Fathia Asyafiqah
(@Fathia_TS) Pelajar SMP
Menjelang pemilu 2014, ramai nya Indonesia ini.
Dalam sistem pemerintahan, pasti ada yang namanya pilih-memilih. Disini Fathia mau membahas soal “Asyik nya memilih pemimpin”
Kenapa asyik?
Karena, semua hal menjadi 1 dalam sistem pilih memilih ini..
Meskipun Fathia belum pernah memilih, tetapi ternyata ketika Fathia amati itu mengasyikan loh sebenarnya..
Kok asyik? Karena menurut Fathia :
Memilih itu mencemaskan.
Memilih itu memberi suatu harapan.
Memilih itu membuat senang.
Memilih itu membuat kecewa.
Memilih itu membuat sedih.
Memilih itu membuat terharu.
Memilih itu membahagiakan.
Memilih itu menegangkan.
Kenapa memilih seorang pemimpin itu seperti hal-hal yang di atas? Fathia jelasin lebih lanjut lagi deh..
1. Mencemaskan : Rasa cemas itu ada. Pasti ada. Salah satunya adalah Cemas takut salah pilih pemimpin. Pasti setiap orang merasakan nya. Cemas jika suatu hal buruk terjadi jika memilih pemimpin yang salah.
2. Berharap : Setiap orang yang memiliki hak pilih. Pasti berharap banyak kepada calon yang dipilih nanti. Berharap daerah atau negara ini akan lebih baik dipimpin sang calon. Berharap suatu keajaiban datang dari bijaknya sang pemimpin dan membuat daerah itu menjadi lebih baik lagi sesuai harapan masyarakat.
3. Senang : Memilih itu menyenangkan. Dan tambah senang lagi jika kinerja pemimpin itu bagus. Contoh : Kang Ahmad Heryawan. Fathia akui dan amati juga pastinya. Bagus kinerja nya. Membuat suatu perubahan yang bisa dibilang mencolok
4. Kecewa : Ini banyak terjadi. Mulai dari kecewa jika jagoan tidak bisa memimpin dan kecewa jika semua harapan itu hanya omongan belaka. Banyak pemimpin yang hanya omong doang. Kerja nggak tau apa hasil nya. True? yes.
5. Sedih : Sedih dan kecewa sebenarnya beda-beda dikit. Sedih disini bisa jadi karena sedih pemimpin yang kita pilih itu gagal memimpin atau sedih karena pemimpin yang kita jagokan nggak menang. hehe
6. Terharu : Terharu. Terharu karena pemimpin kita blusukan. Terharu karena pemimpin kita sering terjun ke masyarakat. Contoh : Pak Joko Widodo. Fathia acungin jempol deh buat Pak Jokowi. Peduli masyarakat banget..
7. Membahagiakan : Bahagia adalah ternyata para pemilih nggak salah pilih pemimpin. Atau bisa juga karena bahagia jagoan bisa memimpin sesuai harapan kita. Contoh bahagia dikarenakan memilih pemimpin adalah : Jika pemimpin yang kita pilih melakukan tgas yang baik dan tepat. Nggak ragu dan bisa di percaya. Itu bahagia.
8. Menegangkan : Ini yang paling pasti dan terakhir. Tegang? uuuu, itu pasti!
Puncak tegang biasanya detik-detik Quick Count atau saat hasil hitung cepat diketahui. Meski nggak milih, tetapi tegang nya itu merasuk juga ya ternyata. hehe
Setiap orang kan berbeda-beda pendapat. Jadi sebenarnya dalam memilih itu asyik. Mulai dari kompak sampai debat
Memilih itu asyik. Jadi yang golput? nggak asyik ah :p
Ngomong-ngomong soal golput. Sebenarnya bingung dengan masyarakat yang memilih menjadi golput.
Golput tapi kalem sih nggak papa. Cuman kalau golput tapi malah menyalahkan pemimpin itu jahat
Nggak mau milih tapi menyalahkan.. Lucu.
Jadi inti nya. Anti golput
Mungkin, cukup sekian . Semoga tulisan ini bermanfaat meski sedikit
Selamat menjadi pemilih yang baik kakak-kakak
***
(@Fathia_TS) Pelajar SMP
"Memilih Pemimpin Itu Mengasyikan …"
Menjelang pemilu 2014, ramai nya Indonesia ini.
Dalam sistem pemerintahan, pasti ada yang namanya pilih-memilih. Disini Fathia mau membahas soal “Asyik nya memilih pemimpin”
Kenapa asyik?
Karena, semua hal menjadi 1 dalam sistem pilih memilih ini..
Meskipun Fathia belum pernah memilih, tetapi ternyata ketika Fathia amati itu mengasyikan loh sebenarnya..
Kok asyik? Karena menurut Fathia :
Memilih itu mencemaskan.
Memilih itu memberi suatu harapan.
Memilih itu membuat senang.
Memilih itu membuat kecewa.
Memilih itu membuat sedih.
Memilih itu membuat terharu.
Memilih itu membahagiakan.
Memilih itu menegangkan.
Kenapa memilih seorang pemimpin itu seperti hal-hal yang di atas? Fathia jelasin lebih lanjut lagi deh..
1. Mencemaskan : Rasa cemas itu ada. Pasti ada. Salah satunya adalah Cemas takut salah pilih pemimpin. Pasti setiap orang merasakan nya. Cemas jika suatu hal buruk terjadi jika memilih pemimpin yang salah.
2. Berharap : Setiap orang yang memiliki hak pilih. Pasti berharap banyak kepada calon yang dipilih nanti. Berharap daerah atau negara ini akan lebih baik dipimpin sang calon. Berharap suatu keajaiban datang dari bijaknya sang pemimpin dan membuat daerah itu menjadi lebih baik lagi sesuai harapan masyarakat.
3. Senang : Memilih itu menyenangkan. Dan tambah senang lagi jika kinerja pemimpin itu bagus. Contoh : Kang Ahmad Heryawan. Fathia akui dan amati juga pastinya. Bagus kinerja nya. Membuat suatu perubahan yang bisa dibilang mencolok
4. Kecewa : Ini banyak terjadi. Mulai dari kecewa jika jagoan tidak bisa memimpin dan kecewa jika semua harapan itu hanya omongan belaka. Banyak pemimpin yang hanya omong doang. Kerja nggak tau apa hasil nya. True? yes.
5. Sedih : Sedih dan kecewa sebenarnya beda-beda dikit. Sedih disini bisa jadi karena sedih pemimpin yang kita pilih itu gagal memimpin atau sedih karena pemimpin yang kita jagokan nggak menang. hehe
6. Terharu : Terharu. Terharu karena pemimpin kita blusukan. Terharu karena pemimpin kita sering terjun ke masyarakat. Contoh : Pak Joko Widodo. Fathia acungin jempol deh buat Pak Jokowi. Peduli masyarakat banget..
7. Membahagiakan : Bahagia adalah ternyata para pemilih nggak salah pilih pemimpin. Atau bisa juga karena bahagia jagoan bisa memimpin sesuai harapan kita. Contoh bahagia dikarenakan memilih pemimpin adalah : Jika pemimpin yang kita pilih melakukan tgas yang baik dan tepat. Nggak ragu dan bisa di percaya. Itu bahagia.
8. Menegangkan : Ini yang paling pasti dan terakhir. Tegang? uuuu, itu pasti!
Puncak tegang biasanya detik-detik Quick Count atau saat hasil hitung cepat diketahui. Meski nggak milih, tetapi tegang nya itu merasuk juga ya ternyata. hehe
Setiap orang kan berbeda-beda pendapat. Jadi sebenarnya dalam memilih itu asyik. Mulai dari kompak sampai debat
Memilih itu asyik. Jadi yang golput? nggak asyik ah :p
Ngomong-ngomong soal golput. Sebenarnya bingung dengan masyarakat yang memilih menjadi golput.
Golput tapi kalem sih nggak papa. Cuman kalau golput tapi malah menyalahkan pemimpin itu jahat
Nggak mau milih tapi menyalahkan.. Lucu.
Jadi inti nya. Anti golput
Mungkin, cukup sekian . Semoga tulisan ini bermanfaat meski sedikit
Selamat menjadi pemilih yang baik kakak-kakak
***