Kekalahan Barca, Pelajaran Berharga bagi PKS
By: Abul Ezz
Rabu, 24 April 2013
0
pkssiak.org - Skor 0-4 bukan hal yang biasa bagi kekalahan Barcelona atas Bayern
Muenchen dalam pertandingan Leg pertama Semifinal Liga Champion Eropa
2013. Dengan tertunduk lesu Lionel Messi keluar lapangan. Sementara
punggawa lain Barca juga berjalan gontai keluar lapangan usai laga yang
berlangsung dengan tempo yang cepat ini pada dini hari, Rabu 24/4/ 2013
Saya sendiri berharap ada aksi fenomenal Messi pada laga ini. Messi yang
menjadi tumpuan Barca di ajang Champion ini sama sekali tak banyak
bergerak bahkan menciptakan manuver berbahaya yang mengancam gawang
Neur. Messi saya katakan mati kutu di hadapan palang pintu Bayern
Munchen. Lebih parahnya, lesunya Messi juga menyebar pada kelesuan semua
pemain Barca. Seperti Messi adalah Barca dan Barca redup ketika Messi
tidak bersinar pada pertandingan ini.
Pelajaran dalam sepak bola tersuguh pada pertandingan ini. Sepak bola
adalah permainan tim, bukan mengandalkan kehebatan seorang pemain, meski
ia seorang pemain terhebat di dunia.
Begitulah juga yang kita dapatkan dan selalu diajarkan dalam mengarungi
jalan dakwah ini. Bahwa dakwah ini pekerjaan yang tidak bisa dikerjakan
oleh satu dua orang, sehebat apapun dia. Amal jama'i menjadi kemestian
dalam kerja-kerja peradaban ini. Cita-cita kita membentuk Indonesia
menjadi 'sepenggal firdaus' tentu bukan sesuatu yang mustahil manakala
semua kader dakwah bersinergi dan memberikan kontribusi terbaiknya.
Walau kita memiliki qiyadah sehebat Anis Matta yang semua kader
mengidolakannya, tapi jangan sampai kita bertumpu pada individu.
Maka penulis sepakat apa yang dikatakan Rusmini Bintis dalam tulisannya "Indonesia Sepenggal Firdaus" bahwa
"Kekuatan PKS bukan berada pada Anis Matta, tetapi ada dalam setiap
diri individu kader se-Indonesia. Karena kekuatan terbangun dari unsur
yang membentuk kekuatan itu. Menjadikan Indonesia sepenggal firdaus
bukan perkara mudah, butuh waktu puluhan bahkan ratusan tahun. Kemudahan
dakwah yang dirasakan hari ini adalah hasil dari kerja-kerja dakwah
puluhan tahun silam, yang bisa jadi para pendiri dakwah PKS di Indonesia
sebagian sudah tiada." Demikian tulis pemilik akun @MinieBintis.
Kita semua sebagai kader dakwah sangat mendamba terwujudnya cita-cita
mulia menjadikan "Indonesia Sepenggal Firdaus", sebuah cita-cita untuk
mewujudkan apa yang menjadi tujuan luhur the founding fathers negeri
tercinta ini. Maka selayaknya setiap kita berlomba-lomba memberikan
kontribusi, menjadi part of solution dalam posisi apapun kita dalam
barisan ini. Sebagai apapun atau tidak sebagai apapun.
Jadikan "jiwa kontrinbusi" sebagai akhlak kita, menjadi aktivitas
spontan, suatu kebiasaan yang sudah tidak memerlukan pemikiran dan
pertimbangan lagi. Semua sudah berjalan dengan sendirinya, tanpa
dihitung-hitung dan diingat-ingat.
Setiap kader dakwah tidak pernah mengingat dan tidak memiliki catatan pribadi, berapa ratus ribu liter bensin telah dikeluarkan untuk kegiatan dakwah dan jamaah. Berapa juta kilometer jalan pernah ditempuh dalam menunaikan amanah dakwah. Berapa ribu kali meminjamkan motor atau mobil untuk kepentingan dakwah dan jama’ah. Berapa banyak uang telah dikeluarkan untuk kelancaran dakwah. Berapa banyak tenaga telah dikeluarkan guna menunaikan amanah dakwah. Berapa pulsa dan langganan internet untuk kelancaran dakwah di dunia maya sebagai cyber army (agak sedikit curcol #ehm).
Semua tidak dihitung, semua tidak diingat, semua tidak dicatat. Semua dikerjakan sepenuh kecintaan, sepenuh kesadaran, sepenuh kepahaman. Semua dikeluarkan dengan harapan akan mendapatkan balasan terbaik dari sisi Allah. Semua dikeluarkan tanpa perasaan menyesal. Hal ini bisa terjadi, karena kita memahami bahwa kontribusi adalah kunci keberlanjutan dakwah dan jama’ah. Kontribusi adalah jalan menuju kemenangan. Kontribusi adalah kekuatan.
Kekuatan kontribusi seluruh elemen dakwah ini -dari mulai simpatisan ecek-ecek sampai petinggi DPP, kader militan dan setengah militan, kader haroki dan kader meloki, jundiyah dan qiyadah, caleg dan bukan caleg, pegiat dunia nyata dan maya- yang bekerja tanpa merasa yang satu lebih hebat dari yang lainnya, yang terikat oleh jalinan cinta dan ukhuwah, kekuatan "Tim PKS" seperti inilah yang akan mampu mewujudkan "Indonesia Sepenggal Firdaus". Individu-individu yang berkumpul bekerja sama atas dasar ikatan cinta, yang memberikan kontribusi terbaiknya dalam harmoni kerja-kerja peradaban.
Setiap kader dakwah tidak pernah mengingat dan tidak memiliki catatan pribadi, berapa ratus ribu liter bensin telah dikeluarkan untuk kegiatan dakwah dan jamaah. Berapa juta kilometer jalan pernah ditempuh dalam menunaikan amanah dakwah. Berapa ribu kali meminjamkan motor atau mobil untuk kepentingan dakwah dan jama’ah. Berapa banyak uang telah dikeluarkan untuk kelancaran dakwah. Berapa banyak tenaga telah dikeluarkan guna menunaikan amanah dakwah. Berapa pulsa dan langganan internet untuk kelancaran dakwah di dunia maya sebagai cyber army (agak sedikit curcol #ehm).
Semua tidak dihitung, semua tidak diingat, semua tidak dicatat. Semua dikerjakan sepenuh kecintaan, sepenuh kesadaran, sepenuh kepahaman. Semua dikeluarkan dengan harapan akan mendapatkan balasan terbaik dari sisi Allah. Semua dikeluarkan tanpa perasaan menyesal. Hal ini bisa terjadi, karena kita memahami bahwa kontribusi adalah kunci keberlanjutan dakwah dan jama’ah. Kontribusi adalah jalan menuju kemenangan. Kontribusi adalah kekuatan.
Kekuatan kontribusi seluruh elemen dakwah ini -dari mulai simpatisan ecek-ecek sampai petinggi DPP, kader militan dan setengah militan, kader haroki dan kader meloki, jundiyah dan qiyadah, caleg dan bukan caleg, pegiat dunia nyata dan maya- yang bekerja tanpa merasa yang satu lebih hebat dari yang lainnya, yang terikat oleh jalinan cinta dan ukhuwah, kekuatan "Tim PKS" seperti inilah yang akan mampu mewujudkan "Indonesia Sepenggal Firdaus". Individu-individu yang berkumpul bekerja sama atas dasar ikatan cinta, yang memberikan kontribusi terbaiknya dalam harmoni kerja-kerja peradaban.
So, with love, let's work together to create harmony :)
[pkspiyungan.org]
DPD PKS Siak - Download Android App