Kusmanto, Anak Transmigran yang Sukses Jadi Aleg PKS Merauke
By: Abul Ezz
Minggu, 21 April 2013
0
pkssiak.org - Assalaamu'alaikum,
ini ane tulis kilas perjalanan Kusmanto, MH aleg PKS Merauke sejauh yang ane tahu, sekaligus obat rindu karena ane masih di luar negeri selama setahun tak bertemu. Semoga menginspirasi di milad 15 tahun perjuangan tarbiyah, dakwah, PKS.
Ibnuresa
****
:: PKS PIYUNGAN
ini ane tulis kilas perjalanan Kusmanto, MH aleg PKS Merauke sejauh yang ane tahu, sekaligus obat rindu karena ane masih di luar negeri selama setahun tak bertemu. Semoga menginspirasi di milad 15 tahun perjuangan tarbiyah, dakwah, PKS.
Ibnuresa
****
KUSMANTO, MH
Anggota DPRD Kabupaten Merauke
Periode 2004 – 2009, 2009 – 2014
Pria kelahiran 1973 di Godhong Purwodadi Jawa tengah ini sejak kecil
ikut orang tuanya transmigrasi di kampung Nimbokrang Jayapura. Sebagai
alasan umum orang transmigrasi karena ingin mengubah nasib, menjadi
lebih baik dengan bertani menggarap lahan. Kusmanto kecil sudah berbeda
dengan saudara-saudaranya. Adalah suatu kelaziman bagi anak-anak kecil
kampung untuk mengaji di langgar/mushola. Kusmanto kecil pernah tampil
dengan PD-nya mengikuti lomba qiro’ah meski tidak menjadi juara.
Memasuki usia remaja Kusmanto beranjak ke kota untuk sekolah di SMA. Ia
tinggal dipanti asuhan Muhammadiyah Abepura. Badannya yang hitam, kurus
dan kerempeng mirip seorang morfinis. Kebiasaan merokok, gaya rambut
belah tengah dan lengan baju digulung adalah trend masa remajanya,
seolah sudah seperti Rano Karno muda.
Sejak mengenal tarbiyah di akhir masa kuliah, Kusmanto mulai berubah.
Kehidupan di Panti Muhammadiyah mendidiknya untuk bisa mandiri. Dari
cleaning service, kernet angkot hingga loper koran sudah pernah
dijalani. Ia tidak mau menderita sebagai petani seperti bapaknya. Atau
juga menjadi guru yang tetep kere seperti kakak-kakaknya sehingga
memilih kuliah di jurusan Hukum Universitas Cendrawasih.
Pada saat KKN di Kabupaten Merauke ia mengenal kembang desa, mahasiswi PGSD di kampus yang sama. Begitulah militansi kader awal tarbiyah, sangat PD meski belum bekerja mapan dan masih berstatus mahasiswa, berani melamar anak orang yang dianggap mapan. Ketika ditanya modalnya apa? Jawabnya mantap CINTA karena Allah dan siap BEKERJA sebagai tanggung jawab seorang pria. Banyak orang sinis dengan jawaban seperti itu kala itu. Apalagi ketika ia harus berpisah sementara sang istri mengandung, karena harus menyelesaikan skripsi kuliahnya.
Pada saat KKN di Kabupaten Merauke ia mengenal kembang desa, mahasiswi PGSD di kampus yang sama. Begitulah militansi kader awal tarbiyah, sangat PD meski belum bekerja mapan dan masih berstatus mahasiswa, berani melamar anak orang yang dianggap mapan. Ketika ditanya modalnya apa? Jawabnya mantap CINTA karena Allah dan siap BEKERJA sebagai tanggung jawab seorang pria. Banyak orang sinis dengan jawaban seperti itu kala itu. Apalagi ketika ia harus berpisah sementara sang istri mengandung, karena harus menyelesaikan skripsi kuliahnya.
Usai kuliah Kusmanto sempat diterima sebagai pegawai honor di kantor
Bulog, tetapi ia lebih memilih menjadi tenaga kontrak sarjana penggerak
pedesaan di kampung transmigrasi, sehingga bisa berkumpul dengan Sriyati
dan Filzah istri dan anaknya. Kehidupan di pelosok desa Jagebob 11
yang terisolir kala hujan dan harus berjalan kaki puluhan kilometer
untuk bertemu kendaraan pengangkut berupa dokar ia jalani
bertahun-tahun. Kehidupan keras alam Papua mendidik Kusmanto tahan
banting menghadapi setiap ujian. Suatu kali dalam perjalanan malam
menuju kota ia terjatuh terjerembab di jalan yang terputus karena tidak
tahu kalau jembatan putus habis kebakaran. Ia pingsan tak sadarkan diri
selama berjam-jam. Tak ada penolong, tak ada orang lewat. Hingga ia
bangun dan melanjutkan perjalanan. Sesampainya di kota, sang mertua
trenyuh prihatin melihat kehidupan anak dan mantunya. Ia pun meminta
agar anaknya bisa dan mau pindah di dekat kota setelah lama mengabdi di
pedalaman transmigrasi. Sriyati mengajar di SD Kuprik dan Kusmanto
bekerja di kantor Notaris. Begitu senangnya menerima amplop gaji pertama
kerja di kota. Dibukanya bersama istri, terkejut bukan kepalang …
ternyata hingga akhir bulanpun gaji itu tak cukup untuk beli susu
anaknya. Kusmanto pantang menyerah, demi menjaga izzah kepala rumah
tangga. Ia berniaga jualan telur dan beras keliling, menawarkan pada
siapa saja. Tidak malu meski bertemu teman-temannya yang sudah sukses.
Prinsipnya kerja halal, kenapa harus malu?
Pelan tetapi pasti pergaulan Kusmanto semakin meluas bahkan dipercaya
menjadi sekretaris Muhammadiyah Kabupaten Merauke. Hasil silaturahmi
memberikan banyak rejeki. Ia mulai dipercaya para kolega untuk
menguruskan sertifikat tanah, karenanya ia sering mendapat ucapan terima
kasih berupa hadiah dan beberapa rupiyah. Kusmanto mulai bisa menabung
bahkan membeli rumah sederhana, sementara teman-teman tarbiyah masih
sewa rumah. Pada tahun 2003 menjelang pemilu 2004, ikhwah sepakat untuk
mengamanahkan jabatan ketua DPD PKS Merauke padanya. Kusmanto dinilai
mampu menyemai CINTA dan BEKERJA dengan HARMONY pada obyek tarbiyah.
Kusmanto meminta waktu untuk bermusyawarah dengan istrinya. Setelah
menyatakan siap dengan niat bismillah maka ia menjalani pendalaman
materi hingga dilantik menjadi kader inti dan mengemban amanah sebagai
ketua DPD PKS Merauke dalam acara resmi di Jayapura. Kusmanto mejadi
caleg dari dapil II (dua) yang meliputi wilayah distrik Semangga, Tanah
Miring, Jagebob, Bupul (Elikobel), Ulilin dan Muting. Pagi hingga sore
hari Kusmanto tetap bekerja sebagai staf di kantor Notaris. Malam hari
ia silaturahmi ke daerah pemilihan, dan total di akhir pekan. Bahkan
tidak jarang tidak pulang untuk mengenalkan PKS ke seluruh kampung di
wilayah dapilnya hingga 300 km dengan kondisi jalan tanah yang hancur.
Jatuh bangun dengan motor GL-Max adalah jamu perjuangan.
Alhamdulillah, atas ijin Allah dan perjuangan para kader, keluarga dan
handai taulan mampu mengantarkan Kusmanto duduk di DPRD periode 2004 –
2009. Sang Notaris, Bapak Aloysius Dumatubun bos-nya Kusmanto tidak
percaya. Kapan Kusmanto kampanye? Ia masuk kantor tiap hari. Pekerjaan
yang diberikan padanya semua beres. Itulah keunikan ikhwah, bisa bekerja
profesional. Dengan dilantiknya sebagai anggota dewan Kusmanto pamit
pada sang Notaris.
Satu-satunya aleg yang menolak mobil dinas adalah aleg PKS. Alasan menolak karena mobil avansa hanya bias dipakai di kota. Sementara wilayah dakwah Kusmanto meliputi kampung transmigrasi yang tidak mungkin dikunjungi dengan mobil itu kala jalan rusak. Juga tak sampai hati di tengah krisis kepercayaan pada para wakil rakyat yang hidup berkecukupan sementara masyarakat masih banyak menanggung berat masalah.
Mungkin Kusmanto adalah aleg termiskin, karena gajinya dipotong 50% untuk partai dan dakwah. Hingga aleg dari partai lainnya terheran dan bertanya, “apa bisa makan dan cukup dengan sisa gaji itu?” Apa lagi banyak masyarakat yang datang minta bantuan baik secara pribadi ataupun atas nama kampung dan institusi. Kusmanto menjawab dengan senyum manis khas PKS, “Saya ini tentara, pasukan tarbiyah PKS. Selalu sami’na wa atho’na siap siaga mengemban tugas atas keputusan syuro selagi tidak untuk maksiyat”.
Kusmanto kembali terpilih pada pemilu legislatif periode 2009-2014, karena bersih dan peduli. Bahkan PKS mendapat amanah lebih besar dangan terpilihnya Ustadz Supardiyo juga sebagai aleg PKS dari dapil I (satu) wilayah kota Merauke, sehingga berada dalam satu fraksi Keadilan Nurani Sejahtera bersama satu aleg asal Hanura. Allahu Akbar, walillaahilhamd.
Satu-satunya aleg yang menolak mobil dinas adalah aleg PKS. Alasan menolak karena mobil avansa hanya bias dipakai di kota. Sementara wilayah dakwah Kusmanto meliputi kampung transmigrasi yang tidak mungkin dikunjungi dengan mobil itu kala jalan rusak. Juga tak sampai hati di tengah krisis kepercayaan pada para wakil rakyat yang hidup berkecukupan sementara masyarakat masih banyak menanggung berat masalah.
Mungkin Kusmanto adalah aleg termiskin, karena gajinya dipotong 50% untuk partai dan dakwah. Hingga aleg dari partai lainnya terheran dan bertanya, “apa bisa makan dan cukup dengan sisa gaji itu?” Apa lagi banyak masyarakat yang datang minta bantuan baik secara pribadi ataupun atas nama kampung dan institusi. Kusmanto menjawab dengan senyum manis khas PKS, “Saya ini tentara, pasukan tarbiyah PKS. Selalu sami’na wa atho’na siap siaga mengemban tugas atas keputusan syuro selagi tidak untuk maksiyat”.
Kusmanto kembali terpilih pada pemilu legislatif periode 2009-2014, karena bersih dan peduli. Bahkan PKS mendapat amanah lebih besar dangan terpilihnya Ustadz Supardiyo juga sebagai aleg PKS dari dapil I (satu) wilayah kota Merauke, sehingga berada dalam satu fraksi Keadilan Nurani Sejahtera bersama satu aleg asal Hanura. Allahu Akbar, walillaahilhamd.
:: PKS PIYUNGAN
DPD PKS Siak - Download Android App