TVOne dan ANTV Akan Dijual...?
By: Abul Ezz
Rabu, 10 April 2013
0
pkssiak.org, Jakarta
- Komisaris Utama PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) Anindya Novyan Bakrie
membuka kesempatan kepada para pihak yang ingin membeli Viva Group.
Adapun TVOne, ANTV dan situs berita viva.co.id menjadi bagian dari VIVA
Group ini.
Pernyataan ini dilontarkan Anindya di Hotel Grand Melia Jakarta, Senin (8/04/2013).
"Kita tentunya selalu terbuka tetapi pada saat bersamaan kita mesti fokus pada pertumbuhan organik. Sayang kalau kinerjanya tak fokus pada fundamental," cetus Anindya.
Ia menuturkan saat ini VIVA adalah sebuah perusahaan yang mempunyai kinerja sangat baik. Di-kuartal pertama tahun 2013 peningkatan perusahaan media tersebut mencapai 40%.
Namun ia mengakui pada intinya industri media VIVA berkembang sangat pesat. Jadi ia berkeyakinan minat pembeli bukan saja pemain bisnis yang sudah ada tetapi para investor perusahan publik lainnya.
"Mungkin pada saat ini belum ada yang bisa kita sampaikan tentu banyak gosip-gosip. Itu kan istilahnya minat ketertarikan dan kita melihat kinerjanya tak salah. Jadi setiap orang boleh memiliki dan kita senang ya kita sih senang dengan apa yang ada tapi kan ini perusahaan publik apa yang dimiliki punya nilai tambah dengan apapun kita pasti terbuka," tuturnya.
Ia pun pede tahun ini pendapatan yang akan diterima dari VIVA Group bisa meningkat 30-40%. Alasannya karena isu pemberitaan yang mencuat justru mendongkrak penerimaan perusahaan. Selain itu penerimaan juga disokong oleh banyaknya iklan yang masuk terutama kepada dua stasiun TV yaitu TVOne dan ANTV.
"Revenue harusnya tahun ini bisa 30-40%, Pendorongnya karena banyak yang ngomongin makin banyak yang ngiklanin. Piala dunia sudah mulai banyaknya justru di paruh kedua tahun ini jadi banyak yang ngiklanin kan ini ANTV dan TVOne," tegasnya.
Sebelumnya, Anindya mengaku pihaknya masih pikir-pikir melepas sebagian atau bahkan seluruh saham PT Visi Media Asia Tbk (VIVA). Bahkan, Komisaris Utama VIVA Anindya Bakrie mengaku penjualan saham itu hanya gosip.
Akan tetapi, pernyataan Anindya ini langsung berubah setelah pemilik kelompok usaha Bakrie sekaligus kandidat calon presiden Republik Indonesia 2014, Aburizal Bakrie, memberi sinyal perusahaan-perusahaannya siap dijual. Penjualan akan dilakukan jika ada harga yang sesuai.
Seperti diketahui, beredar kabar Grup Bakrie berniat menjual kepemilikan sahamnya di PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), anak usahanya yang bergerak di bidang media massa. Beberapa yang kabarnya melakukan penawaran adalah pengusaha lokal Chairul Tanjung (CT) dan Pemilik Grup MNC Hary Tanoesoedibjo.
Rumor yang beredar, kesepakatan jual beli sudah terjadi dengan CT di harga Rp 1.200 per lembar, jauh lebih tinggi dari harga di pasar yang hanya Rp 650 pada perdagangan akhir pekan lalu.
Beberapa pelaku pasar menilai rumor itu sengaja disebarkan demi menggenjot harga saham VIVA, karena belum ada kesepakatan atas perjanjian jual beli saham itu.
Untuk melihat aset-aset Bakrie yang sudah dan akan dijual, klik di sini.
*http://finance.detik.com
Pernyataan ini dilontarkan Anindya di Hotel Grand Melia Jakarta, Senin (8/04/2013).
"Kita tentunya selalu terbuka tetapi pada saat bersamaan kita mesti fokus pada pertumbuhan organik. Sayang kalau kinerjanya tak fokus pada fundamental," cetus Anindya.
Ia menuturkan saat ini VIVA adalah sebuah perusahaan yang mempunyai kinerja sangat baik. Di-kuartal pertama tahun 2013 peningkatan perusahaan media tersebut mencapai 40%.
Namun ia mengakui pada intinya industri media VIVA berkembang sangat pesat. Jadi ia berkeyakinan minat pembeli bukan saja pemain bisnis yang sudah ada tetapi para investor perusahan publik lainnya.
"Mungkin pada saat ini belum ada yang bisa kita sampaikan tentu banyak gosip-gosip. Itu kan istilahnya minat ketertarikan dan kita melihat kinerjanya tak salah. Jadi setiap orang boleh memiliki dan kita senang ya kita sih senang dengan apa yang ada tapi kan ini perusahaan publik apa yang dimiliki punya nilai tambah dengan apapun kita pasti terbuka," tuturnya.
Ia pun pede tahun ini pendapatan yang akan diterima dari VIVA Group bisa meningkat 30-40%. Alasannya karena isu pemberitaan yang mencuat justru mendongkrak penerimaan perusahaan. Selain itu penerimaan juga disokong oleh banyaknya iklan yang masuk terutama kepada dua stasiun TV yaitu TVOne dan ANTV.
"Revenue harusnya tahun ini bisa 30-40%, Pendorongnya karena banyak yang ngomongin makin banyak yang ngiklanin. Piala dunia sudah mulai banyaknya justru di paruh kedua tahun ini jadi banyak yang ngiklanin kan ini ANTV dan TVOne," tegasnya.
Sebelumnya, Anindya mengaku pihaknya masih pikir-pikir melepas sebagian atau bahkan seluruh saham PT Visi Media Asia Tbk (VIVA). Bahkan, Komisaris Utama VIVA Anindya Bakrie mengaku penjualan saham itu hanya gosip.
Akan tetapi, pernyataan Anindya ini langsung berubah setelah pemilik kelompok usaha Bakrie sekaligus kandidat calon presiden Republik Indonesia 2014, Aburizal Bakrie, memberi sinyal perusahaan-perusahaannya siap dijual. Penjualan akan dilakukan jika ada harga yang sesuai.
Seperti diketahui, beredar kabar Grup Bakrie berniat menjual kepemilikan sahamnya di PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), anak usahanya yang bergerak di bidang media massa. Beberapa yang kabarnya melakukan penawaran adalah pengusaha lokal Chairul Tanjung (CT) dan Pemilik Grup MNC Hary Tanoesoedibjo.
Rumor yang beredar, kesepakatan jual beli sudah terjadi dengan CT di harga Rp 1.200 per lembar, jauh lebih tinggi dari harga di pasar yang hanya Rp 650 pada perdagangan akhir pekan lalu.
Beberapa pelaku pasar menilai rumor itu sengaja disebarkan demi menggenjot harga saham VIVA, karena belum ada kesepakatan atas perjanjian jual beli saham itu.
Untuk melihat aset-aset Bakrie yang sudah dan akan dijual, klik di sini.
*http://finance.detik.com
DPD PKS Siak - Download Android App