penutup auratnya. Dengan popularitas dan jilbabnya, kira-kira apa yang akan terjadi?
Setelah ini, saya membayangkan dan mengkhawatirkan akan banyak rumah mode mendatangi Fatin .Dan jilbab Fatin menjadi bahan percobaan model-model baru. Mungkin akan ada yang menskenariokan Fatin seperti artis Syahrini yang selalu mendobrak dengan gaya-gaya barunya. Maka akan kita dapati Fatin tampil di muka publik dengan bentuk jilbab yang aneh-aneh bahkan sudah tidak syar’i lagi. Mudah-mudahan tidak terjadi. Karena esensi berjilbab akan tenggelam oleh gaya-gayaan yang orientasinya cari pujian. Na'udzubillahi min dzalik. Jaga Fatin tetap istiqomah dengan jilbabnya ya Allah.
Saya takut membayangkan anak-anak putri ikut-ikutan berjilbab dengan berbagai model trendi nyeleneh hasil kreasi rumah mode.
Oke, itu skenario buruk yang kita doakan tidak terjadi. Tapi ada hal yang bisa kita harapkan muncul setelah kemenangan Fatin. Yaitu mulai dihargainya prestasi anak-anak muslim yang tampil dengan ciri keislamannya. Soalnya, selama ini pada ajang pemilihan putri Indonesia, mana ada sih yang kontestannya berjilbab? Sayangnya pemilihan putri Indonesia sudah dicitrakan sebagai ajang anak-anak cantik,cerdas,berprestasi. Padahal kenyataannya tidak begitu. Saat SMA saya punya teman yang ikut kontes putri Indonesia. Prestasinya tidak menonjol di sekolah, selain hanya dia dikenal sebagai model.
Nah, dengan munculnya fenomena Fatin , semoga yang namanya pembawa acara berita itu wanita berjilbab itu jadi fenomena yang biasa. Karena masih jarang presenter-presenter acara televisi berjilbab. Kecuali presenter acara gossip, jangan sampai presenternya berjilbab. Mending ditiadakan saja acara gossip itu.
Harapannya, wanita berjilbab tak lagi dapatkan diskriminasi saat cari kerja. Selama ini beberapa kali terdengar pegawai toko yang mengenakan ilbab mendapat diskriminasi oleh atasannya. Semoga para pemilik toko atau supermarket tidak malu memperkerjakan pegawai wanita berjilbab.
Pesan buat Fatin, jaga diri dan akhlak. Jadilah teladan baik buat remaja Indonesia.
Allahua’lam bish-showab.
Zalviandri
*islamedia