Menkominfo Minta Dunia Siaran Tidak "Berhalalkan" Rating Semata
By: Abul Ezz
Jumat, 19 April 2013
0
pkssiak.org - Menteri
Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengimbau para pemangku
kepentingan dunia penyiaran untuk tidak ‘memberhalakan’ nilai rating
saja dalam menghasilkan program siaran, namun juga lebih memperhatikan
isi siaran.
“Saya
harap dunia penyiaran tidak menjadikan rating sebagai “berhala” baru,”
kata Tifatul dalam acara Indonesia Broadcasting Expo (IBX) 2013 di
Jakarta, Kamis (18/04/2013).
Menurut
dia, kalau pemangku kepentingan penyiaran terlalu mengutamakan rating
akhirnya kualitas program siaran itu menjadi turun karena terlalu
berorientasi bisnis.
Dia
mengatakan, dunia penyiaran harus memperhatikan agar tayangan-tayangan
yang disuguhkan kepada masyarakat bersifat mendidik, rasional, dan
membangkitkan semangat untuk memajukan bangsa.
Dalam
pembukaan UUD 1945, kata dia, terkandung tugas bagi dunia penyiaran,
yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu, televisi dan radio
harus dapat menyajikan siaran yang mendidik dan rasional.
Pada
kesempatan itu, Tifatul menawarkan suatu slogan yang dipegang oleh
Kementerian Komunikasi dan Informatika kepada insan dunia penyiaran,
yaitu “Komunikasi Lancar Informasi Benar”.
“Dalam
hal ini, komunikasi perlu dilancarkan, baik melalui alat komunikasi
maupun alat penyiaran. Tidak hanya lancar, tetapi informasi yang
disampaikan juga harus benar,” ujarnya.
“Itu
berarti informasi yang disampaikan dalam siaran memang benar-benar
bermanfaat dan diperlukan oleh masyarakat. Jangan lagi membahas
persoalan yang tidak penting, seperti kasus Eyang Subur, apa tidak ada
yang lebih penting lagi dari kasus itu?” kata Tifatul menambahkan, dalam
laman Investor.
Oleh
karena itu, Menkominfo juga menyarankan Komisi Penyiaran Indonesia
(KPI) untuk memperketat pengawasan terhadap isi dari siaran televisi dan
melakukan audit terhadap rating siaran televisi.
Dia
menyampaikan bahwa Kemenkominfo akan bekerjasama dengan beberapa
perguruan tinggi dalam mengadakan survei untuk mencari tahu tanggapan
masyarakat terhadap program-program yang disajikan masing-masing stasiun
televisi.
“Jadi,
perlu diperiksa betul atau tidaknya rating dari suatu siaran televisi
itu karena kita tidak boleh percaya begitu saja,” katanya.
Pada
pembukaan acara IBX 2013 tersebut, Tifatul Sembiring meresmikan
peluncuran Gerakan Masyarakat Sadar Media (GEMASADA) yang bertujuan
mengajak masyarakat untuk bersikap lebih kritis dalam menilai
siaran-siaran televisi dan radio.
“Gerakan
ini mengajak seluruh masyarakat agar dapat menyikapi perkembangan media
serta memanfaatkannya secara baik dan benar,” kata Tifatul.
Dia
berharap GEMASADA dapat mengawal media agar senantiasa menjalankan
fungsi informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, serta kontrol sosial
dan menjadi mitra masyarakat menuju Indonesia yang dicita-citakan
bersama.
Para
pemangku kepentingan yang terlibat dalam penyelenggaran IBX 2013 yakni
Kementerian Komunikasi dan Informatika(Kemenkominfo), Badan Layanan Umum
Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika
(BP3TI), Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI), Televisi Republik
Indonesia (TVRI), Radio Republik Indonesia (RRI).
Selanjutnya
Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI), Asosiasi
Televisi Jaringan Indonesia (ATVJI), Asosiasi Televisi Lokal Indonesia
(ATVLI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI).
Kemudian,
Aliansi Wartawan Radio Indonesia (ALWARI), Jaringan Radio Komunitas
Indonesia (JRKI), Persatuan Perusahaan periklanan Indonesia (PPPI) dan
Asosiasi Perusahaan Pengiklan Indonesia (APPINA). (ik/si/hdt)
DPD PKS Siak - Download Android App