PKS: Antara Cinta dan Rindu

pkssiak.org - Melihat pidato penutupan Rapimnas PKS di Semarang kemarin oleh Presiden Anis Matta (19/4/2013), penulis menangkap pesan bahwa PKS melalui Presidennya sedang mendeklarasikan CINTAnya kepada rakyat Indonesia.

Mari baca sekali lagi:

"Saudara-saudara sekalian… Kita akan menghabiskan seluruh umur kita untuk misi yang suci ini. Kita akan menghabiskan seluruh kekuatan kita untuk misi kemanusiaan ini. Dan kita akan menghabiskan seluruh tenaga kita untuk misi kemanusiaan ini. Kita juga akan menghabiskan seluruh fikiran dan perasaan kita untuk misi kemanusiaan ini. Terlepas apakah kita menang atau kalah. Sebab ini adalah misi kemanusiaan dan bukan sekedar politik."

Ya, itulah deklarasi cinta PKS kepada (rakyat) Indonesia. Penulis tidak meragukan betapa besarnya cinta PKS kepada Indonesia. Tapi yang menjadi pertanyaan, "Apakah rakyat Indonesia menerima cinta PKS ini?" atau pertanyaan sebelumnya, "Apakah rakyat Indonesia tahu bahwa PKS mencintai mereka?". Kemudian ada pertanyaan lain lagi, "Apakah PKS adalah pangeran yang diharap, dinanti, dirindu oleh rakyat Indonesia?"

Maka terjadilah, demi cinta, seorang pecinta siap menjadi apa saja yang dirindukan oleh kekasihnya. Maka ada sebuah lirik lagu, "Aku ingin menjadi mimpi indah dalam tidurmu, Aku ingin menjadi sesuatu yang mungkin bisa kau rindu." Maka menjadi hal yang harus PKS tahu adalah, "Apakah yang dirindukan oleh rakyat Indonesia?"

Anda pernah lihat stiker/gambar diatas? Kalau saya sangat sering melihatnya. Apakah itu terencana? Apakah ada yang mendanai dan menyebarkanya? Dari pemantauan saya ternyata itu tidak ada yang mendanai dan menyebarkanya. Banyak produsen stiker yang memproduksi untuk dijual. Di lampu merah pun banyak yang menawarkan stiker tersebut. Dan LAKU. Banyak truk yang bak-nya dengan senang hati digambari dengan gambar tersebut. Berarti masyarakat sukarela dan senang hati membelinya kemudian menempelkanya di mobil, motor atau rumah meraka. Bahkan sudah terlihat ada yang mencetaknya di kaos. Perlu dicatat, stiker tadi banyak dipakai oleh kalangan menengah bawah (grass root).

Hal diatas bila kita peka melihatnya, itu merupakan ungkapan kerinduan rakyat Indonesia akan sosok Soeharto. Bila kita telusuri lebih jauh maka kita akan mendapatkan kosa kata "Ayem Tentrem" (Nyaman dan Tentram). Kondisi nyaman dan tentram pada era Soeharto itulah yang dirindukan masyarakat Indonesia ditengah kondisi Indonesia yang tiap hari kisruh, terutama kisruh masalah politik.

Kerinduan diatas bisa kita sebut sebagai kerinduan kepada masa lalu (nostalgia). Lalu apakah bentuk kerinduan rakyat Indonesia kepada masa depan?

Bila anda tanya pada mbah google maka anda akan mendapat jawaban bahwa yang dirindukan rakyat Indonesia kedepan adalah hadirnya: Ratu Adil /Satrio Piningit / Satrio Pinandhito Sinisihan Wahyu / Sultan Herucokro/ Pemuda Gembala sebagai pemimpin yang akan membawa Indonesia menjadi negara yang adil makmur, gemah ripah loh jinawi. Ratu Adil dengan nama alias yang begitu banyak tadi adalah nama yang ditulis oleh nenek moyang rakyat Indonesia yaitu Prabu Jayabaya, Prabu Siliwangi dan Raden Ranggawarsita. Orang sekaliber Soekarno pun pernah menyebut-nyebut Ratu Adil dan mengharap kedatanganya. Ya, Ratu Adil, sosok yang dirindu kedatanganya oleh rakyat Indonesia.

Kemudian setelah mengetahui apa yang dirindu oleh rakyat Indonesia, maka tugas PKS adalah bisa membuat sebuah parit / saluran yang bisa menampung dan mengalirkan rasa rindu masyarakat tadi kemudian me muara kan aliran rindu itu ke tempat yang tepat. Kalau tidak ada yang bisa menangkap kerinduan rakyat itu dan membuatkan saluran, maka rasa rindu itu akan bisa menjadi "Rindu yang Terlarang". Atau kalau ada pihak-pihak yang menangkap rasa rindu itu kemudian mengalirkanya ke muara yang salah, maka berbahayalah Indonesia.

Bisakah PKS membuat saluran dan menjadi muara kerinduan rakyat Indonesia? Bagaimana caranya? Mari kita pikirkan bersama-sama. Kemarin googling dan penulis temukan buku yang penulis kira bisa di "aransemen ulang" oleh PKS menjadi sebuah saluran rindu rakyat Indonesia. Silahkan baca bukunya di link ini. ***