Tipe-tipe Wanita dalam Al-Quran; Yang Mana Diri Kita?
By: admin
Kamis, 25 April 2013
0
pkssiak.org - Al-Qur’ansudah
memberi tuntunan kepada orang orang beriman (khususnya Muslimah) agar
tidak salah dalam memilih kepribadian. Setidaknya ada lima tipe wanita
dalam Al-Qur’an.
Pertama, tipe
pejuang. Wanita tipe pejuang memiliki kepribadian kuat. Ia berani
menanggung risiko apa pun saat keimanannya diusik dan kehormatannya
dilecehkan. Tipe ini diwakili oleh Siti Asiyah binti Mazahim,
istri Fir’aun.
Walau berada
dalam cengkraman Fir’aun, Asiyah mampu menjaga aqidah dan harga dirinya
sebagai seorang Muslimah. Asiyah lebih memilih istana di surga daripada
istana di dunia yang dijanjikan Fir’aun.
Allah SWT
mengabadikan do’anya, “Dan Allah menjadikan perempuan Fir’aun teladan
bagi orang-orang beriman, dan ia berdo’a : Ya Tuhanku, bangunlah untukku
sebuah rumah di sisiMu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun
dan perbuatannya dan selamatkan aku dari kaum yang dzalim.” (QS.
At-Tahriim: 11).
Kedua, tipe
wanita shalihah yang menjaga kesucian dirinya. Tipe ini diwakili Maryam
binti Imran. Hari-harinya ia isi dengan ketaatan kepada Allah. Ia pun
sangat konsisten menjaga kesucian dirinya.
“Bagaimana akan
ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusia
pun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!” demikian ungkap
Maryam (QS. Maryam: 20).
Karena keutamaan
inilah, Allah SWT mengabadikan namanya sebagai nama salah satu surat
dalam Al-Qur’an (QS. Maryam [19]). Maryam pun diamanahi untuk mengasuh
dan membesarkan Kekasih Allah, Isa putra Maryam (QS. Maryam [19] :
16-34). Allah SWT memuliakan Maryam bukan karena kecantikannya, namun
karena keshalihan dan kesuciannya.
Ketiga, tipe
penghasut, tukang fitnah, dan biang gosip. Tipe ini diwakili Hindun,
istrinya Abu Lahab. Al-Qur’an menjulukinya sebagai “pembawa kayu bakar”
alias penyebar fitnah. Dalam istilah sekarang, wanita penyiram bensin.
“Binasalah kedua
tangan Abu Lahab dan sesungguhnya ia akan binasa. demikian pula
istrinya, pembawa kayu bakar yang di lehernya ada tali dari sabut.” (QS.
Al-Lahab: 1-5). Bersama suaminya, Hindun bahu membahu menentang dakwah
Rasulullah SAW, menyebar fitnah, dan melakukan kezaliman. Isu
yang awalnya biasa, menjadi luar biasa ketika diucapkan Hindun.
Keempat, tipe
wanita penggoda. Tipe ini diperankan Zulaikha saat menggoda Nabi Yusuf.
Petualangan Zulaikha diungkapkan dalam Al-Qur’an,
“Dan wanita
(Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk
menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya
berkata, “Marilah ke sini.” Yusuf berkata, “Aku berlindung kepada Allah,
sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik.” Sesungguhnya
orang-orang yang zalim tiada akan beruntung.” (QS. Yusuf: 23).
Kelima, tipe
wanita pengkhianat dan ingkar terhadap suaminya. Allah SWT memuji wanita
yang tidak taat kepada suaminya yang zalim, seperti dilakukan perempuan
Fir’aun (QS. At-Tahriim: 11). Namun, pada saat bersamaan Allah pun
mengecam perempuan yang bekhianat kepada suaminya (yang shaleh).
Istrinya Nabi Nuh dan Nabi Luth mewakili tipe ini. Saat suaminya
memperjuangkan kebenaran, mereka malah menjadi pengkhianat dakwah.
Difirmankan,
“Allah membuat istri Nuh dan istri Luth perumpamaan bagi orang-orang
kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang shaleh
di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua
suaminya, maka kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikit
pun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya) : Masuklah ke
neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka).” (QS. At-Tahriim: 10).
Wanita-wanita
yang dikisahkan Al-Qur’an ini hidup ribuan tahun lalu. Namun
karakteristik dan sifatnya tetap abadi sampai sekarang. Ada tipe pejuang
yang kokoh keimanannya, ada wanita shalihah yang tangguh dalam ibadah
dan konsisten menjaga kesucian diri, ada pula tipe penghasut, penggoda,
dan pengkhianat.
Terserah kita mau
pilih yang mana. Bila memilih tipe pertama dan kedua, maka kemuliaan
dan kebahagiaan yang akan kita dapatkan. Sedangkan bila memilih tiga
tipe terakhir, kehinaan di dunia dan kesengsaraan akhiratlah akan kita
rasakan.
“Dan sesungguhnya
Kami telah menurunkan kepada kamu ayat-ayat yang memberi penerangan,
dan contoh-contoh dari orang-orang yang terdahulu sebelum kamu dan
pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. An-Nuur: 34). Wallaahu
a’lam.
Sumber: RKI[Kabar PKS]
DPD PKS Siak - Download Android App