Gadis Kristiani ini Sekarang tlah jadi Akhwat
By: Abul Ezz
Minggu, 21 April 2013
0
pkssiak.org - Pada awalnya beliau sangat benci terhadap Islam, tidak jarang dia
mengejek dan bertengkar dengan orang Islam. Bahkan beliau sengaja makan
daging babi dihadapan mereka. Lona kecil tidak peduli mau dicaci maki
ataupun dibenci.
***
*by Heni Akhwat Damanik
@heni_damanik on twitter
***
Dia seorang akhwat yang saya kenal dalam sebuah organisasi ekstra
kampus. Kebetulan saya juga memasuki organisasi sama dengannya, namun
saya sudah berada di tingkat daerah sedangkan akhwat ini masih berada di
tingkat kampus.
Awal mula bertemu dengannya dari sebuah aksi yang kami lakukan. Ketika
itu departemenku yang selalu mengkoordinir setiap aksi yang akan
dilakukan oleh organisasi ini. Dan akhwat ini adalah perwakilan dari
kampusnya.
Kesan pertama yang saya dapat saat bertemu dengannya adalah dia penuh
semangat, ramah dan ingin tahunya sangat besar. Dan satu lagi cara
bicaranya sangat kental orang bataknya. Maklum akhwat ini memang dulunya
menganut agama Kristen. Ya inilah sosok akhwat Lona Hafidzah Limbong
Saya ingin menceritakan kisahnya bagaimana mendapat hidayah Islam.
Perjuangannya yang ingin saya sebarkan kepada sesama umat muslim.
Kegigihannya dan tantangan yang dialaminya.
***
Pada awalnya beliau sangat benci terhadap Islam, tidak jarang dia
mengejek dan bertengkar dengan orang Islam. Bahkan beliau sengaja makan
daging babi dihadapan mereka. Lona kecil tidak peduli mau dicaci maki
ataupun dibenci.
Kebenciannya terhadap Islam pun semakin meninggi karena tempat sekolah
di dekat rumahnya tidak membolehkan yang beragama Kristen masuk padahal
sekolah negeri. Dan pada akhirnya beliau pun sekolah ditempat lain yang
nyaman menurutnya. Karena di Sekolah ini tidak ada diskriminasi. Di
Sekolah Lona kecil banyak menemukan keunikan dan kedamaian.
Menemukan teman baru yang baik dan taat beragama. Padahal temannya itu
masih SD kelas 4. Lona kecil pun mulai bertanya- tanya … Mengapa dia
begitu taat beribadah? Sholat 5 kali sehari… Sementara dirinya hanya 1
kali seminggu ke Gereja, itu pun kalau dirinya rajin. Soalnya ke Gereja
setiap hari minggu juga tidak ada kenyaman dan ketenangan yang
didapatnya.
Lona kecil pun memutuskan setiap pelajaran agama Islam tidak keluar
kelas. Semakin lama beliau mengikuti pelajaran agama, Lona kecil semakin
nyaman. Segala apa yang ditugaskan guru agama diikutinya. Baik itu
menghapal atau pun menulis arab.
Pengalaman pertama Lona kecil mengapal ketika gurunya menyuruh menghapal
rukun iman dan rukun Islam. Beliau tidak mau menghapalnya karena pada
saat itu dia sekedar mengikuti saja. Pada akhirnya Lona kecil disuruh
kedepan untuk menghapalkannya dibantu oleh guru. Tak lama kemudian
beliau pun mengikuti praktek sholat setiap hari Jumat yang diadakan oleh
guru agama.
Lona kecil masih terus memperhatikan bagaimana Islam itu sebenarnya…
Semakin lama dia pun mulai jatuh hati terhadap Islam. Namun yang menjadi
hati saya terharu adalah saat itu Lona kecil masih menganut agama
Kristen. Begitu besar kuasa Allah SWT dalam membolak-balik hati manusia.
***
Nah pada kelas 5 SD semester 2 beliau pun belajar mengaji bersama
temannya Muhammad Saif Addin tanpa sepengetahuan orangtuanya walaupun
pada akhirnya tahu.
Saat itu Lona kecil belajar mengaji menempuh jarak perjalanan kurang
lebih 3 Km tanpa kendaraan, melewati kebun karet dan sawit. Berangkat
jam 14.00 sehabis pulang sekolah dan setelah bersih–bersih rumah. Pulang
mengaji jam 21.00 sendirian hanya dtemani sebuah senter kecil.
Tapi beliau tidak pernah menyerah karena semakin lona kecil mengenal
Islam, semangatnya semakin menggebu-gebu walaupun hujan lebat menerpa
sehingga sungai membanjiri jalan raya Lona kecil tidak peduli. Dia tetap
semangat untuk terus mencari tau tentang Islam.
Ada pengalaman lucu dan sangat berharga baginya. Pada saat itu Lona
kecil mengikuti lomba hifdzil quran, juz 30… Padahal saat itu dia masih
memeluk agama Kristen, tapi Alhamdulillah dia dapat juara. Dan pada
waktu itu Lona kecil menyadari bahwa ternayata menghapal Al-Quran itu
mudah dan menambah kecerdasan.
Pada akhirnya pada semester 2 kelas 6 SD, Lona kecil memutuskan untuk
memeluk agama Islam dengan sepenuh hati dan segenap jiwa raga. Cobaan
dan tantangan mulai datang menghampirinya namun Ia tetap pada
keputusannya.
Tamat SD Lona kecil memutuskan untuk masuk ke sekolah SMP Islam Terpadu
Al-Husnayain, tapi orangtua tidak memberi ijin. Orang tuanya meminta
untuk sekolah di SMP Negeri karena dia adalah siswa berprestasi sehingga
orang tua yakin bahwa kalau Lona kecil sekolah di SMP Negeri akan
mendapatkan beasiswa.
Jangan panggil Lona kalau menyerah..!!
Lona kecil tidak putus asa, dia bertanya kepada guru ngajinya. Apa yang
harus dilakukan agar hati orangtuanya terbuka. Akhirnya guru ngajinya
memberi saran untuk sholat tahajjud dan sholat dhuha.
Lona kecil sangat bingung, sementara dia tidak tahu sholat tahajjud dan
dhuha itu apa dan bagaimana caranya. Namun dengan sabar guru ngaji
mengajarinya.
Pada malam hari sebelum menyampaikan hajat yang kedua kali , Lona kecil
sholat Tahajjud memohon kepada Allah agar hati orangtuanya terbuka.
Dipagi hari di lakukannya sholat Dhuha, dengan doa yang sama.
Alhamdulillah pada saat Lona kecil menyampaikan hajatnya untuk sekolah ke Al-Husanyain, orangtuanya memberi ijin.
***
Subahanallah begitulah Lona kecil menggapai hidayah. Dan hanya Allah lah pemberi hidayah kepada umatnya.
"Dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorang pun yang
menjadi pemberi petunjuk baginya. Dan barang siapa yang diberi petunjuk
oleh Allah, maka tidak seorang pun yang dapat menyesatkannya. Bukankah
Allah Maha Perkasa lagi mempunyai (kekuasaan untuk) mengazab?".
(Al-Zumar ayat 37)
Kisah beliau sangat memberikan bukti bahwa tekad, kerja keras yang
berlandaskan cinta kepada Allah SWT dapat merubah diri dan dunia. Dan
saat ini ukhti Lona sudah hapal 6 juz Al-Qur'an. Dan untuk selanjutnya
saya akan menceritakan bagaimana beliau mampu meng-Islam-kan keluarganya
saat beliau SMA.
Tertuju untuk adikku sayang Lona, semoga kita tetap Istiqomah dalam naungan cinta-Nya. Amien..
*by Heni Akhwat Damanik
@heni_damanik on twitter
DPD PKS Siak - Download Android App