Gaji Buruh Wartawan Tak Standar, Penyebab Hilangnya Idealisme? | by @eae18
By: admin
Rabu, 01 Mei 2013
0
Edy A Effendi
@eae18
Jurnalis (mantan Penulis Editorial Media Indonesia)
pkssiak.org -
- Sekadar mengingatkan lagi buat Pak Dahlan Iskan, gaji wartawan Jawa Pos Grup yang tersebar di berbagai daerah, sangat tak layak.
- Jadi kebijakan wartawan diperbolehkan mencari iklan dengan berapa pun persentasenya, seharusnya tak boleh.
- Wartawan diperbolehkan mencari iklan, mengurangi kredibilitas wartawan dan cenderung ditunggangi subyektivitas ketika menulis berita.
- Mengingatkan juga tiga aktivis yg mengaku jd pengusaha, gaji wartawan kalian di bawah UMP DKI.
- Gaji wartawan Rp1.700.000 tanpa tunjangan kesehatan dan jamsostek, itu tindakan biadab. Bekas ditahan era Soeharto tak berbekas.
- Kalau niat membuat portal media online, niatkan dengan menebar kebenaran bukan merayakan pencitraan diri sebagai aktivis.
- Pak Dahlan, gaji wartawan Radar di kota sy, di bawah sejuta dg beban minimal lima berita per hari. Tolong pak rehat sejenak mencitrakan diri.
- Pantas saja banyak wartawan meras dan hobby menggertak dan ngojek kasus, karena institusi tempat bekerja menggaji tak standar.
- Saya ikut sedih ketika kawans berkeluh kesah soal gaji sebagai wartawan. Sebisa mungkin sy bantu. Kalau gak bisa ya hanya mendoakan saja.
- Tak perlulah kita ingin dilihat orang hebat n eksis sebagai aktivis pejuang HAM, jika kita sendiri bersikap ambigu soal hak n kewajiban.
- Yang suka meras dan ngojek kasus memang bukan hanya wartawan yg bergaji kecil, wartawans media brgaji besar sama. Luruskan niat jd wartawan.
- Kepada anggota DPR RI, jgn ajarkan wartawan yang meliput di tempat Anda, bermain kotor demi pencitraan Anda.
- 91 wartawan DPR yg pekan silam diajak DPD ke Yogya, dikasih SPJ Rp500 ribu n ternyata biaya selama di Yogya ditanggung Pemprov DIY.
- 91 wartawan yg diajak DPD ke Yogya, dari TV hny SCTV yg ikut. Nginap di hotel mewah Sheraton.
- Jika wartawan bagian dari pekerja, katakanlah buruh, sejatinya kita semua buruh. kita hanya pelayan. Pelayan pesan-pesan Tuhan.
- Sejatinya profesi wartawan itu, menjalankan peran-peran kenabian. menebar kebaikan dan mengajak kepada kebenaran. amar ma'ruf nahy munkar.
- Ada dua profesi yang dijabarkan Quran, Asy Syu'araa (para penyair) dan An Naba', berita besar (sy rujukan dg profesi wartawan). Muliakanlah.
- Idealisme wartawan memang acapkali tumpul ketika berhadapan dengan kekuasaan dan uang. Tapi ada sebagian wartawan yg msh pegang idealisme.
- Soal idealisme sudah saya tulis di Kompas. Silakan baca, "Idealisme: Kuburan Massal Kaum Jurnalis" | http://bit.ly/ZSmtBb
- Bodohnya, banyak pejabat dan anggota DPR memelihara wartawan, hanya untuk melanggengkan pencitraan diri. Ini sih sudah bebal.
- Tak hanya pejabat dan anggota DPR, sebagian ustaz dan artis, memanfaatkan wartawan sebagai tempat eksistensi diri.
- Kalau mau eksis, mau tetap hidup dihargai orang, tak perlu membayar wartawan. Bayarlah dengan amal kebaikan. selaraskan kata dan tindakan.
- Ceritanya lucu-lucu soal anggota DPR, aktivis, artis, ustaz, pejabat yg memanfatkan wartawan sebagai jejaring perayaaan diri. Lucu dan norak.
- Ada pemred portal online besar, nulis di twitter banyak salah ejaan. Sekelas pemred media online besar lho. Gak gampang kan jd wartawan.
- Jadi wartawan itu jangan hanya modal nekat. wawasan, keterampilan menulis dan keberanian juga strategi menguar peristiwa, dibutuhkan.
- Pantas saja, preman-preman Tomy Winata bisa labrak redaksi Tempo dan main pukul, beberapa tahun silam. Itu karena tak amanah jadi wartawan.
- Apa yang dilakukan Tommy Winata dg main sruduk, memang tak dibenarkan. Tapi ini juga mengingatka wartawan, kalau nulis yang benar.
- Para selebriti, aktivis, anggota DPR dan pejabat, tak usahlah ingin dilihat wah di depan publik, jika di dalam diri kalian, bnyk ambigu.
- Pemred2 atau wartawan senior, jika ikut kunjungan presiden atau wakil ke luar negeri, dibekeli dollar. Gak usah bohong ah. Ini fakta kok.
- Hidup itu sawang sinawang. saling memandang. ini cuma sinawang saya dari dunia jurnalis. dunia yang saya geluti.
*sumber: https://twitter.com/eae18
DPD PKS Siak - Download Android App