Bukan Kader PKS: "PKS Masih yang Terbaik"
By: Abul Ezz
Rabu, 15 Mei 2013
0
pkssiak.org - Membela PKS saat ini sama dengan mengkrtik Jokowi-Ahok. Penulis akan diserang sesama bloger. Namun, dalam fikiran saya, penulis tetaplah menulis apa yang ada fikiran secara jernih, utuh dan tidak sepotong-potong atau terpengaruh oleh opini yang sedang digiring media TV yang kebetulan,sekali lagi kebetulan media tersebut sang empunya politisi.
Kali ini saya mencoba memberikan gambaran kepada
pembaca semua bagaimana kader PKS itu sebenarnya, lantaran saya sehari
bergaul dengan orang-orang PKS, tapi saya bukanlah kader PKS. Bahkan
saya lebih condong ke sosialis. Namun jikamelihat konstelasi politik
saat ini dibutuhkan pemikiran jernih dan objektif.
Oh ya, yang
suka dai PKS ini adalah pengkaderannya yang sangat sistematis. Walaupun
anda punya banyak uang dan tokoh sekalipun, jika masuk PKS jangan harap
menempati posisi sebagai pengurus teras partai atau posisi strategis
lainya.
Di provinsi tempat saya berdomisili PKS selalu
menempati posisi Wakil Ketua di legislative. Dan anehnya, mereka sedikit
dominan di wilayah perkotaan. Bahkan DKI Jakarta sekalipun PKS berhasil
menjadi juara, pada 2004, turun satu perngkat pada 2009 kemaren. Kenapa
demikian?salah satunya, basis PKS adalah kalangan intelektual muda,
kalangan terdidik yang kebetulan sholeh dan punya tahapan organisasi
yang panjang semasa di kampus. Kebetulan juga kalangan terdidik banyak
berdiam di kota-kota
Secara personal kader PKS memang tidak
punya istilah pacaran, hanya sebatas taaruf lalu menikah. Pacaran
bukanlah budaya Islam. Liberal kata anak-anak PKS dan tak layak ditiru.
Sampai sekarang, istilah pacaran masih dilarang.
Jika anda
berpergian dengan Ikhwan ini, silahkan chek kedalam tas nya, anda akan
menemukan Alquran kecil dan tasbih. Selarut apapun tidur, Ikhwan tetap
akan bangun pada saat azan subuh berkumandang. Disinilah, letak
kesolehan kader-kader PKS. Memang ada sich satu-dua kader yang nakal.
Namun, senakal apapun kader PKS mereka tak pernah meninggalkan shlat
lima waktu. Lazimnya, ikhwan akan mencari Masjid terdekat untuk
menunaikan perintah Allah.
Makanya saya tidak percaya Ahmad
Fatanah kader PKS walaupun media massa tetap memaksa saya untuk beropini
bahwa PKS itu bermain dengan wanita-wanita cantik. Bagi saya cukup AF
saja yang dihujat, jika memang layak untuk di hujat. Tapi jangan bawa
orang-orang shaleh yang berdiam di PKS. Apakah kita tidak malu yang
Shalat jarang apalagi puasa, memaki-maki orang-orang shaleh. Namun,
terserahlah pemikiran pembaca.
Dibanyak daerah yang para
kadernya terjerat korupsi, anda akan menemukan cuman PKS yang
terkecuali. Umumnya ya, walaupun sudah duduk di depan uang idealisme
mereka tetap terjaga. Dan dibanyak tempat juga kader-kader PKS yang
telah menjadi legislatior tapi tetap hidup sederhana. Bahkan, diantara
anggota-anggota dewan daerah mobil mereka yang paling jelek. Makanya
saya ikut-ikutan kaget ketika KPK menyita mobil-mobil di DPP PKS.
Namun, walaupun demikian tidak ada yang sempurna. Baik manusia maupun
organisasi dan komunitas. Tapi kita sebagai manusia hanya bisa menilai
baik dan buruk. Soal benar-salah adalah urusan tuhan. Apalagi, belum
sampai dalam ranah persidangan. Tapi kita sudah menghakimi mereka begitu
rupa. Andaipun sampai kesana kita tahu juga bahwa bagaimana kualitas
peradilan Indonesia yang kata Prof Sahetapy MA itu “moralnya Ambruk.”
Sampai saat ini saya masih percaya bahwa dunia politik kita butuh PKS
agar kekuatan parlemen berimbang. Mungkin anda masih ingat bagaimana PKS
pro pada masyarakat ketika menolak harga BBM walauun berada dalam
gerbong koalisi. Public tentu tidak lupa berkat PKS Pansus Century
tercipta, walaupun tidak jelas hasilnya sampai sekarang.
Proses
panjang yang mewarnai Perjalanan PKS dimulai dari masjid dan surau,
lalu bermutasi menjadi Partai Keadilan (PK) da sekarang telah menjadi
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan besar menjadi seperti sekarang tentu
tidak akan membuat pihak lawan tetap membiarkan PKS tumbuh dan
berkembang secara luas.
Coba tengok perolehan suara
danperingkat PKS dari pemilu ke pemilu. Selalu mengalami peningkatan
secara bertahap. Andaikan mereka dapat diterima dengan baik di Indonesia
timur yang yang mayoritas non muslim tentu PKS berpeluang besar masuk
menjadi tiga besar. Inilah yang membuat saya beryakinan bahwa PKS telah
dibidik oleh lawan-lwan politiknya, apalagi 2014 akan menjelang.
Namun yang namanya politik selalu ada suka dan tidak suka, wajar dalam
konteks penilaian manusia. Dan mungkin pembaca akan menyerang saya.
Namun bagi saya adalah suatu kewajaran. Bagi saya pribadi yang bukan
kader,PKS masih yang terbaik kok dari sekian partai peserta pemilu.
Andaikan ada Partai Rakyat Demokratik (PRD) mungkin saya meletakan PKS
nomor 2 dibawah partai yang dipimpin oleh Budiman Sujadmiko tersebut.
Bukhori Bin Hubban
http://www.facebook.com/bukhori.hubban
DPD PKS Siak - Download Android App
Tags : Berita PKS Gaya Muslim
Share !