Memahami Konsep "Ahlussunnah wal Jamaah" (Part 2) | @abdullahhaidir1
By: Abul Ezz
Minggu, 21 April 2013
0
Abdullah Haidir
@abdullahhaidir1
pkssiak.org - Kita lanjutkan lagi kajian kita ttg Ahlussunnah wal Jamaah (part. 2)
- Jadi kesimpulannya, Manhaj Ahlussunnah wal Jamaah adalah manhaj yang menjadikan Al-Quran dan Hadits sebagai pedoman dalam beragama,
- khususnya dalam masalah pokok, dengan merujuk kpd pemahaman salafushshaleh...
- Yg digaris bawahi adalah bhw masalah ini terkait dg prinsip, pokok, dan kaidah dasar. Bukan perkara2 cabang yg dikenal dg istilah furu'.
- Maksudnya bagaimana pemahamn keberagamaan seseorang dibangun di atas landasan ini.
- Sederhananya, manhaj ini memiliki 'cantolan' dalam hal2 prinsipnya dg Alquran Sunah dan apa yang diyakini oleh generasi salaf.
- Secara praktis, mrk dpt dilihat dari kutipannya terhadap ulama salaf sebagai rujukan utama, spt para shahabat, tabiin, tabi'it tabiin,
- Termasuk di dalamnya tokoh 4 mazhab beserta pengikutnya, para perawi hadits spt Bukhari, Muslim, dll,
- atau dari para ulama yang secara bersilsilah, menerima ilmu (talaqqi) dari gurunya hingga sampai mereka
- Atau dari kitab2 yg mu'tabar (diakui) yang telah dikenal sebagai rujukan utama kalangan Ahlussunnah wal Jamaah.
- Maka, biasanya aliran sesat (bukan ahlussunah wal jamaah), tidak punya cantolan ini. Akan ada mata rantai mereka yg terputus...
- Dari sisi siapa ulama rujukan, atau kitab2nya akan kita dapatkan adanya missing link...
- Contoh sederhana misalnya, keyakinan Ahmadiyah yang meyakini ada nabi setelah Rasulullah saw, selain ayat dan haditsnya jelas
- Bahwa tidak ada Nabi setelah Rasulullah saw, juga tidak akan didapatkan kesimpulan dari ulama salaf tentang keyakinan tsb.
- Atau keyakinan Syiah yg hanya menerima periwayatan hadits dari jalur Ahlul Bait,..
- Tidak ada ayat&hadits yg terang2an menunjukkan hal itu, juga tidak ada ulama salaf yg memiliki prinsip demikian
- Atau org liberal yg tak ada penghormatan sama sekali thd Al-Quran dan Sunah, bahkan tak sungkan2 u/ menjadikannya sebagai bahan ejekan
- Mrk2 inilah yg tidak punya 'cantolan' jelas dari Al-Quran dan Sunah serta pemahaman salafusshaleh...
- Merekalah yang oleh para ulama dahulu dikatakan sebagai 'bukan ahlussunnah'..
- Bahkan, istilah bid'ah pada kali pertama, disematkan utk orang2 seperti ini.
- Jadi, kalau para ulama salaf mengatakan Ahlul Bid'ah, maksudnya adalah mereka yg memiliki penyimpangan prinsip;
- Biasanya yg disebut adalah Khawarij, Mu'tazilah, Rafidhah (Syiah), Murji'ah dan qadariah.
- Catatan penting berikutnya adalah bahwa jika kita telah tahu mana ruang lingkup Ahlussunnah wal jamaah,
- Maka yg hendaknya kita pahami bahwa dalam lingkaran Ahlussunnah wal jamaah, juga masih terbuka luas ruang perbedaan.
- Tapi perbedaan ini bukan perbedaan dalam menetapkan dasar prinsip, tapi perbedaan setelah memakai prinsip yg sama dan rujukan yg sama.
- Banyak alasan yg menyebabkan terjadinya hal ini, dan hal itu sangat mungkin serta diakui para ulama. Bkn sekarang waktunya utk membahas
- Jadi mesti dibedakan antara perbedaan antara mereka yang berbeda dr sumber prinsipnya,
- Dengan perbedaan yang terjadi di antara mereka yang secara umum memiliki sumber prinsip yg sama.
- Dengan demikian, jangan kita terlalu mudah mengeluarkan seseoran dari 'dairah' (lingkaran) Ahlussunnah wal jamaah,
- Semata-mata karena ada perbedaan pandangan selama dasar prinsip dan sumber rujukannya masih sama.
- Terlepas seberapa besar perbedaan tsb, apakah argumennya kuat atau tidak, selagi Al-Quran Hadits masih menjadi rujukan utamanya,
- dan pemahaman salafusshaleh masih menjadi pedomannya, dia adalah ahlussunnah wal jamaah.
- Apapun nama kelompoknya, organisasinya, atau segala atribut lainnya.
- Para ulama sendiri menyatakan bahwa Ahlussunnah wal jamaah itu berlapis-lapis dan bertingkat-tingkat.
- Kalau saya boleh ibaratkan, Ahlussunnah wal Jamaah adalah rumah besar dengan pekarangannya.
- Ada yg di dalam rumah, di teras rumah, ada yg dipekarangan. Tapi tdk sampai ke luar pagar.
- Segala perbedaan hendaknya dibicarakan dan didiskusikan secara proporsional, tidak melebar kemana2 hingga menerbitkan permusuhan.
- Biarkan diskusi berlangsung fair, argumentatif, ilmiah, hangat juga tetap akrab.
- Jangan terlalu cepat memiliki stigma dengan org yang memiliki pandangan berbeda...
- Padahal dia juga memiliki prinsip yg sama. Lalu dia dengan mengatakan mengatakan "Dia bukan Ahlussunah wal Jamaah'.
- Walau mungkin sekali pandangannya lemah dari sisi dalil, itupun bukan alasan utk mengeluarkannya dari lingkaran Ahlussunah wal Jamaah.
- Kadang sebuah pandangan membutuhkan waktu yang lama untuk diterima sebagai sebuah kebenaran atau kekeliruan.
- Jangan kita buat kesimpulan instan dengan mudah mengeluarkan org dari ruang lingkup Ahlussunah wal jamaah.
- Justeru dibutuhkan kesatuan barisan dan keutuhan di kalangan mereka yg masih berpinsip dg Ahlussunnah wal jamaah,
- Disaat menghadapi penyimpangan2 prinsip, septi menghadapi kelompok2 sesat macam Ahmadiyah, Syiah, JIL, dll.
- Jadi, siapapun dia, apapun nama kelompoknya, organisasinya, partainya, persatuannya,
- Dia adalah Ahlussunnah wal jamaah, meskipun tingkat pemahaman, penerapan dan komitmennya bertingkat2..wallahua'lam
- jika masih berpegang pada Al-Quran dan Hadits, menghormati dan merujuk salafushshaleh, walau ada perbedaan di sana-sini
DPD PKS Siak - Download Android App