Beginilah Aksi Preman Oknum KPK yang Sok Jagoan dan Merasa Paling Berkuasa

pkssiak.org - Saat mendatangi Kantor Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk menyegel 5 mobil diduga milik tersangka Luthfi Hasan Ishaaq, Senin 6 Mei lalu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masuk tidak menunjukkan surat. Petugas KPK datang dengan menumpang mobil Ahmad Zaky, pengurus DPP PKS dan saksi atas kasus Ahmad Fathanah yang diperiksa KPK.
“Enggak pakai surat juga kita bisa sita, kata salah satu orang KPK itu,” tutur Jamaludin, petugas Kantor DPP PKS di Jakarta, Jumat (10/5/2013).
“Di lobi 2 orang turun langsung ke belakang, tidak lapor dulu ke petugas,” tambah dia.
Setelah itu, lanjut Jamaludin, KPK langsung periksa mobil yang ada di belakang. “Ketika mobil mau disita

saya minta surat tapi KPK tapi tidak bisa menunjukkan surat,” kata Jamaludin. Menurut Jamaludin, petugas KPK hendak menyita semua mobil yang ada di parkiran di Kantor DPP PKS. Satu per satu mobil di parkiran diperiksa.
“Di sini ada 2 orang yang diparkir timur, 5 orang lainnya foto-foto mobil lainnya. Mereka tidak izin dulu kalau mau foto-foto,” ungkap Jamaludin.
Petugas keamanan bersikeras meminta surat resmi kepada KPK. Tapi KPK bergeming. “Saya ke depan, saya merapat ketemu mereka berdua lalu saya menanyakan tentang surat. Saya tanyakan kenapa enggak besok saja kalau ada suratnya besok juga. Dia bilang ini semua mobil bisa saya segel semua, lalu saya bilang tidak bisa Pak,” kata Jamaludin.
Pada akhirnya ada 6 mobil yang disegel KPK. “Ternyata mobil VW yang disegel. Setelah itu dia dobrak pintu bengkel cari kunci. Setelah itu dia ke atas mau nyegel 4 mobil yang di atas. Total ada 6 mobil yang disegel. Dia datang 1 mobil dengan staf kita si Pak Ahmad Zaky, jadi kita izinkan masuk,” ucap Jamaludin.(bp/suaranews)