Mental "Para Penakluk" Kader PKS
By: Abul Ezz
Senin, 08 April 2013
0
iar Rosdayana
SELAMAT DATANG PARA PENAKLUK!
*http://politik.kompasiana.com/2013/04/07/perang-khandaq-pks-dan-mental-para-penakluk-543651.html
Syahdan menjelang Perang Khandaq terjadi, tentara kaum Musyrikin
bergerak dengan penuh keyakinan dapat menaklukkan Madinah, serta
mengakhiri perjalanan dakwah Nabi Muhammad. “Kali ini habis sudah
riwayat Muhammad dan ajarannya!”, kira-kira begitulah jalan pikiran yang
terngingang-ngiang dalam kepala mereka sepanjang perjalanan menuju
Madinah.
Perang Khandaq adalah perang yang terjadi pada bulan Syawal tahun 5
Hijriyah atau pada tahun 627 Masehi. Perang ini dipelopori oleh pasukan
gabungan antara kaum kafir Quraisy Mekah dan Yahudi Bani Nadir untuk
mengepung Madinah yang saat itu dikuasai kaum Muslimin, karenanya Perang
ini disebut juga sebagai Perang Ahzab (perang persekutuan, koalisi).
Keyakinan kaum musyrikin untuk mengalahkan kaum muslimin sangat
dimaklumi. Betapa tidak, dengan kekuatan pasukan sebanyak 10.000 orang
dengan 600 kuda, hasil koalisi pelbagai pihak yang ingin menghentikan
aktivitas dakwah Rasulullah itu, rasanya hampir mustahil serangan
gabungan ini bisa ditahan, apalagi dipatahkan. Perlu diketahui juga,
bahwa saat itu kaum muslimin hanya berjumlah kurang dari sepertiga kaum
musyrikin, 3000 orang.
Namun di sini kita tidak akan membahas detil perang ini, saya hanya
ingin menyampaikan salah satu hikmah penting yang terjadi di dalamnya.
MENTAL PARA PENAKLUK!
Sebelum Perang ini terjadi, kaum muslimin melakukan penggalian parit di
batas kota Madinah atas usulan dari Salman Al Farisi. Sebuah strategi
perang yang bahkan diakui oleh kaum musyrikin sebagai strategi luar
biasa yang tidak pernah terjadi di kalangan Bangsa Arab. Ketika
pernggalian parit berlangsung, para sahabat menemukan sebuah batu besar
dan keras yang tidak bisa dihancurkan, kemudian mereka melaporkannya
kepada Rasulullah. Kisah selengkapnya sebagai berikut.
“Ketika perang Khandaq, kami menemukan sebuah batu besar yang keras di salah satu parit yang tidak bisa dipecahkan dengan cangkul. Lalu kami mengadukan hal itu kepada Rasulullah. Maka beliaupun datang sambil membawa cangkul kemudian mengucapkan, “Bismillah”. Selanjutnya langsung memukul batu itu dengan sekali pukulan. Kemudian mengucapkan, “Allahu Akbar, telah diberikan kepadaku kunci-kunci kerajaan Syam. Demi Allah, saat ini aku benar-benar melihat istana-istananya yang (penuh dengan gemerlapan).” Kemudian beliau memukul tanah itu untuk yang kedua kalinya. Maka terpecahlah sisi yang lainnya. Lalu beliaupun bersabda, “Allahu Akbar, telah diberikan kepadaku negeri Persia. Demi Allah, aku benar-benar melihat istana kerajaannya yang penuh dengan gemerlapan sekarang ini.” Lantas beliau memukul tanah itu untuk yang ketiga kalinya seraya mengucapkan, “Allahu Akbar”. Maka terpecahlah bagian yang tersisa dari batu itu. Kemudian beliau bersabda, “Allahu Akbar, aku benar-benar diberi kunci-kunci kerajaan Yaman. Demi Allah, aku benar-benar melihat pintu-pintu Shan’a dari tempatku ini.” (Al-Mubarakfuri, 2005)
Subhanallah. Di saat-saat genting menghadapi perang besar, dengan
kondisi sangat dingin di malam hari, terik panas di siang hari, perut
kaum muslimin yang selalu dalam keadaan lapar, bahkan Rasulullah sampai
mengganjal perut beliau dengan batu untuk mengurangi rasa lapar yang
dirasakan. Namun kita bisa meihat optimisme seorang pemimpin dan
kekuatan tekad para prajuritnya. Dalam kondisi yang sedemikian menekan,
Rasulullah bukan hanya mengajak kaum muslimin untuk bertahan dan
memikirkan perang Ahzab yang ada di depan mata, namun lebih jauh dari
itu, beliau menanamkan visi besar bagi kaum muslimin, yaitu pembebasan
dunia, pemenangan demi pemenangan imperium dan kerajaan besar pada saat
itu, kerajaan Syam, negeri Persia dan kerajaan Yaman. Inilah salah satu
kekuatan dan karakter khas kaum muslimin sejati: MENTAL PARA PENAKLUK!
HUBUNGANNYA DENGAN PKS?
Tidak berlebihan jika kiranya saya menganggap PKS memiliki karakter yang
sama dengan kisah di atas, ya, Mental Para Penakluk! Betapa tidak,
sejak awal kemunculannya, partai ini mengalami berbagai tantangan dan
cobaan. Berbagai fitnah, hinaan dan pelecehan sudah tidak bisa dihitung
jumlahnya, bahkan kadang saya merasa, mungkin belum disebut sebagai
kader PKS kalau belum pernah minimal dihina dan dilecehkan, selain
memang karena begitulah tabi’at dakwah,
“Demikian, telah kami adakan bagi tiap-tiap Nabi, musuh dari orang-orang yang berdusta.” (Al Furqan [25]: 31)
“Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup.” (Al Baqarah [2]: 217)
‘Serangan’ terakhir yang cukup besar adalah kasus LHI, yang meskipun
proses hukumnya belum selesai, namun hampir semua pihak dan berbagai
media sudah menempatkan LHI dan PKS sebagai pihak yang terbukti bersalah
dan layak untuk dihancurkan. Namun apa yang dilakukan oleh PKS?
Manajemen konflik berjalan sangat baik. Regulasi kepemimpinan segera
dilakukan, tidak perlu hotel berbintang, tidak perlu biaya besar, tidak
perlu KLB. Anis Matta langsung tampil sebagai nahkoda pengganti LHI.
Konsolidasi segera dilakukan. Semangat kader kembali naik dan solid.
Perlahan tapi pasti, hasilnya terwujud, pemenangan demi pemenangan
segera dilakukan. Jawa Barat dan Sumatera Utara kembali ‘dibebaskan’,
berbagai Pemilukada tingkat Kabupaten dan Kota juga tidak ketinggalan.
Bahkan dalam waktu dekat ini, mereka akan ‘membebaskan’ Jawa Tengah yang
katanya merupakan ‘Basis Merah’, apakah mereka gentar? Nampaknya tidak.
Seperti ungkapan Sang Soekarno Muda: BONGKAR!
Begitulah, PKS dan pemimpinnya tidak terlena dan meratapi kesedihan,
lebih jauh dari itu, ia menanamkan optimisme dan visi besar para kader
sebagai aktivis dakwah, “Ini adalah peristiwa yang membangunkan macan
tidur PKS!”. Ya, ia mengingatkan bahwa kader PKS tidak boleh terus
terlena dan tertidur, PKS harus sadar dengan kekuatan dan potensi
dirinya, ia harus terus ‘mengaum’ dan bekerja lebih keras dan lebih
bersemangat, karena PKS ada bukan untuk menghadapi kerikil-kerikil kecil
berupa hinaan, pelecehan atau fitnahan. Visi PKS jauh lebih besar dari
itu, membawa perbaikan bagi Indonesia dan menjadikan Islam benar-benar
Rahmatan Lil’aalamin, InsyaAllah.
SELAMAT DATANG PARA PENAKLUK!
*http://politik.kompasiana.com/2013/04/07/perang-khandaq-pks-dan-mental-para-penakluk-543651.html
DPD PKS Siak - Download Android App