PKS Menghadapi Hujatan dengan Cinta
By: Abul Ezz
Selasa, 16 April 2013
0
Aliya Zahra
Medan
pkssiak.org - Kejernihan dan kekotoran hati seseorang akan tampak jelas tatkala
dirinya ditimpa kritik, celaan, atau penghinaan orang lain. Bagi orang
yang lemah akal dan imannya, niscaya akan mudah goyah dan resah. Ia akan
sibuk menganiaya diri sendiri dengan memboroskan waktu untuk memikirkan
kemungkinan melakukan pembalasan. Mungkin dengan cara mengorek-ngorek
pula aib lawannya tersebut atau mencari dalih membela diri, yang
ternyata ujung dari perbuatannya tersebut hanya akan membuat dirinya
semakin tenggelam dalam kesengsaraan batin dan kegelisahan.
Lain halnya dengan orang yang memiliki kejernihan hati dan ketinggian
akhlak. Ketika datang badai kritik, celaan, serta penghinaan seberat
atau sedahsyat apapun, dia tetap tegar, teguh, tak goyah sedikit pun.
Malah ia justru dapat menikmati karena yakin betul bahwa semua musibah,
fitnah dan kritikan yang menimpanya tersebut semata-mata terjadi dengan
seijin Allah Azza wa Jalla.
Saya jadi teringat bagaimana keindahan akhlak Rasulullah, saat seorang
pengemis buta menghina dan mengejek dirinya. Rasulullah malah
membalasnya dengan kelembutan penuh cinta, bahkan ialah yang sabar dan
rutin melembutkan makanan dan menyuapkannya kepada si pengemis buta itu.
Aduhai begitu rindu diri ini akan sosokmu ya Habibullah.
Allah tahu persis segala aib dan cela hamba-Nya dan Dia berkenan
memberitahunya dengan cara apa saja dan melalui apa saja yang
dikehendaki-Nya. Terkadang terbentuk nasehat yang halus, adakalanya
lewat obrolan dan guyonan seorang teman, bahkan tak jarang berupa cacian
teramat pedas dan menyakitkan. Ia pun bisa muncul melalui lisan seorang
guru, ulama, orang tua, sahabat, adik, musuh, atau siapa saja. Terserah
Allah.
Jadi, kenapa kita harus merepotkan diri membalas orang-orang yang
menjadi jalan keuntungan bagi kita? Padahal seharusnya kita bersyukur
dengan sebesar-besar syukur karena tanpa kita bayar atau kita gaji
mereka sudi meluangkan waktu memberitahu segala kejelekkan dan aib yang
mengancam amal-amal shaleh kita di akhirat kelak. Senada dengan yang di
lakukan Hasan Al-Bashri, seorang tabi’in berhati mulia. Ia selalu
mengirimkan sekeranjang kurma untuk para pengunjingnya dengan kartu
ucapan “Terimakasih atas gunjinganmu yang membuat pahalamu berpindah
padaku”. Aduhai, siapa yang tak berhenti menggunjing kalau begini
caranya?.
Karenanya, jangan aneh jika kita saksikan para petinggi dan kader PKS
yang ketika dihina dan dicaci, sama sekali tidak menunjukkan perasaan
sakit hati dan keresahan. Sebaliknya, mereka malahan bersikap penuh
dengan kemuliaan, tersenyum, memaafkan dan bahkan mengirimkan untaian
do’a sebagai tanda terima kasih atas pemberitahuan ihwal aib yang justru
tidak sempat terlihat oleh mereka yang berada di partai ini, tetapi
dengan penuh kesungguhan telah disampaikan oleh orang-orang yang tidak
menyukainya.
Para kader PKS menyadari bahwa PKS bukan kumpulan malaikat melainkan
kumpulan manusia biasa, yang tak luput dari salah dan dosa, sehingga
harus senantiasa waspada terhadap pemberitahuan dari Allah yang setiap
saat bisa datang dengan berbagai bentuk. Bagi para kader bentuk kritik
yang manapun datang kepada PKS, semuanya menguntungkan. Sama sekali
tidak menjatuhkan kemuliaan PKS dihadapan siapapun, Karena, sesungguhnya
kemuliaan dan keridhaan-Nyalah yang menjadi penentu itu.
Allah SWT berfirman, “Dan janganlah engkau berduka cita karena perkataan
mereka. Sesungguhnya kekuatan itu bagi Allah semuanya. Dia Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Yunus [10] : 65)
Kader-kader PKS ingin membalas benci dengan cinta, membalas cacian dgn
pujian. membalas fitnah dengan kerja nyata. Bagi kader PKS terlalu
banyak CINTA di partai ini, terlalu banyak sehingga tidak ada tempat
bagi kebencian.
Ingatlah wahai saudaraku, walaupun bergabung jin dan manusia menghina
partai ini, kalau Allah menghendaki kemuliaan kepada partai ini, maka
tidak akan membuat citra partai ini menjadi jatuh ke lembah kehinaan.
Apalah artinya kekuatan sang mahluk dibandingkan Khalik-nya? Manusia
memang sering lupa bahwa qudrah dan iradah Allah itu berada di atas
segalanya. Sehingga menjadi sombong dan takabur, seakan-akan dunia dan
isinya ini berada dalam genggaman tangannya. Naudzubillaah!!!
Sebagaimana Allah Azza wa Jalla telah berfirman, “Katakanlah, Wahai
Tuhan yang mempunyai kerajaan. Engkau berikan kerajaan kepada orang Kau
kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Kau kehendaki.
Engkau muliakan yang Kau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Kau
Kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau
Mahakuasa atas segala sesuatu.” (QS. Ali ‘Imran [3] : 26)***
Salam Cinta PKS untukmu Indonesia
Cinta| Kerja | Harmoni
*penulis : @ArniSmart on twitter
DPD PKS Siak - Download Android App