Belajar dari Nabi Musa dalam Menghadapi Tirani
By: Abul Ezz
Sabtu, 11 Mei 2013
0
- Kisah ini diabadikan dalam Al Qur’an Surat Thoha (20) ayat 24 – 35.
- Menggambarkan kisah Musa yang menghadapi Fir’aun, yang “galau”,
melihat Fir’aun adalah ayah angkat sendiri dan memiliki super power,
bukan lagi sekedar super body.
- Perintah untuk menghadapi Fir’aun dijalani dengan penuh keikhlasan
& lapang dada. (20:25) Membuat kita seharusnya memahami bahwa segala
sesuatu telah digariskan. Perintah ringan maupun berat, suka maupun
duka, semua telah ditetapkan dalam Lauhul Mahfudz. Tiada yang perlu
dikhawatirkan dan ditakutkan, kecuali menerima dan menjalani dengan
ikhlas, sabar, serta penuh keridhoan. Ujian itu pasti akan datang dan
dijalani setiap orang, mulai dari masalah kecil (2:155)
- Karena semua itu datang dari Alloh, maka minta sama Dzat yang
Menciptakan & Merekayasa semua kehidupan ini. Minta untuk
dilapangkan hati dalam menjalani semuanya. Dan minta untuk dimudahkan
dalam menjalani semuanya (20:26), karena setiap ujian pada dasarnya
adalah untuk level up; memuliakan, meninggikan derajat setiap orang yang
diuji dengan petunjuk yang diberikan kepadanya (2:157).
- Sadar dan tidak terjebak dengan kemampuan dan keterbatasan yang
dimiliki. Musa menyadari akan kemampuan lisannya yang cadel karena pada
waktu masih kecil terkena bara api, tidak membuat dirinya untuk berhenti
menyeru kebaikan dan menentang tirani Fir’aun. Sehebat apapun masalah
yang sedang terjadi, tetaplah terus menyeru kebaikan dan mencegah
kemungkaran, selalu berbaik sangka kepada Alloh dan jangan pernah
berhenti berbuat kebajikan, sekecil apapun meski sekedar senyum kepada
lawan.(20 : 27-28)
- Selain itu, jangan pernah lepas dari orang yang sholih dan selalu
cari teman yang sholih. Berteman tukang sate, akan tercium bau sate.
Berteman tukang parfum, akan tercium bau harum. Boleh bergaul dan
berteman dengan siapapun, preman sekalipun. Tetapi harus tetap punya
komunitas yang menjadi benteng terakhir dalam memelihara dan meneguhkan
semangat perbaikan. Berbaur dimanapun, tapi sangat ikut melebur.
Sebagaimana Musa minta untuk dipilihkan teman yang sholih yaitu Harun
(20 : 29-32). Teman yang bisa untuk saling membantu dan menguatkan dalam
menyeru & menentang tirani.
- Selalu ingat dan bersyukur pada-Nya. (20 : 33 – 34)
- Karena dengan mengingati-Nya dan mensyukuri-Nya dengan optimalisasi
seluruh amal ibadah menjadikan doa Musa dikabulkan. Karena Gusti Alloh
tidak pernah tidur, selalu melihat, mendengar dan memperhatikan yang
dilakukan dan yang diminta hamba2-Nya. (20 : 36)
- Buat para pelaku tirani, semakin kuat menekan dan yang ditekan memiliki daya tahan yang kuat, maka akan berlaku hukum per/shock, semakin kuat daya tekan yang diberikan, semakin kuat daya tahan yang dikeluarkan, dan jika daya tekan hilang, daya tahan akan berubah menjadi lecutan daya lontar yang kuat. Wallohu a’lam bish showwab.[pkssumut]
DPD PKS Siak - Download Android App