pkssiak.org - Percepatan
penganekaragaman konsumsi pangan, merupakan suatu hal yang harus
mendapat perhatian serius baik dari Pemerintah maupun oleh masyarakat,
sebab dari perkembangan konsumsi penduduk Indonesia saat ini masih
menunjukkan kecendrungan belum beragamnya jenis pangan dan keseimbangan
gizi yang ditunjukan. Hal demikian disampaikan oleh Gubenur Sumatera
Barat Irwan Prayitno, Kamis (23/05) sore, pada acara pencanangan Kawasan
Rumah Pangan Lestari di daerah Payo, Kelurahan Tanah Garam, Kecamatan
Lubuk Sikarah, Kota Solok.
Menurut Gubenur
Sumatera Barat, sebagai bukti akan keseriusan pemerintah terhadap
permasalahan ini, Pemerintah telah mengeluarkan sebuah keputusan tentang
ketahan pangan dengan Keputusan Presiden No. 22 Tahun 2009, untuk itu
kepada masyarakat diharapkan juga bisa menyambut dan menyikapinya dengan
serius.
Harapan pada tahun 2012,
kecendrungan belum beragamnya jenis pangan dan keseimbangan gizi yang
ditunjukan dari skor pola pangan. Untuk Nasional baru mencapai 75,4 %
sedangkan untuk sumatera barat anggka PPH masih berkisar 77,5 %,.
Untuk Kota Solok
sendiri, Irwan Prayitno menambahkan, bahwa saat ini telah tumbuh
sebanyak 15 kelompok dengan anggota masing-masing kelompok sebanyak 10
keluarga, dimana mereka telah melakukan berupa kegiatan, yakni Kawasan
Rumah pangan Lestari dengan focus kegiatan yang dilaksanakan oleh para
ibu-ibu melalui optimalisasi pemamfaatan perkarangan.
Hal itu merupakan solusi yang tepat untuk menuju kosumsi masyarakat yang beragam, bergizi, seimbang dan aman.
“Selaku Pemerintah serta
atas nama masyarakat Sumatera Barat menucapkan terima kasih kepada
Kementrian Pertanian melalui Badan Ketahanan Pangan atas diluncurkannya
kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari untuk tahun ini di Propinsi
Sumatera Barat “, jelasnya.
Sementara itu Walikota
Solok, Irzal Ilyas mengucapkan terima kasih atas telah dialokasikannya
dana bantuan social untuk KRPL di Kota Solok. Dengan adanya bantuan
sebanyak 15 kelompok wanita di daerah tersebut, maka mereka dapat
memamfaatkan dalam berbagai hal untuk menujang program ketahan pangan
dengan sasaran optimalisasi pemamfaatan perkaranga.
“kalau program ini
berjalan dengan baik tentunya akan bisa menumbuh kembangakan ekonomi
masyarakat, dimana setelah mereka konsumsi sendiri tentunya nanti juga
bisa mereka pasarkan dengan baik “, jelas Wako Solok.
Sementara itu dipilihnya
daerah Payo sebagai tempat dilaksanakannya launcing KRPL ini, lantaran
daerah tersebut merupakan kawasan sentra produksi dan kawasan usaha tani
terpadu yang berorientasi bisnis, selain itu daerah ini memiliki
potensi yang sangat besar dalam pengelolaan Tanaman, Perkebunan dan
bahkan Peternakan sendiri. (*)
*padang-today.com