"Indonesia Sepenggal Firdaus" | by Rusmini Bintis
By: Abul Ezz
Selasa, 23 April 2013
0
by Rusmini Bintis
Medan
"Indonesia Sepenggal Firdaus"
~*~
pkssiak.org - Setiap manusia mendambakan ketentraman dalam hidupnya. Hidup
berkecukupan tidak ubahnya seperti di surga. Segala apa yang diminta
langsung terkabul. Segala keinginan yang terbesit dalam benak langsung
ada. Berada di surga adalah masa yang selalu dinanti – nanti. Moment
yang lebih dahsyat dari sekedar malam pengantin. Alamiah ketika firdaus
menjadi incaran para mujahid perindu surga. Karena disanalah puncak
kebahagiaan dapat dirasa.
Merubah Indonesia menjadi sepenggal firdaus, sungguh cita- cita yang
luar biasa. Orasi yang disampaikan Ustadz Anis Matta dalam rangka Milad
PKS yang ke -15, membuka cakrawala berfikir bahwa cinta dapat mengubah
segalanya. Bahwa perjuangan untuk Indonesia tidak dipandang sebatas
untuk kebahagiaan dunia bagi umat, melainkan hingga kehidupan berkekalan
di surga.
PKS berusaha menyatukan antara dua sisi, dunia dan akhirat. Ia tampil
lain dari yang lain. Setiap kadernya menjadi motor penggerak keislaman
masyarakat untuk kebahagiaan akhirat. Di sisi yang lain, mereka juga
berupaya menjadi pencerah dalam setiap sendi kehidupan. Begitulah saat
fitrah dipadukan dengan demokrasi. PKS mereduksi logika sempit
masyarakat yang menganggap bahwa agama sebatas shalat, puasa, zakat dan
haji.
Sebagaimana ahli surga betah hidup di surga, maka membuat masyarakat
Indonesia betah hidup di Indonesia merupakan bagian dari impian PKS.
Agar tidak ada lagi orang yang bunuh diri karena frustasi, anak-anak
terlantar, pengemis, pengangguran dan berbagai bentuk kemiskinan
masyarakat.
Sejak tahun 1945 hingga kini, kemerdekaan masih dirasai oleh segelintir
orang. Banyaknya pergerakan di Indonesia, masih didominasi dengan
solusi yang tambal sulam. Ibarat sebuah pohon yang daunnya habis dimakan
ulat dan batangnya keropos, tidak berbuah dan tanah yang tandus, maka
dalam kondisi ini tidak bijaksana jika petani menyemprot untuk
menghijaukan daun, karena daun akan tetap kering, tatkala batang masih
kesakitan tanpa air. Cara terbaik adalah dengan mencabut pohon hingga ke
akar- akarnya dan menanam pohon harapan yang baru.
Demikian yang dilakukan PKS dalam ranah sumber daya manusia, yaitu
mengganti ideologi yang sakit dengan ideologi keislaman yang syumul,
sehingga dengan dasar keislaman itu para kader bergerak. Jika
diibaratkan Indonesia adalah firdaus, maka mayarakat Indonesia adalah
penghuni surga. Oleh karena itu, harus ada korelasi yang positif antara
sifat penghuni surga dengan masyarakat Indonesia.
Penghuni surga adalah mereka yang memiliki sifat kelangitan. Mereka
hidup di dunia maka mereka pun bekerja, dan mereka tidak mengabaikan
kehidupan akhirat. Mereka sangat efektif dalam waktu, mengistimewakan
siapapun saat berinteraksi, tidak menunda dalam kebaikan, sangat mudah
mengapresiasi kebaikan orang lain, bersemangat untuk beramal sholeh dan
masih banyak lagi keutamaan sifat penghuni surga.
PKS mengemban misi kemanusiaan, bukan sekedar untuk kekuasaan. Oleh karena itu, PKS tidak hanya berfikir untuk membesarkan partai, melainkan mengedepankan misi kemanusiaan. PKS bukan sekedar politik, karena disana juga berbicara tentang kesehatan, pendidikan, sosial dan seni. Seluruh kader menjadi lokomotif perubahan, merekonstruksi ideologi masyarakat. Partai hanya sebagai sarana menuju kejayaan Islam, bukan tujuan. Dan bagian dari tugas manusia sebagai khalifah yaitu memimpin dunia dengan mengangkat bendera Islam.
Merubah Indonesia menjadi sepenggal firdaus merupakan visi kebangkitan
Islam. Tahun 2013 merupakan ruh baru bagi PKS untuk bermetamorfose
bermain lebih cantik dalam blantika politik Indonesia. Sejak 15 tahun
yang lalu, PKS ikut mengawal jalannya transisi demokrasi. Usia belia
PKS telah memberikan pengalaman yang cukup dalam dunia politik untuk
dapat menembus 3 besar dalam pemilu 2014 mendatang.
Optimisme kebenaran yang diusung PKS, telah menghipnotis para kader
untuk bekerja atas nama cinta. Agar harmonisasi bagi Indonesia tercapai.
Kelahiran PKS merupakan hari revolusi bangsa Indonesia, karena
kerja-kerja yang dilakukan PKS bukan untuk popularitas jabatan,
melainkan misi kemanuisaan. Jika tolak ukur kinerja PKS sebatas
kekuasaan dan materi, maka tidak ada lagi kader yang mengaji membentuk
lingkaran. Tidak ada lagi bakti sosial (baksos), donor darah, ambulance
gratis, maupun bakti sosial yang dilakukan kader-kader PKS.
Merubah Indonesia menjadi sepenggal firdaus tidak cukup dilakukan dengan
1 dekade kepemimpinan, tidak bisa dilakukan sendirian. Menyulap
Indonesia menjadi sepenggal firdaus hanya dapat direalisasikan dengan
memadukan dua kekuatan. Kekuatan kerja-kerja dakwah para kader yang
membumi, sembari berusaha memperoleh kekuatan yang melangit dengan
menjalin hubungan baik dengan Allah penguasa alam. Perlu kerja sama
disana, kesabaran, intelektualitas, saling membangun dan seterusnya.
Amerika sebagai negara super power, kini peradabannya mulai meredup
karena visi yang dicari sebatas duniawi dan mengabaikan ukhrawi. Selalu
ada celah kemunduran dalam setiap peradaban yang mengabaikan misi
kemanusiaan. Perjuangan PKS dalam merestrukturasi dan merevitalisasi
internal negara diawali dengan perbaikan setiap individu.
Kekuatan PKS bukan berada pada Anis Matta, tetapi ada dalam setiap diri
individu kader se-Indonesia. Karena kekuatan terbangun dari unsur yang
membentuk kekuatan itu. Menjadikan Indonesia sepenggal firdaus bukan
perkara mudah, butuh waktu puluhan bahkan ratusan tahun. Kemudahan
dakwah yang dirasakan hari ini adalah hasil dari kerja-kerja dakwah
puluhan tahun silam, yang bisa jadi para pendiri dakwah PKS di Indonesia
sebagian sudah tiada.
Kerja- kerja dakwah kader PKS hari ini baru akan terlihat hasilnya
setelah puluhan tahun mendatang. Kalau generasi awalun putus asa dalam
dalam problematika berdakwah, tentu PKS tidak dipandang di Indonesia.
Artinya, butuh ketulusan dalam berjuang, firdaus bagi Indonesia hanya
secuil dari firdaus yang sesungguhnya.
Cukuplah Allah sebagai tujuan dalam beramal. Karena kemenangan dakwah
dengan menjadikan Indonesia menjadi sepenggal firdaus bisa jadi baru
dapat dirasakan oleh anak cucu keturunan kader hari ini. Namun yakinlah,
tatkala telah sampai batas ajal, Allah tidak akan menyia- nyiakan hamba
Nya yang berjuang ikhlas hanya karena Allah semata.[]
Medan, 23 April 2013
*penulis: @MinieBintis on twitter
DPD PKS Siak - Download Android App