Para Pembenci PKS Mulai Diserang Penyakit Gatal-gatal
By: admin
Kamis, 23 Mei 2013
0
Tengku Bintang
Kompasioner
pkssiak.org - Bukan sulap bukan sihir, boleh percaya boleh juga tidak. Kemarin sore
seorang tetangga saya yang sangat membenci PKS terpaksa digotong ke
rumahsakit karena sesak nafas. Apa pasal? Rupanya ia terlalu percaya
pada pemberitaan televisi tentang isu suap daging sapi sehingga emosinya
memuncak. Akibatnya ia semakin kuat merokok. Ketika rokok putih
kebiasaannya habis, tembakau linting pun dilibasnya juga. Akhirnya sesak
nafas, dadanya berbunyi setiap menarik nafas, dan kalau ia bicara
suaranya seperti bebek. Untung bukan serangan jantung!
Di tempat lain, dua orang kenalanku yang juga blogger lumutan mulai diserang gatal-gatal. Setiap hari menulis di blognya, silang-menyilang soal PKS, makin banyak ia bicara makin banyak orang tak percaya. Lagaknya seperti politisi cap macan tetapi kerjanya cuma memelototi komputer. Rambutnya mulai awut-awutan, jarang sikat gigi, badannya mulai berbau. Sejak kasus daging meruyap, rupanya ia mandi hanya sekali dalam tiga hari. Pantaslah kulitnya mulai ditumbuhi jamur dan mengidap gatal-gatal!
Di tempat lain mungkin situasinya lain lagi. Lihat pula di televisi pada acara ILC, perbedaan raut wajah Fahri Hamzah dan Johan Budi. Ketika Fahri Hamzah mampu bicara lepas, wajahnya cerah, kadang-kadang tertawa dan berbisik kepada teman di sebelahnya. Sementara Johan Budi tampak tegang, tertekan, dan maaf…., gerakan bola matanya menyerupai orang sakit migren.
Padahal, kita para simpatisan PKS ini biasa saja. Makan, mandi, bercengkerama biasa saja. Anda benci atau bersimpati kepada PKS tak ada bedanya. Yang penting, sebarkan kedamaian dimana pun berada. Tegakkan hukum, langit takkan runtuh, karena dengan tegaknya hukum itulah kita meyakini kedamaian dapat dicapai. Jangan ada rekayasa hukum, jangan ada politisasi. Kalau salah nyatakan salah, kalau benar nyatakan benar. Siapa pun pelakunya, semua sama di depan hukum!
KPK itu adalah lembaga negara milik seluruh Bangsa Indonesia. Satu-satunya tumpuan harapan untuk memberantas korupsi. Jika Lembaga KPK adalah milik negara, maka Johan Budi adalah milik anak-isterinya, yang kebetulan diberi amanat ikut menjalankan UU Tipikor. Jika Lembaga KPK tak pernah bersalah, maka komisionernya tak luput dari khilaf dan nafsu duniawi. Jika mereka melakukan kekhilafan, mesti diingatkan. Jika melakukan pelanggaran hukum, mereka pun tak luput dari sanksi hukum. Itu harus kita tanamkan. Itulah tandanya kita mencintai Lembaga KPK, dengan cinta yang sebenarnya.
Salam damai Bhinneka Tunggal Ika
*http://politik.kompasiana.com/2013/05/17/para-pembenci-pks-mulai-diserang-penyakit-gatal-gatal-560835.html
DPD PKS Siak - Download Android App