Parah! KPUD NTB Secara Sepihak Batalkan Debat Tahap Dua
By: Abul Ezz
Selasa, 07 Mei 2013
0
Debat Pilkada NTB Tahap I yang disiarkan TvOne ( 27/4) |
pkssiak.org, MATARAM - Akhirnya KPUD NTB membatalkan Debat Kandidat Cagub
& Cawagub NTB tahap ke-2 yang sedianya akan disiarkan secara
langsung oleh Metro TV. Keputusan pembatalan ini ditetapkan secara
sepihak oleh KPUD NTB tanpa melibatkan tim pemenangan masing-masing
calon kandidat. KPUD NTB hanya bermodalkan surat dari Kepolisian Daerah
NTB tertanggal 6 Mei 2013, kemudian secara sepihak menetapkan bahwa
Debat Kandidat di Metro TV tanggal 7 Mei 2013 dibatalkan.
Berikut ini kami kutipkan tanggapan warga NTB (@ojhie) yang tidak setuju dengan pembatalan sepihak oleh KPUD NTB:
- Akhirnya, tertanggal 6 Mei 2013, Kapolda NTB mengirimkan surat dgn perihal saran dan peninjauan kembali yang kedua.
- Berdasarkan surat Kapolda tertanggal 6 Mei 2013, menurut polisi, ada beberapa kejadian pasca debat TV One pd tgl 27 April 2013
- Pada saat debat TVOne, ada peserta tanpa undangan yg membawa senjata tajam. Oknum nya sdh tertangkap. Dgn dalih ini, #debatcagubNTB batal
- Apakah ini alasan yang layak utk membatalkan sebuah debat nasional, karena alasan "peserta" gelap yg membawa senjata tajam?
- Pertimbangan kedua, akibat debat, para simpatisan cagub melakukan perusakan terhadap baliho.
- Dari manakah alasannya, debat bisa memancing perusakan baliho? Dalam debat itu tdk ada ajakan utk merusak baliho. Bgm menarik hubungannya
- Aksi rusak merusak baliho kandidat, sudah terjadi pra debat, dengan beragam motif. Mengapa debat yang tertuduh?
- Contoh, di Lombok tengah terjadi perusakan baliho salah satu kandidat, krn kandidat tsb mencatut testimoni wabup loteng utk dukung dia
- Sang wabup protes, dan beberapa pendukungnya merusak baliho kandidat tersebut. Pertanyaannya, mengapa ini juga tdk diusut oleh polisi?
- Jk perusakn baliho jadi dalil pembatalan debat, semestinya pencatutan testimoni juga dilarang dong. Setiap pencatutan izin lapor polisi
- Menjelang pemungutan suara, suhu politik NTB meningkat. Pihak keamanan menganggap masyarakat NTB belum siap menerima perbedaan.
- Pihak keamanan menganggap, masyarakat mudah terprovokasi dan menjadikan tokoh sbg simbol panutan.
- Jadi, bersediakah masyarakat NTB disebut masyarakat rentan dgn perbedaan? Gampang diprovokasi? Dimanakah bangga menjadi NTB?
- Benarkah, krn tokoh menjadi simbol panutan, maka tokoh2 itu menjadi pemanas konflik, bukan bagian dr penyelesaian konflik?
- Jika tokoh benar menjadi pemantik konflik, maka bagaimana kita mendudukkan eksistensi tokoh agama dan adat? Apa mereka pemantik konflik?
- Pertimbangan ketiga, Polisi gunakan kewenangnnya utk membatalkan debat dengan alasan2 tadi, dengan alas hukum peraturan KPU 69
- Pertimbangan keempat, pembatalan debat @Metro_TV mengacu pada kewenangan polisi utk mengusulkan pembatalan atau pemindahan tempat debat
- Untuk menjaga kamtibmas, polisi mengusulkan pembatalan debat @Metro_TV , dgn empat pertimbangan tersebut
- Diluar alasan itu. Ada celetukan alasan lain, pertikaian massa Pilkada Cabup Al khair dgn Sufi. Ini debat calon gubernur Pak, bkn bupati
- Mengapa permasalahan Pilkada bupati, kemudian ditimpakan ke Pilkada Gubernur! Dimana hubungannya? Dimana relevansinya?
- Jika polisi cermat, potensi konflik kampanye monologis lebih tinggi dibandingkan dgn debat kandidat di @Metro_TV
- Tapi sampai sekarang, kampanye monologis dibiarkan berlangsung. Sedangkan debat calon dibatalkan, setelah semalam disepakati berjalan
- Krn itu, saya menilai alasan ini lebih krn motif politik dibandingkan dgn motif keamanan.
- Justru dengan cara Penyelenggara Pemilu spt ini, maka mrk sdg memanasi suhu politik dgn bertindak tdk fair.
- Penyelenggara pemilu di NTB gagal menjadi ventilasi atas ruangan demokrasi NTB. Demokrasi kita terancam mati, dgn tuduhan buruk
- Tuduhan terhadap karakter NTB, yg mudah terprovokasi, tdk siap menerima perbedaan, dan tokoh sbg "panutan konflik" adalah luka
- Tuduhan sebuah institusi adalah legitimasi atas kegagalan kita membangun demokrasi di NTB, legitimasi atas rendahnya peradaban kita
- Tapi saya tetap menganggap soal2 ini adalah efek dramatisasi dari keluhan salah satu kandidat yg tdk nyaman dgn debat
- Kami cinta KPU, kami cinta pemilu damai. Kami sayangkan KPU ditekan. Kami hargai usaha KPU utk memediasi semalam.
- Kami khawatir dengan takluk nya KPU, kami khawatir dengan takluk nya demokrasi di NTB. Save Demokrasi
*sumber: http://www.pksloteng.org/2013/05/kpud-ntb-diintervensi-batalkan-debat.html
DPD PKS Siak - Download Android App