Mentan: Harga dan Ketersediaan Cabe Stabil
By: Abul Ezz
Senin, 01 April 2013
0
Mentan Suswono panen cabe di Desa Cipetir, Sukabumi, Jawa Barat. |
Menteri Pertanian Suswono mengemukakan hal itu usai mengecek langsung harga dan ketersediaan produk pertanian dan hortikulta di Pasar Cisaat, Sukabumi, Jawa Barat, kemarin (30/1) siang.
Mentan mengakui, memang ada jenis cabe yang harganya melambung, yakni cabe rawit merah. Di sejumlah pasar harga cabe rawit merah mencapai Rp. 40 ribu per kilogram. Namun, kebutuhan cabe jenis ini hanya 10 persen dari total kebutuhan cabe nasional.
“Kebutuhannya sedikit sehingga tidak terlalu berdampak sigifikan pada kosumen pada umumnya,” katan Mentan Suswono .
Suswono menjelaskan, cabe rawit merah pasokannya agak kurang karena para petani lebih menyukai mamanen cabe ini ketika masih muda (hijau), tidak menunggu tua (merah). Meski harganya tinggi, petani tidak banyak yang terpengaruh.
Usai melakukan pengecekan ke pasar-pasar, Mentan Suswono mendatangi sentra produksi cabe di Desa Cipetir, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi. Di sini Mentan melakukan panen cabe secara simbolik.
Saat melakukan panen, petani cabe meminta agar Mentan tidak melakukan impor cabe, karena hal itu akan sangat merugikan petani.
“Bapak tidak perlu impor, insya Allah produksi cabe cukup untuk kebutuhan dalam negeri,” kata Arif Darmono, Ketua Kelompok Tani Cahaya Abadi, mencoba meyakinkan Mentan.
Soal ketersediaan cabe, Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Kabupaten Sukabumi Asep Sudrajat juga berusaha meyakinkan Mentan bahwa tidak ada masalah dengan pasokan cabe.
Ia mengemukakan data, tahun 2012 lalu di Kabupaten Sukabumi luas lahan yang ditanami cabe mencapai 1.024 hektare dengan produksi setiap hektare mencapai 10 ton. Sehingga tahun 2012 lalu produksi cabe di Kabupaten Sukabumi mencapai 10.240 ribu ton.
Tahun ini, imbuh Asep, sampai dengan bulan Februari total lahan yang ditanami cabe di Kabupaten Sukabumi mencapai 1.100 hektare. Jumlah ini dipredikasi akan meningkat jika harga cabe menarik bagi petani.
Dalam sesi dialog dengan petani Mentan mengemukakan, pada prinsipnya pemerintah memprioritaskan petani. Jika ada impor, maka hal itu semata-mata untuk menutupi kekurangan.
“Kalau produksi petani tidak mencukupi kebutuhan dalam negeri, baru kita impor. Produk petani dalam negeri kita prioritaskan, tetapi konsumen juga tidak boleh kita abaikan,” ujar dia.
Setelah melakukan pengecekan di pasar-pasar dan sentra-sentra produksi cabe Mentan memperkirakan pasokan cabe tidak akan teralu bermasalah ke depan. “Apalagi sebentar lagi sejumlah sentra produksi cabe akan panen cabe,” pungkas dia.
http://tajuk.co
DPD PKS Siak - Download Android App