Select Menu

Iklan 1080x90

SaintekSIROH

PKS BERKHIDMAT UNTUK RAKYAT

BERITA SIAK

FIQIH

SIROH

Kesehatan

Saintek

Video Pilihan


By: Abul Ezz Rabu, 22 Mei 2013 0

K.H. Jazuli Juwaini, Lc. MA., anggota Komisi VIII DPR RI.
K.H. Jazuli Juwaini, Lc. MA., anggota Komisi VIII DPR RI
pkssiak.org, Jakarta - Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VIII DPR RI, Senin, (20/5), kemarin merupakan RDP yang sedikit berbeda, karena mempertaruhkan masa depan anak bangsa. Rapat yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Jazuli Juwaini mempertemukan dua kementerian yang mengurusi karakter, pendidikan dan skill anak bangsa yaitu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Agama dalam rangka pembahasan kurikulum 2013.
Menurut Anggota DPR dari Fraksi PKS ini, dalam penyusunan kurikulum 2013 seharusnya Kemenag tidak hanya terlibat dalam penyusunan kurikulum untuk mata pelajaran PAI (Pelajaran Agama Islam) saja. Tetapi seharusnya juga terlibat dalam keseluruhan proses penyusunan kurikulum.
“Baik itu mata pelajaran yang lain maupun metode yang ada dalam kurikulum itu sendiri. Sehingga kurikulum yang ada akan lebih komprehensif. Dan jangan sampai hal ini malah akan semakin memperuncing dualisme sistem pendidikan antara Kemdikbud dan Kemenag,”  Demikian disampaikan oleh Jazuli Juwaini di jakarta, Selasa (21/5).
Jazuli melanjutkan, jika Kementerian Agama hanya terlibat dalam penyusunan mata pelajaran PAI, kurikulum ini masih sektoral. Karena, siswa-siswa madrasah juga akan ikut menerapkan kurikulum 2013 ini, bukan hanya pelajaran PAI.
“Oleh karenanya, penyusunan kurikulum 2013 harus melibatkan semua stakeholder sehingga diharapkan kurikulum 2013 akan lebih komprehensif,” usulnya di hadapan Dirjen Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama RI Nur Syam dan sejumlah pejabat perwakilan Kemdikbud RI.
Selain itu, Ketua DPP PKS ini juga menyoroti kurikulum yang hanya menyentuh aspek kognitif, masih belum mengakomodir aspek afektif dan aspek psikomotorik. Sedangkan dalam pembentukan karakter dan moralitas yang baik, aspek afektif dan psikomotorik juga harus dikedepankan.
“Harus ada upaya untuk mengintegrasikan nilai-nilai agama dalam kurikulum. Sehingga siswa tidak hanya cerdas secara inteligensi namun juga memiliki kecerdasan emosional dan spiritual. Integrasi nilai-nilai agama ini sangat penting agar siswa memiliki akhlaq mulia,” pungkas Jazuli. (hfpks/sbb/dakwatuna.com)


DPD PKS Siak - Download Android App


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama
0 Comments
Tweets
Komentar