Select Menu

Iklan 1080x90

SaintekSIROH

PKS BERKHIDMAT UNTUK RAKYAT

BERITA SIAK

FIQIH

SIROH

Kesehatan

Saintek

Video Pilihan

» » Pemuda Kahfi Modern

Pemuda Kahfi Modern


By: Abul Ezz Selasa, 21 Mei 2013 0

Bismillahirrahmaanirrahiim.
Penggunaan istilah Pemuda Al-Kahfi Modern pada tulisan ini hanya ingin menggambarkan bagaimana pada zaman modern sepeti saat ini pun ada sebagian dari pemuda yang bisa menjadi layaknya Pemuda Al-Kahfi yang kisahnya telah diabadikan dalam Al-Qur’an.
Pemuda yang berusaha melakukan kebaikan untuk diri mereka sendiri di tengah kezholiman, kemaksiatan yang sedang terjadi di lingkungan mereka. Pemuda-pemuda semacam ini Insya Allah akan selalu ada di setiap zamannya, meskipun secara jumlah tidak lah banyak dibandingkan dengan pemuda –pemuda lainnya yang terlena dengan kehidupan dunia.
Meneladani sebuah kisah dalam Al-Qur’an, dalam surat Al-Kahfi tepatnya. Mereka adalah Pemuda Al-kahfi yang mengasingkan diri ke dalam sebuah gua. Mereka mengasingkan diri untuk menyelamatkan diri dari kezholiman penguasa dari sebuah negeri, penguasa tersebut bersama rakyatnya melakukan kemunkaran kesyirikan, mereka menyembah berhala. Padahal menurut pemuda al-kahfi yang beriman ini hanyalah Allah yang patut untuk disembah. Maka dengan keyakinannya tersebut pemuda-pemuda ini lebih baik menjauh dari perbuatan-perbuatan maksiat itu supaya mereka tidak turut dalam kemaksiatan yang dilakukan oleh penguasa dan rakyat negeri itu.
Mereka adalah pemuda-pemuda yang jumlahnya sedikit, tidak ada sampai sepuluh. Akan tetapi mereka memiliki iman dibandingkan dengan jumlah yang banyak dan dalam keadaan kafir. Demi menyelamatkan iman, mereka rela meninggalkan kemegahan, kemewahan yang sebelumnya mereka dapatkan di negeri itu. Nikmatnya iman lebih mereka pilih dibandingkan dengan nikmatnya harta, kemewahan dan kemegahan yang bersifat duniawi dan sementara saja. Mengasingkan diri untuk menyelamatkan iman itulah jalan yang mereka pilih, karena memang mereka tidak mampu mencegah kemungkaran dengan kekuasaan dan lisan.
Mereka tidak bisa mencegah kemungkaran yang sedang terjadi karena mereka adalah dari golonganorang biasa yang tidak memiliki kekuasaan. Jika ingin mencegahnya dengan lisan, mereka takut karena jumlah mereka yang sedikit malah akan membahayakan iman mereka, khawatir mereka dipaksa berbuat syirik juga atau bahkan di siksa dan dibunuh. Sehingga keputusan akhir adalah menghilang, meninggalkan negeri yang dalam kemunkaran tersebut untuk imannya. Dengan kesamaan tujuan dan keimanan maka bertemulah beberapa pemuda untuk melakukan pengasingan diri.
Allah meneguhkan bagi pemuda-pemuda itu, karena mereka memiliki iman dan ingin menyelamatkan imannya dari kemunkaran-kemunkaran yg sedang terjadi di lingkungan mereka. Mereka meminta perlindungan hanya kepada Allah dengan berkata “Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini). (Q.S Al-kahfi : 10). Inilah yang terucap jika keimanan telah bersemayam dalam hati mereka, dengan keimanan mereka berdoa dan memohon petunjuk hanya kepada allah.
Mereka beriman kepada Allah dan Allah menambahkannya petunjuk ketika kebenaran iman tampak jelas dari diri mereka. Mereka meminta petunjuk sehingga mereka diberi petunjuk oleh Allah. Maka Allah menunjukan kekuasaan-Nya dengan ditidurkannya pemuda-pemuda tersebut selama 309 tahun, sehingga selamatlah mereka dari kemungkaran. Hanya Allah yang menjaga mereka di saat mereka tidur, selamat dari binatang-binatang yang akan membahayakan mereka, bumi tidak memakan jasadnya dan matahari tidak membakar tubuh dan pakaian mereka. “Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; Dan barang siapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tidak akan mendapat seorang pemimpin pun yang dapat memberi petunjuk kepadanya” (Q.S Al-Kahfi :17)
Merekalah pemuda-pemuda yang patut dijadikan teladan bagi pemuda-pemuda saat ini. Menjadi Pemuda Al-Kahfi Modern, pemuda-pemuda yang berjiwa laksana pemuda Al-Kahfi itu. Pemuda Al-Kahfi modern adalah mereka yang rela mengasingkan diri dari keramaian-keramaian yang berbau maksiat atau perbuatan-perbuatan yang sia-sia. Mengasingkan diri ke suatu tempat dimana mereka tidak akan terpengaruh oleh perbuatan yang tidak baik. Lingkunganlah yang akan mempengaruhi diri seorang pemuda. Bagi seorang pemuda yang berkeinginan menjadi pemuda yang baik maka hendaknya ia harus pandai memilih lingkungan bergaulnya. Lingkungan yang bisa memberikan manfaat bagi dirinya bukan malah merusaknya.
Pemuda Al-kahfi modern adalah mereka yang lebih senang menghadiri majelis-majelis ilmu di saat teman-teman lainnya lebih banyak berada pada tempat-tempat tongkrongan sia-sia. Tempat tongkrongan yang tidak jauh-jauh dari minuman keras untuk menemaininya, Narkoba sebagai hidangan pertemuannya bahkan mungkin untuk akhir pertemuannya disajikan dengan seks bebas sebagai ajang pelampiasan nafsu bejatnya. Bagi Pemuda Al-Kahfi Modern mengasingkan diri dari tempat-tempat yang seperti itu dirasakannya adalah lebih baik, kemudian beralih memilih menghadiri atau membuat majelis-majelis yang bermanfaat dan memberikan manfaat baginya.
Pemuda Al-Kahfi Modern lebih tenang karena memautkan hatinya dengan tempat-tempat yang baik, masjid sebagai tempat melakukan ibadah-ibadahnya, majelis ilmu sebagai tempat untuk nya menambah ilmu dan pemahaman. Sehingga dengan ilmunya yang dia dapatkan itu, mereka bisa terselamatkan dari fitnah dunia.
Pemuda Al-Kahfi Modern adalah mereka yang berbeda dengan pemuda-pemuda lain yang menikmati malam minggunya atau malam-malam lainnya dengan kegiatan-kegiatan yang sia-sia bahkan dengan maksiat. Yang menikmati semalaman hanya dengan pesta minuman keras, Narkoba atau perbuatan yang sia-sia lainnya. Yang menikmati dengan jalan bersama pacarnya, yang tidak ada yang bisa menjamin jalannya seorang pasangan muda-mudi tanpa ikatan yag halal itu tidak dihiasi dengan perbuatan-perbuatan dosa karena setan yang akan menggoda mereka selalu bersama mereka.
Bagi Pemuda Al-Kahfi Modern mereka lebih senang dengan mengisi malam mingggunya dengan berkumpul untuk melakukan kebaikan, dalam suasana mentoring atau halaqoh. Yang dengan suasana itu mereka bisa menambah ilmu tentang pemahaman sehingga bertambahlah pemahamannya mengenai suatu ilmu. Atau mengisinya dengan berkumpul, melakukan kajian-kajian keilmuan, meningkatkan ibadah-ibadah malam dalam suasana Malam Bina Iman dan Takwa (MABIT). Atau jika tidak bisa melakukan hal-hal yang baik seperti itu karena adanya keterbatasan, minimal setidaknya dia tidak melakukan hal-hal yang hanya akan menimbulkan dosa.
Tidak hanya pada malam minggu-malam saja atau malam-malam lainnya, bahkan banyak momen lainnya yang telah biasa dijadikan sebagai ajang untuk melakukan hal-hal yang maksiat itu bisa kita hindari. Alihkanlah dengan kegiatan-kegiatan yang lebih bermanfaat bagi diri kita sendiri.
Bagi Pemuda Al-Kahfi Modern di saat mereka tidak bisa memberikan perubahan dengan bergabungnya ke dalam lingkungan yang tidak baik, maka mengasingkan diri adalah pilihan yang tepat agar dia tidak terpengaruh olehnya lama-kelamaan. Bukan berarti tidak mau bergaul dengan orang-orang yang tidak baik, akan tetapi bagaimana agar intensitas berkumpulnya itu lebih banyak dengan lingkungan yang baik-baik. Perbanyak intensitas kita bersama dengan lingkungan yang baik daripada bersama dengan lingkungan yang tidak baik. Dan tetap membagun hubungan baik kepada semua lingkungan lainnya, akan tetapi intensitasnya tidak terlalu sering.
Pemuda Al-Kahfi modern adalah mereka yang jumlahnya tidak lah banyak, mereka berjumlah sedikit. Karena memang begitulah dari dulu hingga sekarang, orang yang memilih pada kebaikan-kebaikan itu tidak lah banyak, orang-orang yang menjadi pionir tidak lah banyak, orang-orang yang tercatat dalam sejarah tidak lah banyak. Akan tetapi sungguh beruntunglah orang-orang yang sedikit itu, apalagi mereka adalah seorang pemuda. Sehingga tidaklah heran jika dianggap asing bagi sebagian yang banyak, asing karena melakukan sebuah kesholihan, asing karena tidak mau melakukan kemaksiatan. Hal itu tidaklah mengapa ketika pemuda-pemuda yang sedikit itu dianggap asing, akan tetapi asing dalam keimanan.
Mudah-mudahan pemuda-pemuda seperti ini yang senantiasa menjaga keimanannya diberikan oleh Allah petunjuk pula selayaknya pemuda Al-Kahfi.
Wallahu A’lam
Jambi, 21 Mei 2013
:: islamedia.co


DPD PKS Siak - Download Android App


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama
0 Comments
Tweets
Komentar