Hujatan Media Membuat PKS Perkasa
By: Abul Ezz
Kamis, 09 Mei 2013
0
pkssiak.org - Mencermati
perhelatan partai politik menjelang pemilu 2014 dari hari ke hari
semakin menarik. Masing-masing partai tengah melakukan pemanasan dan uji
coba taktik, strategi, dan jurus-jurus jitu untuk meraih simpati warga
di seantero nusantara. Sikutan dan senggolan antar partai pun semakin
sering terjadi baik yang dilakukan dengan cara halus maupun agak kasar.
Hal itu pun menghiasi berita-berita di media.
Kasus-kasus
yang menimpa kader suatu partai politik pun dipolitisasi sedemikian
rupa dengan tujuan penjelekan citra dan pembunuhan karakter partai.
Bahkan, bila memungkinkan bukan hanya sekedar pembunuhan karakter
partai, namun untuk tujuan pembubaran dan penghancuran partai
sehancur-hancurnya sehingga ia tidak memiliki ruang gerak lagi di negeri
ini. Namun hal yang disebutkan terakhir sulit dilakukan di negara
Indonesia yang menganut paham demokrasi.
Kasus
yang menimpa Partai Demokrat (PD) misalnya, di mana KPK telah berhasil
menyeret dua elit PD, Muhammad Nazarudin dan Angelina Sondakh ke kursi
persidangan yang berakhir dengan vonis terbukti bersalah melakukan
tindak pidana korupsi. Keduanya harus rela menjalani kehidupan di dalam
Lembaga Pemasyarakatan untuk beberapa tahun ke depan. Menyusul
tersangkanya Andi Malarangeng mantan Menteri Pemuda dan Olah Raga RI dan
Anas Urbaningrum sang mantan Ketua Umum PD. Media pun mem bolw up habis-habisan berita tersebut yang berdampak kepada melorotnya elektabilitas PD di mata publik.
Tak
terkecuali kasus yang menimpa Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Rangkaian
peristiwa yang menimpa partai dakwah ini kerap menjadi bahan
pemberitaan media lokal maupun nasional. Peristiwa penangkapan LHI yang
menurut sebagian kalangan sarat dengan kejanggalan itu, sedemikian rupa
di blow up media habis-habisan. Bahkan saking dahsyatnya isu
yang digulirkan sejumlah media nasional, sampai-sampai hampir seluruh
masyarakat di republik ini memprediksi akan terjadinya kiamat pada PKS
kala itu.
Namun
prediksi manusia tak selamanya bertepatan dengan kehendak-Nya, justru
yang terjadi malah sebaliknya, kasus LHI berhasil membangkitkan semangat
kader PKS yang semula ikut hanyut terbawa arus tsunami pemberitaan
media. Bertolak dari orasi politik perdana yang digelorakan oleh Anis
Matta di gedung DPP PKS pasca pelantikannya menjadi Presiden PKS
menggantikan LHI, seluruh kader PKS di seantero nusantara bangkit
menyingsingkan baju dan bergandengan tangan, siap membela kebenaran, dan
menegakkan keadilan di bumi pertiwi. Walhasil tak lama kemudian, PKS
berhasil memenangkan dua pemilukada bergengsi di Indonesia yakni di
JABAR dan SUMUT. Itulah fakta pertama yang menunjukkan bahwa hujatan
media membuat PKS perkasa.
Kasus
kedua mengenai peristiwa rencana penyitaan lima mobil di gedung Dewan
Pengurus Pusat (DPP) PKS oleh tim penyidik KPK yang diduga terkait
dengan kasus yang menimpa LHI. Dalam peristiwa ini, media kembali mem blow up berita
tersebut dengan nada mendiskreditkan PKS, di mana PKS dipersepsikan
menghalang-halangi petugas KPK yang hendak menyita lima mobil di kantor
DPP PKS.
Padahal Ketua DPP Bidang Komunikasi dan Informasi PKS, Mardani
Ali Sera dan Kuasa Hukum LHI, Zainudin Paru, menegaskan bahwa terjadinya
‘penghalangan’ oleh keamanan DPP PKS pada Senin malam dan Selasa sore
karena alasan petugas KPK tidak membawa surat tugas penyitaan dan
terkesan arogan.
Sehingga mereka para petugas keamanan tetap menjalankan
tugasnya mengamankan segala benda yang ada di gedung. Namun demikian
hal itu dibantah oleh Juru Bicara KPK, Johan Budi, ia menyatakan bahwa
petugas KPK sudah dibekali surat tugas. Versi manakah yang benar?
Terlepas
dari adanya dua versi, yakni versi juru bicara KPK atau versi Kominfo
PKS, penulis mempercayai bahwa peristiwa ini pun akan membangkitkan
kembali semangat para kader PKS untuk melakukan pembelaan terhadap
partainya yang terkesan didzalimi, mereka siap menyingsingkan baju dan
bergandengan tangan untuk menghantarkan PKS ke posisi 3 besar pada
pemilu 2014 mendatang.
Partai
kader yang solid seperti PKS tidak mudah diombang-ambing oleh opini
media. Apalagi kader partai tersebut rata-rata dari kalangan terdidik,
kritis, memahami platform perjuangan partai, dan memiliki idealisme.
Ketika ancaman dan hantaman datang menerjang, mereka akan siap siaga
menepisnya dengan segala potensi yang dimiliki guna menjaga eksistensi
partai di bumi nusantara tercinta.
Barangkali
kader PKS patut berterima kasih kepada media dengan segala bentuk
pemberitaannya yang terkadang menyanjung atau memicu adrenalin mereka.
Diakui ataupun tidak, pemberitaan media tentang PKS, sama ada yang
positif maupun negatif memiliki peran besar dalam mengangkat popularitas
PKS di mata publik. Bukanlah hal yang absurd bila
hantaman-hantaman media yang berlangsung secara kontinyu, akan
melejitkan PKS hingga menuju ke puncak keperkasaannya dan menjadi kuda
hitam di pemilu tahun 2014. Hujatan Media Membuat PKS Perkasa . Semoga.
Salam sukses dari pecinta kebenaran.
Abah Fariq
DPD PKS Siak - Download Android App