Jokowi Dipuji, PKS Dimaki
By: admin
Jumat, 31 Mei 2013
0
Wijaya Kusumah
Blogger
pkssiak.org - Jokowi sedang dipuja-puji, dan PKS sedang dicaci-maki di sini. Hal
itulah yang saya ketahui setelah berinteraksi di rumah sehat ini. Lucu
juga yah! Jadi ingat sewaktu pak JK dipuja-puji di sini, dan ibu
Megawati dicaci-maki. Namun dalam pemilihan presiden, ternyata ibu
Megawati lebih populer daripada pak JK.
Itulah dinamika politik. Kita tidak pernah tahu pasti apa yang terjadi.
Sama halnya ketika Jokowi mencalonkan diri menjadi gubernur DKI. Banyak
orang yang ragu bahkan meragukan kemampuannya. Kampanye hitampun dibuat.
Seolah-olah Jokowi tak memiliki kehebatan apapun. Jokowi dianggap orang
yang harus dihambat karirnya agar tak maju menjadi orang nomor satu di
DKI Jakarta.
Tapi politik terus berubah. Jokowi ternyata disukai media. Bukan karena
Jokowi memiliki tim media yang tangguh, tetapi ini dikarenakan
kepribadian Jokowi yang sangat sederhana. Banyak orang menulis
tentangnya tanpa dibayar. Saya pun termasuk blogger yang menuliskan
tentang Jokowi dan tanpa bayaran satu senpun.
PKS sedang dicaci-maki saat ini. Bisa jadi kondisi itu akan berubah
seiring dengan dinamika politik di tanah air. Teruslah berbuat kebaikan
dan teruslah mengkampenyakan diri sebagai partai yang solid. Bila nanti
di pengadilan ada kader atau mantan ketua PKS LHI tak bersalah, bisa
jadi caci-maki itu menjadi pujian. PKS akan menjadi partai harapan.
Partai yang diharapkan bangsa Indonesia dengan kejujurannya. Media pun
lambat laun akan berpihak kepada partai ini.
Kita tentu tahu duit 4 milyar di dalam kardus yang menghebohkan. Duit
itu diberikan kepada Nazarudin (mantan anggota DPR komisi III) atas
perintah tersangka korupsi Djoko Susilo. Publik tentu marah besar ketika
tahu bahwa masih ada korupsi di negeri ini, dan melibatkan partai besar
di dalamnya. Kita ingin hukum ditegakkan seadil-adilnya. Koruptor harus
dimiskinkan. Bukan semakin nyaman di penjara sana.
Namun, publik tiba-tiba diam ketika media tak mempersoalkannya. Publik
justru malah bereaksi keras dengan PKS yang belum tentu bersalah. Inilah
Indonesia, keadilan terkadang belum menyentuh semua kalangan. Apa yang
dituliskan Yudhi Latif di koran kompas, 28 Mei 2013 tentang keadilan
untuk PKS nampaknya hanya menjadi angin lalu buat KPK. Semoga ini
menjadi pembelajaran berharga buat bangsa ini.
Jokowi dipuji, PKS dimaki. Itulah yang terjadi saat ini. Kita lihat saja
apa yang sesungguhnya terjadi. Partai besar dengan jumawa asyik
bersantai ria. Kader-kadernya yang terduga korupsi masih menghirup udara
segar dengan fasilitas mewahnya. Inilah wajah Indonesia. Bahkan Susno
Duaji yang sudah divonis bersalah oleh pengadilan dan mendekam dalam
penjara, masih bisa menikmati nasi padang, dan sate madura yang lezat.
Beliau masih bisa tertawa lepas dan tak merasa bersalah. Luar biasa!
Masih ada hukum rimba di negeri ajaib ini. Tapi lihatlah apa yang
terjadi, ketika ada orang yang maling ayam. Boro-boro bisa makan sate
ayam, wajah hitam lebampun menjadi potretnya di koran-koran.
Salam blogger persahabatan
Omjay
*http://politik.kompasiana.com/2013/05/31/jokowi-dipuji-pks-dimaki-564687.html
DPD PKS Siak - Download Android App