Menunggu Kinerja KPK
By @heni_damanik
By: Abul Ezz
Jumat, 10 Mei 2013
0
pkssiak.org - Sejak dibentuk KPK memang menjadi pusat perhatian. Lembaga satu ini sangat diharapkan mampu memerangi korupsi yang sudah mendarah daging di bumi nusantara sejak masa Orba. Lembaga yang superbody dan jelasnya akan menghantam setiap oknum yang korupsi. Hati-hati..
Jelas korupsi adalah musuh kita bersama, meskipun
secara sadar atau tidak, mungkin kita juga pernah melakukannya dalam keseharian kita. Karena korupsi itu tidak hanya yang
besar saja melainkan mulai dari hal yang kecil, misalnya mencontek ketika
ulangan, mentilap kembalian uang sekolah yang diberi kan oleh orang tua kita,
dll.
Namun saat ini saya tidak membahas contoh-contoh
korupsi yang kecil ini. Namun korupsi yang sedang terjadi sekarang dan
merugikan negeri ini.
Masyarakat menunggu kerja-kerja KPK dalam
menyelesaikan kasus-kasus korupsi yang merugikan negeri ini. Namun belakangan
ini kinerja KPK sudah mulai tampak tidak
jelas . Perlu dipertanyakan??
Saat ini KPK lagi gesit-gesitnya membongkar kasus suap
impor daging sapi terkait dengan LHI mantan presiden PKS. Yang tidak merugikan uang
negara. LHI dituduh
ketangkap tangan menerima suap padahal faktanya LHI ditangkap
KPK di kantor DPP PKS saat sedang rapat. Kapan
disuapnya bung??? Kemudian uang itu belum sampai juga ke tangan LHI. Anehkan KPK…
Kemudian yang lebih membingungkan lagi, LHI dituduh
melakukan pencucian uang. Ini mah uang belum dapat, bagaimana mau dicuci?? Logika saja lah... kapan LHI merugikan negara?? Hanya KPK yang tahu (meminjam statement Fahri Hamzah)
Sedangkan
KPK
melempem pada kasus-kasus korupsi yang
lebih besar dan jelas-jelas merugikan negara hingga milyaran rupiah.
Kasus yang sudah 3 tahun lamanya belum juga selesai hingga saat ini.
Namun sebagai rakyat Indonesia kita harus tetap mendukung
KPK dan memback-up penuh agar tahun ini mampu menyelesaikan kasus –kasus yang sangat
merugikan negara diantaranya :
1. Kasus
Century yang merampok negara 6,7
triliun,
2. Kasus
Hambalang yang juga mencuri dari negara sekitar 2,3 triliun,
3. Kasus
Simulator SIM yang merugikan negara 121 milyar rupiah.
Untuk menuntaskan kasus-kasus besar ini pimpinan KPK (Johan Budi cs) di beri subsidi oleh negara Rp.63-70 jt/orng/bulan sesuai PP no 36/2009. Oleh sebab itu jangan hanya berfokus dan menikmati angin segar media dari kasus ecek-ecek tapi seksi mengenai suap kuota impor daging sapi ini. Yang jumlah kerugian negara 0 (nol) rupiah.
Terlihat KPK Sungguh tidak profesional. Ibarat
nenek
yang dihukum 3 bulan karena mencuri cabe, sementara mereka yang menipu
milyaran dan triliunan malah cuma sekedar nampang nama di lembaga
pemasyarakatan.
Hukum adalah pilar penting negara, bersama ekonomi kerakyatan, pendidikan dan pelayanan kesehatan. Jika hukum kita terus saja tajam ke bawah dan tumpul ke atas, maka hal itu akan terus memicu pelanggaran. Maka kapan negara ini akan terbebas dari korupsi. Jika lembaga pemberantasannya saja masih tebang pilih.
Saya percaya bahwa bangsa Indonesia ini semakin mantap dengan KPK yang Profesional, Bersih, dan Hebat .
Ayo, KPK! Kamu Bisa…
Yang Semangat ya.. karena “Brani JUJUR itu HEBAT”
DPD PKS Siak - Download Android App