Obsesi PKS "Men-Surgakan Negeri"
By: Abul Ezz
Senin, 06 Mei 2013
0
"Men-Surgakan Negeri"
pkssiak.org - By: Solikhin Abu Izzuddin
Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jalan cukup menghidupimu
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu
Alhamdulillah. Bersyukurlah. Inilah negeri kita, Indonesia, taman
Firdaus namun sayang kurang terurus. Inilah negeri kaya raya yang penuh
berkah semoga dikelola dengan penuh amanah agar tidak salah kaprah
menjadi kumpulan sampah pating blengkrah.
Saudaraku yang dirahmati Allah, sungguh negeri ini adalah amanah Allah
yang mesti kita temukan potensinya untuk kita makmurkan sebagaimana misi
kehidupan menjadi takmir bagi bumi, bagi negeri, yakni men-Surgakan
negeri agar hadir berkah dari langit dan dari bumi sebagai "taushiah"
dari Koes Plus sekian tahun yang lalu. Seorang ulama, Ibnu Taimiyah
berkata, "Sesungguhnya di dunia ini ada taman-taman surga. Barangsiapa
tidak bisa memasukinya di dunia ini, maka dia tidak akan bisa memasuki
surga di akhirat."
Begitulah, negeri ini benar-benar menjadi taman Surga di dunia, namun
sayangnya yang menikmati adalah mereka-mereka yang durjana. Indonesia
dijuluki negara "Surga Pornografi" na'udzubillah, lindungi kami ya
Allah. Indonesia yang santun dan ramah menjadi tempat paling aman dan
"surga koruptor" astaghfirullah, ampuni kami dan pemimpin-pemimpin kami
ya Allah. Indonesia yang berbarokah ini menjadi surga "media-media yang
kotor" yang terus menebar berita-berita horor penuh provokator dan
sering dilakukan para pesohor, innalillahi wa inna ilaihi rooji'uun. Ya
Allah kembalikan kemuliaan dan kejayaan negeri ini dalam rahmat dan
berkah-Mu. Sungguh kami cinta negeri ini agar kami bisa berdakwah dan
memakmurkannya dengan amal ibadah dan prestasi menyejarah.
Saudaraku, yang dirahmati Allah ...
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman.
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman
Negeri ini adalah amanah Allah. Tanah surga ini mesti dikelola dengan
penuh cinta. Cintalah yang akan menyatukan potensi yang terserak.
Cintalah yang akan mengumpulkan berbagai anak-anak negeri yang
tergeletak. Cintalah yang akan menggerakkan berbagai energi yang selama
ini terhenti agar dikelola dengan bijak agar sejarah mulia tegak
tercetak.
Itulah kekuatan untuk mensurgakan negeri. Jangan lagi agar korupsi dan
caci-maki di antara kita. Agar tak ada lagi duka derita saling jegal dan
saling jagal dalam berebut kuasa.
Saudaraku, di sini di negeri inilah kita bekerja, bekerja dan bekerja.
Bekerja itu memang melelahkan, namun kelelahan yang nikmat, kelelahan
yang mendatangkan rasa bahagia, kelelahan yang akan hadirkan maghfirah
dan ampunan, kelelahan yang akan lahirkan keberkahan dan menebarkan
rahmat bagi seluruh alam. Wamaa arsalnaaka illaa rahmatan lil
'aalamieen.
Saudaraku, saatnya kita lakukan perubahan dengan memulai, bukan menuntut
sana sini. Sebab menuntut menunjukkan kelemahan dan ketidakberdayaan.
Perasaan tidak berdaya itu akan membuat kita lemas dan malas. Rasa lemas
dan malas berbahaya karena akan memunculkan sikap dan sifat pengecut
dan bakhil, takut dan enggan berkorban. Sikap semacam ini akhirnya
membuat kita terpinggirkan, termarginalkan, menjadi orang yang
terkalahkan di bawah tekanan orang lain dan lilitan hutang.
Na'udzubillah min dzalik.
Karenanya mari kita maknai doa ini dengan sepenuh jiwa, "Allahumma
inni a'uudzubika minal hammi wal hazani ... Wa a'uudzubika minal ajzi
wal kasali ... Wa a'uudzubika minal jubni wal bukhli ... Wa a'uudzubika
min ghalabatid daini wa qohrir rijaal... Aamiien.
Saudaraku, kita mencintai negeri ini, mencintai tanah air ini sebagai
sebuah ungkapan --bukan hadits-- hubbul wathon minal imaan. Cinta tanah
air adalah bagian tidak terpisahkan dari iman. Karena cinta tanah air
inilah yang melahirkan semangat juang para pahlawan dan para syuhada
mengasah bambu runcing untuk mengusir penjajah dan akhirnya merdeka.
Kini, sudahkah kita benar-benar mencintai dan mensurgakan negeri dengan
mengasah pikiran yang runcing agar terbangun karya-karya penting, agar
tersuguhsajikan prestasi-prestasi menyejarah yang cling, agar kita bisa
mensejajarkan diri dengan bangsa-bangsa besar di dunia. Kitalah,
Indonesialah negara muslim terbesar di dunia. Indonesialah negara
keempat terbesar di dunia. Saatnya kita merekatkan cinta, bersama-sama
bekerja, bersatu padu menSurgaka Negeri menciptakan harmoni agar Allah
hadirkan barokah minas samaawaati wal ardhi.
Saudaraku, berbahagialah apabila hidup kita bisa benar-benar
menghidupkan kehidupan, menghadirkan perubahan dengan kebaikan,
menyajikan solusi dengan terobosan amal yang membahagiakan.
Semoga masih ada waktu bagi kita untuk menSurgakan Negeri ini dengan
membersamakan diri kita dalam kebaikan, dengan membersamai anak-anak
negeri ini dengan keteladanan, dengan melibatkan diri secara harmoni
dalam perubahan, dengan cinta dan kasih sayang, dengan kerja penuh
kesungguhan.
Teguhjajar, Bumi Sukowati, 4 Mei 2013
Solikhin Abu Izzuddin
Pengurus Bid.Perencanaan DPW PKS Jawa TengahWallahu A‘lam.
DPD PKS Siak - Download Android App